Jakarta - Kepala Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr Rochady Hendra Setya Wibawa, SpOG, MKes menyebut sejumlah persoalan yang menghambat cakupan imunisasi di wilayah Jawa Barat. Adapun dua hal yang paling menghambat adalah kurangnya sosialisasi dan adanya penolakan.

"Kalau sosialisasi bisa kita kerjakan, kalau penolakan memang kalau masalah agama agak sulit ya," ucapnya saat ditemui detikcom, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023)

Adapun contoh kasusnya seperti penemuan kasus difteri di Garut pada Februari. Menurut dr Rochady, penyebab munculnya kasus tersebut lantaran adanya penolakan dari masyarakat untuk diberikan vaksinasi. Karena penolakan, pemerintah menjadi sulit untuk menargetkan cakupan vaksinasi.

dr Rochady juga menyebut, sempat diberikan sosialisasi suntik vaksin difteri setelah penemuan kasus tersebut, bahkan beberapa tokoh, seperti Wakil Bupati Garut hingga ulana sempat hadir untuk mengimbau masyarakat dilakukannya vaksinasi difteri.

"Ulamanya juga sudah oke tidak ada masalah. Tapi setelah Wakil Bupatinya pulang, itu massanya dibubarkan jadi tidak bisa dilakukan vaksinasi," katanya.

"Kita memang harus melakukan pendekatan-pendekatan," tuturnya.


Sumber :

https://health.detik.com/berita-deti...ama-agak-susah