Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer Dunia
  • 6 Fakta Deutches Afrika Korps dan Strategi Pertempuran Tanknya yang Melegenda

amekachiAvatar border
TS
amekachi
6 Fakta Deutches Afrika Korps dan Strategi Pertempuran Tanknya yang Melegenda

6 Fakta Deutches Afrika Korps dan Strategi Pertempuran Tanknya yang Melegenda di Perang Dunia II


link gambar: https://commons.wikimedia.org/wiki/F...en.jpgJenderal Rommel sedang memimpin pertempuran di Afrika Utara. Sumber Gambar: Koleksi German Federal Archive/wikimedia.org



Deutsches Afrika Korps merujuk pada keterlibatan pasukan Jerman pada pertempuran era Perang Dunia II di medan Afrika ketika pasukan Jerman membantu pasukan Italia bertempur melawan pasukan Inggris dan anggota persemakmurannya (selanjutnya disebut pihak pasukan Sekutu).

Pertempuran yang terjadi di tempat yang jauh dari Palagan Eropa Barat ini terjadi pada tahun 1941 hingga tahun 1943. Meskipun hanya sebuah episode kecil dari Perang Dunia II , namun dari medan tempur Afrika Utara ini lahir strategi pertempuran tank yang melegenda.

Di tangan Jenderal hebat Jerman, Erwin Rommel, dengan kekuatan yang terkadang lebih kecil dari kekuatan lawan, strategi Rommel mampu membuat pihak Sekutu kalang kabut. Meskipun dari sejarah kita belajar bahwa Jerman dan pasukan Nazinya sangat brutal , namun ada perkecualian untuk Jenderal Rommel, dia adalah seorang militer profesional dan hampir tidak ada catatan buruk mengenai dirinya ataupun perlakuan buruk terhadap para tawanan perangnya.

Mengawali tulisan, pertama-tama perlu diberi catatan di sini bahwa peperangan juga menjadi bagian dari perjalanan sejarah umat manusia dimana kita bisa melihat ambisi, ketamakan, kebrutalan namun juga kebijaksanaan. Kita semua setuju, dari perjalanan sejarah tersebut kita bisa memetik pelajaran berharga bahwa seharusnya peperangan jangan sampai terjadi lagi untuk saat ini dan untuk di masa yang akan datang karena setiap peperangan akan merendahkan nilai-nilai kemanusiaan dengan korban jiwa yang besar.

Dalam Edisi Koleksi Majalah Angkasa yang berjudul "The Most Epic Tank Battle of Deutsches Afrika Korps" (2013: pages: 6-15) dituliskan bahwa keterlibatan pasukan Jerman dalam pertempuran di Front Afrika dipicu oleh tindakan sembrono pemimpin Fasis Italia Benito Mussolini yang pada pertengahan tahun 1940 memerintahkan tentaranya untuk menginvasi Mesir dengan tujuan mengembalikan Italia seperti masa kejayaan zaman Romawi dulu. Namun kurangnya koordinasi pasukan, rendahnya moril pasukan, serta senjata dan logistik yang tidak memadai menyebabkan pasukan Italia dengan mudah dipukul pasukan Inggris.

Pada akhir tahun 1940 dan awal tahun 1941 banyak pasukan Italia yang menyerah dan ditawan pihak Sekutu di Afrika. Pada awal tahun 1941 Mussolini akhirnya meminta bantuan militer kepada Adolf Hitler yang disetujui oleh Hitler.

Adalah Jenderal jenius Jerman Erwin Rommel yang ditunjuk Hitler untuk memimpin pasukan Jerman di medan tempur Afrika. Sepak terjang Rommel di medan tempur gurun Afrika dalam memimpin pasukan Jerman-Italia terkenal dengan taktik tempur pergerakan tanknya yang sangat cepat dalam mengubah keadaan.

      
Kehebatan Jenderal Rommel telah menjadi sebuah legenda tersendiri baik bagi pasukannya maupun bagi pihak pasukan Sekutu meski pada akhirnya pasukan Jerman di Afrika menyerah kepada pihak Sekutu di tahun 1943, saat pasukan ini menyerah Jenderal Rommel telah menyerahkan kepemimpinannya ke penggantinya karena dia ditarik Hitler untuk berkonsentrasi mempertahankan posisi Jerman dari serangan pihak Sekutu di medan tempur Eropa.

Berikut adalah 6 Fakta Deutsches Afrika Korps & strategi pertempuran tanknya yang melegenda di Perang Dunia II

1. Deutsches Afrika Korps dipimpin oleh Jenderal Erwin Johannes Eugen Rommel.



Ketika Pemimpin Fasis Italia Benito Mussolini pada tahun 1940 memerintahkan tentaranya untuk menginvasi Mesir, tindakan tersebut hanya dipandang sebelah mata oleh Adolf Hitler. Namun di akhir tahun 1940 dan awal tahun 1941 ketika pasukan Italia terdesak oleh pasukan Inggris dan negara persemakmurannya, Benito Mussolini memutuskan meminta bantuan militer kepada Adolf Hitler yang dikabulkan oleh Hitler.

Sebenarnya Adolf Hitler tidak terlalu antusias dalam menolong Italia karena ia sedang berkonsentrasi untuk menginvasi Rusia, namun sebagaimana dituliskan dalam artikel berjudul "Ihwal Kampanye Militer di Afrika Utara" (edisi Koleksi Angkasa No.83: 2013) Hitler diingatkan secara serius oleh Panglima AL Laksamana Erich Reader mengenai ancaman serius dari Inggris jika negara ini berhasil melipatgandakan kekuatannya di laut Mediterania. Jika hal itu terjadi dikhawatirkan Inggris atau Sekutu akan dengan mudah menyerang Jerman dari Italia atau Sicilia.

Melansir informasi dari situs history.com, pada bulan Januari 1941 Hitler akhirnya membentuk Afrika Korps untuk membantu pasukan Italia memperoleh dominasi dan kontrol atas wilayah di Afrika Utara. Lebih lanjut Hitler menginstruksikan bahwa untuk alasan strategis dan politis Jerman harus membantu Italia di Afrika. Selain itu Hitler juga mengerahkan kekuatan udara Luftwaffe yang berpangkalan di Italia Selatan untuk menyerang kapal-kapal Inggris di Laut Tengah.

Adolf Hitler menunjuk Jenderal Erwin Rommel untuk memimpin pasukan Jerman di medan tempur Afrika. Hitler sudah melihat bakat dan kemampuan Rommel ketika ia sukses dalam memimpin Divisi Panser ke-7 dalam kampanye militer di Perancis tahun 1940. Rommel bahkan sempat menjadi komandan Batalion pengawal pribadi Hitler

Medan tempur padang gurun yang berbeda dengan palagan perang di Eropa memberikan tantangan tersendiri bagi Rommel. Sepak terjang Jenderal Rommel dan kepiawaiannya dalam memimpin pasukan lapis baja di medan perang Afrika membuat militer Inggris melancarkan operasi komando untuk membunuhnya, namun sebagaimana ditulis dalam artikel berjudul "The Craziest, Almost Insane, Barking Mad Commando Operations in WW2 – Just Amazing Bravery", operasi dengan sandi flipper tersebut gagal total.

Beberapa kali strategi tempur Jenderal Rommel dalam memimpin pasukan Jerman-Italia berhasil membalikkan keadaan di medan tempur Afrika karena kemampuannya dalam mengeksploitasi kejutan dan kecepatan gerak pasukan Tank dan lapis bajanya. Puncaknya ketika dia berhasil merebut kota Tobruk pada pertengahan Juni 1942, dia diganjar Hitler dengan jabatan Field-Marshal pada usia 49 tahun menjadikannya perwira tinggi bintang 4 termuda di Angkatan Perang Jerman saat itu. Selain itu Jenderal Rommel adalah Jenderal yang selalu berada di lapangan ketika memimpin pertempuran dan cukup dekat dengan anak buahnya.

Meski pada akhirnya Jerman tidak mampu menguasai medan Afrika Utara karena minimnya dukungan logistik dan peralatan tempur namun Jenderal Rommel menjadi legenda tersendiri bagi pasukannya dan pasukan Sekutu . Sampai terdapat perintah larangan untuk menyebut namanya di kalangan pasukan Sekutu, untuk menjaga psikologis pasukan, cukup menyebutnya dengan "orang Jerman", "pihak axis" atau musuh. Strategi pertempuran tanknya masih diadopsi dan diaplikasikan pada pertempuran-pertempuran modern setelahnya.

Pada tahun 1943 Jenderal Rommel akhirnya ditarik kembali ke Eropa untuk berkonsentrasi melawan pasukan Sekutu di sana dan menyerahkan kepemimpinan Deutsches Afrika Korps kepada penggantinya. Akhir karier dan hidup Jenderal jenius yang dijuluki Rubah Gurun ini cukup tragis dan akan dijelaskan di bagian akhir tulisan ini.

2. Kehadiran Deutsches Afrika Korps di Bumi Afrika.


Sebagaimana dituliskan dalam Edisi Koleksi Angkasa yang berjudul "The Most Epic Tank Battle of Deutsches Afrika Korps- Bab Kedatangan Deutsches Afrika Korps (2013: p:30-35). Pasukan Deutsches Afrika Korps mendarat di bumi Afrika pertama kali pada tanggal 14 Februari 1941 di Pelabuhan Tripoli Libya. Pasukan tersebut langsung diinspeksi oleh Jenderal Rommel sendiri yang telah berada lebih dahulu di sana.

Selesai inspeksi, pasukan pendahulu dari Leichte Division ke-5 langsung diberangkatkan ke Mistratah , sedangkan satuan batalion pengintai diperintahkan ke Sirte. Kekuatan awal divisi ini tiba bertahap antara 14-20 Februari 1941, sedangkan unsur-unsur Panzer Division ke-15 menyusul mulai April 1941.

Salah satu taktik Rommel ketika tiba di Afrika adalah unjuk kekuatan dengan cara berparade keliling kota berkali-kali dengan lintasan yang sama dengan tujuan untuk mengecoh musuh. Taktik ini dilakukan untuk mengelabuhi musuh agar pihak lawan mengira persenjataan yang dimiliki Jerman sangat banyak dan membuat pihak lawan berpikir ulang bila ingin melakukan serangan mendadak.

Meski belum memiliki kekuatan penuh pada bulan Maret-April 1941 Jenderal Rommel melancarkan serangan kilat ke pasukan persemakmuran Inggris sekaligus memukul mundur mereka hingga dekat perbatasan Lybia-Mesir.

Perjalanan pasukan Jerman yang tergabung dalam Deutsches Afrika Korps menuju bumi Afrika selalu penuh resiko besar baik pengangkutan dengan kapal laut maupun pesawat udara. Di laut mereka selalu dibayang-bayangi Angkatan Laut Inggris yang kuat, begitu pula di udara, pilot-pilot Royal Air Force (RAF) Inggris selalu siap memburu dan menyergap pesawat-pesawat angkut dan pemburu Jerman.

3. Serangan awal Sekutu untuk menghambat gerak maju pasukan Jenderal Rommel

Kehadiran pasukan Jerman dan sepak terjang Jenderal Rommel membuat pihak Inggris sangat gusar. Perdana Menteri Inggris saat itu Winston Churchill dan petinggi pasukan Persemakmuran di London dan Mesir sangat khawatir bila kota Tobruk yang memiliki fungsi penting bagi militer Inggris jatuh ke tangan pihak musuh. Untuk mencegah hal itu para petinggi Militer segera memerintahkan jenderal-jenderalnya untuk segera mengambil tindakan agar Jenderal Rommel dan pasukannya bisa segera dipukul mundur dari Medan tempur Afrika Utara.

Salah satu serangan pihak Sekutu terhadap pasukan Jerman-Italia diberi sandi Operation Brevity. Melansir informasi dari situs historyofwar.org , Operation Brevity digelar pada tanggal 15 Mei 1941 oleh pihak Inggris dan persemakmurannya dengan mengerahkan pasukan infanteri dan lapis bajanya serta didukung pesawat tempur dan pembom Royal Air Force (RAF) . Pasukan penyerbu Inggris di bawah komando Brigadir Jenderal William Gott. Serangan balasan ini sudah diprediksi oleh Jenderal Rommel sehingga serangan pihak Inggris bisa dipatahkan dan secara strategis tidak mencapai sasarannya.

Perdana Menteri Inggris Winston Churchill sangat kecewa dengan kegagalan Operation Brevity karena pasukan persemakmuran tidak menggunakan tank yang lebih tangguh dibandingkan dengan tank Jerman. Churchill memerintahkan operasi lanjutan yang lebih besar dan pihak militer menanggapinya dengan menggelar operasi dengan sandi Operation Battle Axe yang dilancarkan pada tanggal 15-17 Juni 1941.

Untuk menggalang kekuatan tempur lapis baja sekitar 238 tank terbaru Inggris, Cruiser MK VI atau A15 Crusader dikapalkan ke Alexandria Mesir. Selain itu terdapat pula dukungan dari 43 pesawat Hurricane. Namun sekali lagi Jenderal Rommel dan pasukannya mampu mematahkan serangan Inggris dalam Operation Battle Axe ini.

Winston Churchill kembali kecewa dan mengganti Jenderal Wavell dengan Jenderal Auchinleck. Jenderal Auchinleck menggelar Operation Crusader pada tanggal 18 November - 20 Desember 1941 dan berakhir dengan cukup sukses.Jenderal Rommel dan pasukannya mundur karena kekurangan logistik dan bahan bakar. Jenderal Rommel mundur dari daerah yang dikuasainya dan membuat pertahanan di kota Marsa el Brega Libya. Ini merupakan kekalahan pertama Rommel di medan Afrika Utara.

4. Strategi Tempur Jenderal Rommel di Afrika Utara


Strategi dan taktik tempur menggunakan tank yang dirancang dan dijalankan oleh Jenderal Rommel di medan Afrika Utara terbukti sukses dalam menghancurkan kekuatan lapis baja Inggris dan negara persemakmurannya, meskipun pada akhirnya kekuatan tank Jerman menyerah pada Sekutu di Tunisia yang lebih disebabkan kurangnya dukungan logistik dan alat-alat tempur baru yang dikirimkan dari Jerman.

Tank-tank Afrika Korps yang merupakan kekuatan inti pemukul disebut Panzer Kampfwagens (disingkat Pz Kpfw ata Pz Kw), yaitu Pz Kw Marks I dan II, serta tank medium Pz Kw III dan Pz Kw IV . Tank berat Tiger baru beraksi menjelang kekalahan Jerman di Afrika Utara.

Dalam The Most Epic Tank Battle of Deutsches Afrika Korps-Bab: Taktik tempur pasukan Panzer Rommel (Edisi Koleksi Angkasa: 2013) dituliskan bahwa serbuan ofensif pasukan Tank Jerman selalu mengandalkan unsur dadakan yang biasanya dilaksanakan oleh satu batallion tank dengan formasi serbuan berbentuk huruf V dimana satu kompi tank mengadakan serangan dan satu kompi lainnya mengadakan perlindungan.

Jika gempuran ofensif berhasil dan berubah menjadi pengejaran terhadap pasukan lawan maka harus diikuti oleh gerakan pasukan tank pelindung , meriam anti tank. transpor, logistik dan amunisi. Bahan bakar dan amunisi merupakan syarat yang tidak bisa ditawar dan harus tersedia.

Setelah mundur akibat Operation Crusader yang dilancarkan pihak Inggris, pada tanggal 21 Januari 1942 Jenderal Rommel mendadak memerintahkan serangan ofensif kembali. Satu persatu kota yang ditinggalkan dapat direbut kembali hingga mampu menerobos lini Gazala dan akhirnya menguasai kota Tobruk pada tanggal 21 Juni 1942.

Kemenangan di Tobruk menjadikan Jenderal Rommel yang kala itu berusia 49 tahun diangkat sebagai Field Marshal termuda oleh Hitler. Jabatan prestisius tersebut menjadikan Jenderal Rommel sebagai perwira tinggi bintang 4 paling muda dalam Angkatan Perang Jerman.

Jenderal Rommel sang Rubah Gurun terkenal karena kecepatannya dalam menggerakkan armada lapis bajanya. Peperangan di Afrika Utara didominasi oleh duel tank yang bahkan menjadi salah satu pertempuran tank terhebat dan terbesar dalam sejarah. Sejumlah sumber informasi menyebutkan bahwa taktik tempur Rommel diterapkan oleh NATO dan menjadi latihan tempur tank favorit yang dilaksanakan antara tahun 1970-1980.

Taktik tempur tank agresif Rommel ini sukses diterapkan oleh Israel dalam Pertempuran Enam hari (1967) dan Yom Kippur War (1973). Pasukan Koalisi juga sukses menerapkan taktik tempur tank agresif ketika berkobar Perang Teluk I (1991).

5. Kekalahan Pasukan Jerman-Italia kepada pasukan Sekutu di tahun 1943


Ketika Jenderal Rommel menyiapkan rencana merebut kota El Alamein Mesir, Perdana Menteri Winston Churchill menyadari bahaya ini dan mengganti Jenderal Auchinleck dengan Jenderal yang terkenal cerdas Jenderal Bernard Montgomery. Jenderal Bernard Montgomery menjadi tandingan sepadan Jenderal Rommel. Mengutip informasi dari history.com, pada tanggal 23 Oktober 1942 Jenderal Bernard Montgomery meluncurkan serangan infantei di kota El Alamein.

Jenderal Rommel yang baru kembali dari cuti sakitnya segera mengatasi serangan ini namun tidak berhasil karena kekuatan Inggris di bawah komando Jenderal Bernard Montgomery lebih besar. Terlebih menjelang akhir tahun 1942, Jenderal Rommel mulai merasakah kesulitan karena logistik tempur untuk pasukannya tidak terjamin.

Jenderal Rommel telah menemui Hitler dan mengatakan jika logistik pertempuran tidak bisa dijamin lebih baik front Afrika Utara ditinggalkan namun hal tersebut tidak diindahkan Hitler. Setelah pertempuran di Kota El Alamein pada Oktober 1942, untuk menghindari kehancuran toral Jenderal Rommel dan pasukannya mundur Ke Tunisia namun dalam gerakan mundurnya pasukan Jenderal Rommel masih bisa terus memberikan perlawanan. Pasukan Inggris dan negara persemakmuran terus mengejar pasukan Jerman hingga tahun 1943.

Pasukan Jerman masih mampu melakukan konsolidasi di Tunisia dan pertempuran di Tunisia menjadi pertempuran terakhir pasukan Afrika Korps. Jenderal Rommel telah ditarik kembali untuk berkonsentrasi di Palagan Eropa dan menyerahkan kepemimpinan Deutsches Afrika Korps kepada penerusnya. Akhirnya pasukan Jerman-Italia menyerah kalah kepada Sekutu pada tanggal 13 Mei 1943.

6. Akhir karier dan kehidupan Jenderal Rommel.


Makam Jenderal Rommel di Herrlingen Jerman. Sumber Gambar: Olga Ernst/wikimedia.org
Sebagai Jenderal yang hebat, akhir karier dan kehidupan Jenderal Erwin Rommel cukup tragis. Menurut sejumlah sumber Jenderal Rommel diduga juga terlibat dalam plot 20 Juli 1944 dimana sejumlah perwira militer berpengaruh Jerman merencanakan pembunuhan terhadap Adolf Hitler dengan tujuan untuk menyelamatkan Jerman dari kehancuran total akibat peperangan. Operasi ini dikenal dengan nama Operasi Valkyrie.
Pada tanggal 20 Juli 1944 bom berhasil dibawa Kolonel Stauffenberg ke Markas Besar Hitler di mana Hitler sedang memimpin rapat. Bom meledak sempurna namun Hitler luput dari maut dan hanya menderita cedera. Operasi Valkyrie berakhir dengan kegagalan dan banyak perwira serta pihak yang terlibat dieksekusi mati.

Karena Jenderal Rommel adalah legenda bagi militer Jerman, ia diberi dua pilihan: dihadapkan ke pengadilan dengan tuduhan makar atau bunuh diri dengan racun dan keluarganya tidak akan diganggu. Rommel memilih yang kedua. Jenazahnya dikremasi dan dimakamkan dengan penghormatan militer penuh sehingga orang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Demikianlah 6 fakta mengenai Deutsches Afrika Korps dan kehebatan Jenderal profesionalnya dalam mengemban tugas yang diberikan kepadanya. Jenderal Rommel adalah Jenderal yang berbeda meskipun berasal dari lingkaran dalam Hitler dan disegani juga oleh pihak Sekutu karena profesionalitas militernya.

Referensi:

Edisi Koleksi Majalah Angkasa No. 83 (2013). "The Most Epic Tank Battle of Deutsches Afrika Korps"

Deane ,Morgan (2018). "The Craziest, Almost Insane, Barking Mad Commando Operations in WW2 – Just Amazing Bravery". URL: https://www.warhistoryonline.com/ins...perations.html

Battle of El -Alamein. URL: https://www.history.com/topics/world...-of-el-alamein

Battle of the Kasserine Pass. URL : https://www.history.com/this-day-in-...kasserine-pass

Operation Battle Axe URL: http://www.historyofwar.org/articles...battleaxe.html

Operation Brevity URL : http://www.historyofwar.org/articles...n_brevity.html

Operation Crusader URL: http://www.historyofwar.org/articles..._crusader.html

Sumber :


https://www.google.com/url?q=https:/...2ykrmwO3qZQ1W3
0
522
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer Dunia
Militer Dunia
175Thread379Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.