AWAL YANG SEMPURNA BAGI ÜBERMENSCH UIN

Beranda

...

Stories from the Heart
AWAL YANG SEMPURNA BAGI ÜBERMENSCH UIN

sukijan.santoso

29-04-2023 05:40

AWAL YANG SEMPURNA BAGI ÜBERMENSCH UIN

Sewangi-wanginya bunga,

tiada yang tahu wanginya bila tiada yang membaui.

Secerdas-cerdasnya manusia,

tiada yang menahu kecerdasannya bila tak ditunjukkan sama sekali.

Begitu juga dengan potensi diri.

Tiada yang tahu,

entah mereka atau diri kita,

tentang seberapa megah potensi itu,

bila kita tak pernah mencoba untuk mengujinya.

Maka ujilah potensi itu, ujilah hingga kau gapai batas dirimu.

Sehingga niscaya, ia akan menampakkan wujudnya,

wujud yang sesungguhnya.

21 tahun sudah lamanya aku hidup di planet ini, di dalam semesta ini. 21 tahun sudah aku percaya, bahwa jauh di dalam raga ini, terdapat sebuah potensi yang mahabesar, yang terkubur dan menunggu untuk bisa keluar. Selama itu pula aku percaya, bahwa semesta sengaja mengubur potensi itu dalam-dalam, entah karena apa, dengan segala beban dan batasan yang ia limpahkan. Meski begitu, aku tak akan mengalah, apalagi terhadap semesta yang memiliki segalanya. Limpahkanlah padaku segala beban itu, hujanilah aku dengan berbagai halang rintang yang membatasi gerak langkahku. Aku tidak takut, aku akan melawan, aku akan membuatmu frustrasi, berang, marah dan murka berkat pembangkanganku. Maka bersiaplah untuk merasa takut, duhai semesta, karena proses pembangkangan itu sudah kumulai dari sini, bersama para manusia super yang tiada mampu untuk dikekang sama sekali.

******

Semester 4 di awal tahun 2023 adalah buku baru perjalanan hidupku.Di dalamnya, terdapat sebuah kisah yang belum lama ini terjadi; kisah sederhana tentang seorang mahasiswa yang dengan isengnya mengikuti sebuah lomba. Adapun lomba yang kuikuti adalah sebuah lomba esai, yang kalau tak salah ingat bertemakan Sosiologi, sesuai dengan jurusan yang kupilih di perguruan tinggi. Sebenarnya, aku sudah pernah mengikuti lomba esai sebelum ini. Hanya saja, boleh dikata, tingkat keseriusanku dalam mengikuti lomba-lomba sebelumnya sangatlah rendah.

Sempat mengikuti lomba esai ‘wajib’ pada masa orientasi kampus, sempat pula mengikuti sebuah lomba esai yang tak kuingat tajuknya. Sempat pula aku mengikuti lomba esai bertemakan Linguistik; gagal masuk 10 besar, hanya jadi peserta, tapi mendapatkan tawaran untuk dibukukan dalam bentuk antologi. Sial, surel yang dikirim oleh panitia terlambat kubuka, sebab kukira perjalananku berakhir sebagai penggembira. Maka hilanglah sudah kesempatanku untuk melihat karyaku dipublikasikan, semuanya terjadi karena keteledoran, ketidakpedulian, dan juga, sedikit keputusasaan.

Kali ini berbeda, kawan. Bersama sebuah tim yang kami sebut “Übermensch UIN,” segala macam bentuk keteledoran, ketidakpedulian, dan juga, sedikit keputusasaan itu akan kami lawan, akan kami basmi hingga musnah TAK BER-SI-SA! Tim itu beranggotakan diriku, Bodhi, dan juga seorang ilmuwan gila bernama Okabe.

true-story

Diubah oleh sukijan.santoso 29-04-2023 05:42