Lagi-lagi, sebuah kisah percintaan beda usia kembali menjadi bahan obrolan netizen. Kali ini kisah tersebut terjadi di lingkungan sekolah antara seorang guru cewek dan siswa cowok.

Kisah tersebut menjadi viral setelah terlebih dahulu dibagikan oleh sebuah akun Tiktok Gadislampung. Cewek yang berprofesi sebagai guru SMA tersebut bernama Nita Nur Istiqomah menjalin hubungan asmara dengan siswanya sendiri.

Fenomena semacam ini sih sudah sering terjadi dan rasanya wajar-wajar saja. Tidak ada yang dapat melarang kepada siapa saja orang jatuh cinta dan menjalin hubungan. Soal rasa cinta, memang tidak bisa diduga kapan datangnya dan kepada siapa jatuhnya. Hanya saja, menjadi sedikit lain ceritanya kalau itu terjadi antara guru dan siswa, apalagi di lingkungan pendidikan.

Kisah tentang guru yang menerima pinangan dari siswanya untuk menikah adalah suatu hal yang tidak biasa dan cukup mengejutkan. Meskipun terdengar seperti cerita fiksi atau sinetron, namun ternyata kisah ini benar-benar terjadi di dunia nyata.

Menurut saya, hubungan guru dan siswa harus tetap menjaga etika dan batasan-batasan yang jelas. Sebagai seorang guru, dia memiliki tanggung jawab moral dan etika yang tinggi dalam menjalankan tugasnya untuk memberikan pendidikan yang baik dan bermanfaat bagi siswanya. Sehingga hubungan antara guru dan siswa seharusnya tidak melampaui batasan tersebut.

Namun demikian, pada akhirnya keputusan untuk menerima pinangan siswanya menjadi tanggung jawab sang guru dan sang siswa. Mereka yang akan menanggung konsekuensi dari hubungan tersebut, baik itu dampak positif maupun negatif. Namun, sebagai masyarakat, kita harus tetap menjaga etika dan batasan-batasan yang jelas dalam hubungan antara guru dan siswa.

Pada akhirnya, kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga etika dan batasan-batasan dalam hubungan antara guru dan siswa. Meskipun keputusan akhir ada pada individu masing-masing, namun sebagai masyarakat kita harus tetap menghormati aturan dan nilai-nilai yang berlaku untuk menjaga keharmonisan hubungan antara guru dan siswa.

Dari sudut pandang psikologis, hubungan antara guru dan siswa yang berujung pada pernikahan memang merupakan suatu hal yang jarang terjadi dan dapat menimbulkan kontroversi.



Secara umum, terdapat beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi terjadinya hubungan seperti ini. Salah satu faktor tersebut adalah adanya ketertarikan atau daya tarik antara guru dan siswa. Ketertarikan ini bisa saja timbul akibat kesamaan minat, pandangan, atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh keduanya.

Selain itu, terdapat pula faktor psikologis yang berkaitan dengan kebutuhan sosial dan emosional seseorang. Sebagai contoh, seseorang yang kurang mendapatkan perhatian atau kasih sayang dari lingkungan sekitarnya, bisa saja mencari pengganti dari hubungan dengan orang lain.

Namun demikian, dalam konteks hubungan antara guru dan siswa, faktor-faktor ini seharusnya tidak dipandang sebagai hal yang wajar atau sehat. Seorang guru memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan siswa, dan hubungan yang terjalin antara keduanya seharusnya didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan profesionalisme yang tinggi.

Dalam hal ini, saya akan menyarankan agar semua pihak terkait dapat mempertimbangkan dengan seksama keputusan untuk menjalin hubungan seperti ini. Selain itu, saya juga menekankan pentingnya menjaga batasan-batasan yang jelas dalam hubungan antara guru dan siswa, sehingga tidak memberikan kesan bahwa hal semacam ini adalah sesuatu yang wajar dan kemudian dinormalisasi.

Bagaimanapun juga, perasaan memang kadang tak melibatkan logika sama sekali. Kalau cinta sudah membara, rindu jadi menggebu-gebu. Alih-alih jadian sama siswa, malah yang diembat bu guru.

Nah bagaimana nih menurut Agan dan Sista? Ada yang punya pengalaman yang sama kah? Berikan komentar kalian di bawah yaa. Terima kasih sudah membaca, see you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://style.tribunnews.com/2023/04...angka-berjodoh

Copyright @albyabby912023, All right reserved