Quote:
Rombongan ASEAN yang terdiri dari diplomat Indonesia dan Singapura ditembaki kelompok bersenjata di Negara Bagian Shan, Myanmar Selatan.
Rombongan tersebut tengah dalam perjalanan ke kantor penghubung Tentara Pembebasan Nasional Pa-O (PNLO) untuk mendiskusikan penyaluran bantuan bagi pengungsi. Namun di tengah jalan mereka dipaksa untuk putar balik.
Tidak ada yang terluka dalam penembakan tersebut dan belum jelas siapa yang bertanggung jawab. Pihak PNLO mengatakan mereka sedang menyelidikinya.
Diplomat dari KBRI Yangon menolak berkomentar lebih lanjut kepada BBC News Indonesia mengenai insiden ini.
Namun, BBC Burmese melaporkan bahwa rombongan ASEAN yang ditembaki terdiri dari diplomat dari KBRI Yangon, diplomat dari Kedubes Singapura, serta sejumlah staf dari Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center).
Presiden Joko Widodo, yang tahun ini mendapat giliran menjadi ketua ASEAN, mengonfirmasi bahwa tim AHA Center beserta tim pemantau ASEAN mengalami “baku tembak” saat hendak menyerahkan bantuan kemanusiaan.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa penembakan tersebut tidak menyurutkan tekad ASEAN dan Indonesia untuk menyerukan kembali penghentian kekerasan.
“Stop using force, stop violence, karena rakyat yang akan jadi korban,” kata Presiden Jokowi di Labuan Bajo, menjelang KTT ASEAN tanggal 10 Mei mendatang.
Penyaluran bantuan dilakukan AHA Center bersama Peace Process Steering Team (PPST), yang terdiri dari 10 kelompok bersenjata etnis.
https://www.bbc.com/indonesia/articl...s/c9rx01pxnv4o
kadang gw heran sama Jokowi, trs gmn dgn Papua, bisa ga tanpa violence, mengingat sudah ada korban di pihak KKB maupun TNI