GUEST FROM ANOTHER UNIVERSE (BOOK IV)
The Guardian Of Archipelago
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam jumpa semuanya, izinkan saya melanjutkan menulis kelanjutan kisah saya dalam Thread baru, buat reader baru mohon ikuti 3 thread saya sebelumnya.
Dan untuk para sepuh thread lama, salam jumpa kembali..
Saya melihat dua orang terbang menghampiri saya, seorang lelaki, dan seorang wanita, mereka seperti manusia pada umumnya, bedanya, ia tampak seperti berasal dari daerah lain, dan saya tak mampu menjangkau mereka.
Mereka berdua mengangguk satu sama lain, dan mereka pun menoleh kearah saya, lalu menghampiri saya.. Dan meraih tangan saya, seperti menyalurkan energi mereka kepada saya. Saya merasakan tubuh saya kembali pulih, tubuh saya mulai bertransformasi seutuhnya menjadi sosok Anoman Patih.
Lalu dengan waktu singkat, saya dan ketiga orang itu menghujam tepat kearah dua iblis itu, tepat mengenai mereka berdua.
Dan diantara debu yang bertebaran, kami muncul dan melihat dua iblis itu mulai bangkit. Dan kembali menyerang kita bertubi-tubi.
Pada suatu momen, saat kedua iblis itu disibukkan oleh serangan dari kedua orang asing itu yang tanpa henti, saya menetralisir energi saya, seperti memulai ulang, dan energi dalam Zultri saya telah ditingkat maksimal.
Dengan gerakan lincah, saya memainkan realitas waktu, berlari kearah Azazel, melompati nya dan saya hunuskan Zultri saya yang telah saya ubah menjadi tombak dengan mata runcing yang sangat tajam. Tepat di dadanya, menembus jantungnya yang berdetak seirama kejahatan nya.
Sontak jiwanya mulai keluar dari tubuhnya, dan melesat keangkasa.
Saya mengalihkan perhatian kepada Zatan, dengan sekuat tenaga saya ayunkan Zultri saya yang telah menjadi semacam cambuk yang sangat panjang, saya Mulai menjerat kakinya, iapun terjatuh. Dan saat ia lengah, saya berlari kearahnya. Lalu kembali menghunuskan Zultri saya yang telah berubah kembali menjadi tombak panjang, lalu menikam kearah jantungnya.
Jiwanya pun lepas dari tubuhnya, lalu melesat keangkasa...
******
Dengan gerakan lincah saya dan kedua orang asing itu, kembali saya memainkan realitas waktu. Dalam waktu singkat, seluruh takh otei itu gugur.
Rasa penuh bangga diri, dengan badan dipenuhi dengan lumuran darah para takh otei, saya bersujud dalam waktu yang cukup lama. Merasakan suatu karunia dan pertolongan Allah sangat membantu saya untuk memenangkan kembali peperangan.
Beberapa saat kemudian saya bangkit, memusatkan energi dalam pengendalian, maka saya melipat dimensi rekayasa itu. Dan keadaan pun kembali normal (dimensi tiga).
Dan beberapa saat saya berada diatas sebuah bukit di dataran tinggi China, bersama dua orang asing itu. Saya mendengar percakapan mereka menggunakan bahasa yang sama sekali tak dapat saya pahami. Dan saya tak menemukan kecocokan dari semua bahasa dalam semua peradaban yang pernah ada, siapakah mereka?
Beberapa Saat setelahnya...
Spoiler for Disebuah antah berantah... :
Gambar Ilustrasi Google Image
Saya berjalan menapaki sebuah bukit, nampak terjal dengan setiap sudut dikelilingi oleh jurang tak bertepi, kabut menyelimuti diantara sisinya.
Dan dimanakah saya sekarang? Terakhir dan saya tak mampu mengingat apapun sebelumnya. Tak seperti biasa, saat saya tertarik ke dimensi lain.
Suasana cukup redup, hening hingga tak sedikitpun saya untuk mendengar desiran angin. Dimanakah saya?
Sesekali saya mencoba menjangkau energi Zulfikar, ataupun trisula. Namun nihil. Dan beberapa kemampuan saya lainnya, tak dapat saya gunakan ditempat ini.
Tanpa sedikit pun rasa panik, terus saya melangkah tak tentu arah. Sambil tanpa henti-hentinya dalam hati saya bertasbih mohon petunjuk dari Allah sang penguasa 7 langit.
Hingga satu kedipan mata, sebuah cahaya sangat terang muncul di hadapan saya, sehingga mata saya sangat tersilaukan olehnya...
Dan....
Tarik nafas, kisah luar biasa dan segala rahasianya akan saya mulai..