Nyaris terlupakan prestasinya selama puluhan tahun, tetapi saat pensiun sebuah F-15C menjadi topik pembicaraan hangat di beberapa media militer. Hal itu dikarenakan karena prestasinya yang sukses menembak jatuh dua MiG-29 Fulcrum dalam sekali pertempuran. Menurut laporan Dayton Daily News, F-15C tiba di Museum Nasional Angkatan Udara AS pada Selasa (24/04/2023) untuk menjadi bagian dari koleksi pesawat permanen di museum tersebut.

F-15C Eagle tersebut diterbangkan oleh pilot Massachusetts Air National Guard dari 104th Fighter Wing, yakni Letnan Kolonel Matthew 'Beast' Tanis. Menjadi pilot USAF terakhir yang berkesempatan menerbangkan pesawat tempur tersebut. Pesawat kini jadi koleksi Museum Angkatan Udara AS (USAF) yang berada di kota Dayton, Ohio.

Kilas balik pada 26 Maret 1999, Kapten Jeff "Claw" Hwang menerbangkan F-15C ini, dia ditunjuk sebagai komandan misi dukungan udara di Yugoslavia selama Operasi Pasukan Sekutu NATO. Waktu itu dia bertugas di Sukadron Tempur ke-493 USAF yang bermarkas di RAF Lakenheath di Inggris, Kapten Hwang menerbangkan F-15C dengan nomor ekor 86-0156. Bersama dengan wingman-nya, Hwang melakukan combat air patrol (CAP) di atas Kosovo.

Saat terbang mendekati perbatasan Bosnia/Serbia dalam misi itu, dia memperoleh satu kontak radar. Tetapi ketika dia dan wingman-nya mencoba melihat kembali sinyal radar, mereka menyadari jika pesawat tak dikenal yang biasa disebut 'bogey' itu adalah dua target yang terbang dalam formasi berdekatan.

Sekitar 90 detik setelah mendeteksi pesawat kedua, Hwang menembakkan dua rudal AIM-120 secara berurutan dari jarak 16 mil (25 km). Dan kebetulan dua rudal yang ditembakkan mengenai dua MiG-29 Fulcrum milil Angkatan Udara Yugoslavia sekaligus dalam sekali pertempuran. Atas prestasinya Hwang dianugerahi Distinguished Flying Cross dan dinobatkan sebagai penerima Mackay Trophy 1999.



Menjelang masa pensiunnya, Kolonel Jeff Hwang menjadi Wakil Komandan Sayap Tempur ke-142 yang berbasis di Garda Nasional Udara Oregon. Pada 19 September 2014, beliau melakukan "Fini Flight"; semacam penerbangan terakhir di Pangkalan Garda Nasional Udara Portland, Oregon. Waktu itu, F-15 yang dia gunakan untuk menembak MiG-29 diberi tanda dua bintang hijau, tanda itu diberikan untuk penerbangan terakhirnya di Angkatan Udara AS.

Sebagai tambahan informasi nih Gan, model F-15C menyumbang semua kemenangan udara Angkatan Udara AS yang dicapai oleh F-15, kecuali F-15E yang menghancurkan helikopter Mi-24 yang terbang rendah dengan bom yang dipandu laser selama Operasi Badai Gurun. Dan secara keseluruhan, keluarga F-15 memang memiliki lebih banyak kemenangan selama pertempuran udara ke udara daripada pesawat tempur AS lainnya sejak Perang Vietnam.

Yang unik dari varian F-15C, pesawat ini belum dilengkapi teknologi fly-by-wire, jadi masih menggunakan teknologi manual. Fitur manual akan memberi pilot koneksi fisik langsung ke pesawat, memungkinkanya untuk merasakan setiap gerakan dan perubahan arah dalam penerbangan.

Sementara itu, saat ini USAF sudah mulai memensiunkan F-15C (kursi tunggal) dan F-15D (kursi tandem) yang beroperasi di luar dan dalam negeri secara bertahap. Terbaru, mereka telah memulangkan 18 F-15C/D Eagle dari Pangkalan Udara Kadena yang berada di Jepang. Total ada 48 unit yang ditempatkan di Jepang, 18 unit sudah kembali ke Amerika, di mana 4 unit diantaranya sudah dikirim ke kuburan pesawat Boneyard.






Referensi Tulisan: Dayton Daily News
Sumber Foto: sudah tertera