Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mereka Bilang Musibah Bagi Saya Ini Berkah: Jangan Salahkan Diri Dan Selalu Bersyukur

l13skaAvatar border
TS
l13ska
Mereka Bilang Musibah Bagi Saya Ini Berkah: Jangan Salahkan Diri Dan Selalu Bersyukur



Sebagai manusia yang masih menghirup oksigen sudah pastinya kita tak oernah lepas dai yang namanya ujian ataupun musibah. Mau kaya atau miskin setiap orang pasti akan mengalami musibah dalam beberapa moment kehidupannya.


Tiba-tiba divonis sakit parah, usaha yang tetiba bangkrut, ditinggal orang yang disayangi atau bahkan mengalami bencana yang merenggut semua yang dimiliki. Tak ada satu manusia pun yang bisa menghindar dari musibah. Mau bersembunyi di lobang semut sekalipun, jika sudah ditakdirkan musibah akan datang menghampiri.

Musibah bagi sebagian orang mungkin diartikan sebagai masalah besar yang sulit diterima atau dianggap sebagai sebuah kecelakaan dan kesialan. Sedikit sekali orang yang beranggapan bahwasanya musibah itu sebagai sesuatu yang baik. Bahkan beberapa orang menganggap bahwa musibah tak lain adalah nasib buruk atau bisa saja sebuah kesialan.



Dalam thread kali ini saya ingin sedikit berbagi tentang makna lain dari sebuah musibah. Musibah yang telah saya lewati dan cukup berhasil membolak-balikkan hati. Membuat pemikiran saya sulit menerima semua yang tetiba jadi berubah seketika.

Sebuah musibah yang mau tak mau harus saya lalui dan seolah menjadi media untuk muhasabah (menilai/koreksi) diri. Sebuah teguran bagi Allah untuk mengingatkan saya agar lebih dekat kepadaNya.

Hari terakhir bulan Agustus 2022, tepatnya tanggal 30 adalah hari dimana titik hidup saya seolah berubah haluan. Hari dimana saya mulai mendapatkan banyak pelajaran hidup. Kecelakaan motor yang hanya sepersekian detik itu telah membawa banyak perubahan dalam hidup saya.


Picture: fitra.dev

Saya sadar bahwasanya Allah SWT telah menjawab doa-doa saya selama ini melalui musibah yang bisa dibilang naas bagi kebanyakn orang.

Kecelakaan lalin yang membuat kaki kiri saya mengalami patah pada bagian tulang lutut memaksa saya terbaring lama tanpa bisa aktifitas normal. Setelah merenung cukup lama, musibah yang saya alami seolah menjadi jawaban akan doa-doa saya selama ini.


Gambar rontgen pasca operasi penyatuan tulang (dokumen pribadi)


Dulu di beberapa kesempatan saya sering mengeluh capek, letih dan lelah kepada Allah SWT. Harus bekerja n mengurus rumah serta menjaga kedua orangtua yang renta bukanlah hal mudah bagi saya. Belum lagi menghadapi tingkah pasangan yang hanya sibuk sendiri seolah tak peduli dengan saya dan anak-anak.

Kini, terselip begitu banyak rasa syukur karena dibalik cobaan ini, Allah memberikan banyak kemudahan bagi saya. Seolah semua doa-doa terjawab dalam satu kejadian. Berkat kecelakaan itu saya punya banyak waktu untuk rehat.


Picture: facebook

Masih teringat jelas setelah 6 bulan berlalu, bagaimana peristiwa naas itu merenggut beberapa hal dalam diri saya. Menjadi sebuah tamparan keras karena tak sedikit orang yang menyalahkan saya akibat kecelakaan yang terjadi.

Saya sempat berada pada posisi down ketika mendapati kenyataan bahwa saya harus benar-benar rehat untuk waktu yang tidak bisa dipastikan. Tidak bisa melatih, melepas keinginan untuk mengajar dan beberapa hal lain.

Saya juga sempat menyalahkan diri sendiri karena perlakuan beberapa orang yang datang menjenguk disertai komentar negatif. Kala itu banyak mata yang tetiba berubah menjadi Si Maha Tahu dan mengklaim murni kecelakaan itu terjadi karena kesalahan saya.

Entah kenapa rasa malu tetiba menghinggapi diri saya. Padahal tidak telanjang bulat alias tanpa busana, bukan pramuria atau pencuri tapi kenapa rasa malu itu bisa muncul? Hingga saya memilih mengurung diri di kamar untuk beberapa waktu lamanya.

Meski sulit, saya berusaha secepat mungkin bangkit dari keterpurukan. Tak adil rasanya jika saya terus menerus menyalahkan diri sendiri seperti yang dilakukan oleh orang-orang bermulut tajam itu.

Saya ingin memaafkan diri saya terlebih dahulu sebelum memaafkan orang lain. Toh saya yakin dibalik kesulitan yang tengah saya alami Allah telah menyediakan dua kemudahan bagi saya.

Tak bisa saya bayangkan jika tak ada pertolongan Tuhan. Mungkin kecelakaan yang saya alami bisa jadi lebih parah dan merepotkan keluarga besar. Apa jadinya jika saya meninggal saat itu, sementara banyak meninggalkan hutang. Atau selamat dengan luka-luka lebih parah dan menghabiskan banyak biaya berobat.

Alhamdulillah, kemudahan diberikan Allah untuk musibah yang saya alami. Berkat adanya kartu JKN dari BPJS, saya tak lagi perlu memikirkan biaya rumah sakit yang bisa mencekik. Operasi penyatuan tulang yang patah serta biaya pengobatan dan rawat inap tak bisa dibilang murah jelas takkan sanggup kubayar kala itu.

Normalnya, biaya operasi dan rawat inap selama tiga hari saja berkisar 15-40 juta rupiah bergantung besarnya operasi yang dilakukan. Belum lagi biaya periksa secara berkala pasca operasi.

Bayangkan untuk satu kali periksa pasien umum saja belum transportasi dibutuhkan sekitar 200-500 ribu rupiah. Bagaimanna jika dalam sebulan harus periksa 3-4kali?

Quote:


Setelah sebulan pasca operasi saya bertemu juga dengan sepasang suami istri yang mengantarkan orangtua mereka pasca operasi kaki. Dengan keadaan ekonomi yang terbatas, mereka harus menanggung biaya operasi sekitar 15 juta dan biaya sekali rontgen tiap periksa sebesar 275 ribu, belum biaya lain-lain.

Dari sini saya tertampar dan tak henti-henti mengucap syukur akan banyaknya berkah yang Allah berikan dibalik musibah yang saya alami. Apa jadinya jika saya yang tak lagi bisa bekerja harus menanggung biaya operasi dan periksa rutin yang gak bisa dibilang murah. Ditambah lagi selama dua tahun terakhir hanya memiliki hutang sebagai imbas WFH pandemi yang semakin membengkak.

Sebagai rakyat kecil akhirnya saya bisa merasakan manfsat KIS yang diberikan pemerintah. Selain itu pasangan saya sejak musibah yang saya alami jadi kembali berubah seperti sedia kala. Lebih peduli dan mau melakukan kewajiban sebagai seorang suami.

Jadi, tidak salah kan jika saya bilang bahwa musibah yang saya alami adalah berkah?? Semoga apa yang saya alami ini bisa jadi pelajaran buatvkita semua. Lebih berhati-hati saat berkendara dan ingat ketika trngah menghadapi masalah bahwa kalian tak sendiri.

Sekian dulu thread saya kali ini, terima kasih dan wassalam😍😘

Sumber: 1,
Diubah oleh l13ska 04-05-2023 15:52
indrastrid
aremdaun
sudarmadji-oye
sudarmadji-oye dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.