Sumber Gambar

Pada saat bulan Ramadhan, tentu kita akan terbiasa dengan berbagai kegiatan dan hal-hal yang identik dengan bulan penuh berkah ini. Seperti sahur dan berbuka. Belum lagi dengan ibadah-ibadah lainnya yang terus diperbanyak selama Ramadhan ini. Menjadikan bulan ini bulan spesial bagi seluruh umat Islam di dunia.

Salah satu kegiatan yang khas di bulan Ramadhan adalah buka bersama atau bukber. Kegiatan di mana orang-orang berkumpul bersama di satu tempat untuk buka puasa. Konsepnya mirip makan bersama, hanya karena di bulan Ramadhan jadi namanya bukber. Biasanya diadakan oleh berbagai circle seperti teman kuliah, teman kerja hingga keluarga.

Ya, bukber di Indonesia memang sudah tidak asing lagi bahkan biasa. Tapi bagaimana jika bukber di Jepang? Apakah kita akan bukber bareng Naruto?


Sumber Gambar

Salah satu WNI yang tinggal di negeri sakura itu membagikan suasana bukber di Jepang yang ia lakukan bersama orang-orang terdekatnya. Total ada Sembilan orang di rumah si WNI itu dan mereka tampak have fun bersama menikmati momen bukber.

Tapi, justru karena kegiatan mereka itu, rumah mereka malah didatangi polisi. Polisi itu datang dan menegur mereka yang dianggap berisik. Dengan sopan dan tetap menghargai privasi pemilik rumah, polisi itu hanya bertanya sedang melakukan apa, berapa jumlah orang dan mengapa berisik sekali. Rupanya tetangga rumah mereka yang melaporkan ke polisi karena berisik.

Setelah WNI itu menjelaskan dan berjanji tidak akan berisik lagi, si polisi pun akhirnya pergi dengan mengingatkan supaya tidak berisik jika tidak ingin mereka datang lagi. Polisi yang tidak paham buka bersama itu mengira para WNI ini sedang merayakan ulang tahun. Sebelum pergi si polisi bahkan sempat minta maaf bila kedatangannya mengganggu.


Sumber Gambar

Dari video yang beredar di TikTok, banyak orang yang menuji polisi tersebut. Karena dianggap polisi itu sangat ramah dan sopan. Tutur katanya saat menegur juga pelan dan tidak sok keras. Banyak yang menyebut bahwa polisi ini adalah polisi idaman yang mengayomi masyarakatnya. Ia datang atas laporan masyarakat dan menegur dengan baik-baik.

Jepang mungkin agak sensitif dengan hal-hal seperti ini. Kebiasaan bukber jelas tidak ada di negara mereka. Bahkan katanya, menyapa sembarangan di jalan saja sudah dicurigai karena dianggap memiliki maksud tertentu. Jepang juga sangat menghargai privasi, anak-anak saja sudah diajarkan untuk tidak menginjak properti orang seperti halaman rumah meski pun itu rumah temannya.


Sumber Gambar

Mungkin terdengar berlebihan di beberapa hal, tapi ya memang beginilah Jepang. Setiap negara punya keunikannya sendri-sendiri. Sebagai pendatang di suatu negara, penting bagi kita menghargai dan ikut aturan yang berlaku di sana.



Menurut kalian, tetangga yang lapor polisi karena berisik itu berlebihan tidak?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi