Suasana daerah kebun bambu dipagi hari tadi mendadak terlihat ramai tidak seperti biasanya. Banyak anak anak dan orang dewasa berkumpul disisi jalan dibawah pohon bambu yang melambai tertiup angin. Mereka asyik mengerumuni sebuah meja tempat penukaran koin kayu.

Ternyata hari ini di kampung Torobosan Kelurahan Cipageran Kota Cimahi ini sedang berlangsung sebuah acara yakni launching Festival Kampung Wisata. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi menginisiasi Pasar Wisata Legok Awi sebagai destinasi wisata baru yang menggunakan lokasi disekitar kebun bambu milik warga.

Pasar Wisata Legokawi ini menghadirkan kuliner dan jajanan tradisional tempo dulu yang sudah jarang ditemui kecuali acara acara tertentu. Selain itu ada permainan tradisional seperti egrang, congklak, ayunan dan komunitas pecinta hewan yang membawa hewan peliharaan seperti ular piton, musang bulan, bahkan ada juga kuda tunggang.

Launching Pasar Wisata Legok Awi yang dibuka secara langsung oleh Setda Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan, S.Si.,M.M. serta dihadiri Kepala Disbudparpora Kota Cimahi Budi Raharja S.Sos.,M.Si ,Muspika Kecamatan Cimahi Utara, tokoh masyarakat Kota Cimahi, komunitas komunitas pariwisata yang ada di Kota Cimahi.

Dalam sambutannya Kepala Disbudparpora Kota Cimahi Budi Raharja S.Sos.,M.Si mengatakan dalam konteks pembangunan destinasi salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah daerah Kota Cimahi dalam hal ini Disbudparpora yaitu melalui festival kampung wisata ini.

Festival juga dianggap sebagai wujud pembinaan terhadap masyarakat melalui konsep dari oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Rangkaian kegiatan dirancang agar pengunjung mendapatkan pengalaman berharga baik dari aspek konseptual maupun praktiknya bagaimana pengunjung bisa bernostalgia dengan masa lalunya.

Menurut Setda Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan, S.Si.,M.M. kampung wisata perlu didorong agar lebih produktif untuk melakukan kreatifitas dan inovasi dalam hal pengelolaannya. Festival kampung wisata diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai tuan rumah yang baik sehingga pemberdayaan masyarakat dapat tercapai.

Pemberdayaan masyarakat tidak saja mendorong masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan pariwisata melalui perwujudan sapta pesona tetapi juga mendorong masyarakat untuk dapat mengambil manfaat yang sebesar besarnya dari kegiatan tersebut.

Festival kampung wisata ini juga merupakan wujud dalam menyokong program pemerintah pusat yakni membangun dari pinggiran. Kampung bukan dibentuk menjadi pariwisata melainkan dijadikan sebagai alat untuk mewujudkan pariwisata. Sejalan dengan hal tersebut maka aktifitas wisata yang dilakukan pun lebih ditekankan pada keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya.

Diharapkan kedepannya kampung wisata ini bisa lebih mandiri dan mampu menciptakan paket kampung wisata yang kreatif dan inovatif sehingga memiliki nilai jual. Sehingga akan lebih terasa dampak secara ekonomi bagi masyarakat dan para pelaku usaha di Pasar Wisata Legok Awi ini.