Kisah Soedirman Seorang Guru SD yang Jadi Panglima Besar RI, Semangat Pantang Menyerah dan Kegigihannya dalam Berjuang Sangat Patut Kita Contoh/Diteladani Gansist!



Menulis berdasarkan artikel yang sepertinya paling favorit di media Magenta pada hari ini, yaitu tentang kisah bagaimana terjadi di negeri ini seorang yang hanya berprofesi sebagai guru sekolah dasar pun akhirnya bisa menjadi sosok panglima tertinggi di republik Indonesia, ini sebuah cerminan lho Gansist bahwa Indonesia telah meninggalkan masa masa dulu di saat era kolonial tentang strata sosial itu sangatlah berpengaruh dalam kehidupan.

Kaum ningrat akan sangat mudah menggapai cita citanya sedangkan rakyat jelata sudah dipastikan hidupnya akan stagnan, begitu begitu terus bahkan hingga akhirnya hayatnya!

Jabatan yang bukan main main sampai Presiden Soekarno pun menjelaskan dalam pidatonya saat pelantikan 18 Desember 1945 di Markas Besar Tentara Gondokusuman, Yogyakarta bahwa apa yang diemban oleh Soedirman sebagai panglima besar adalah sesuatu beban yang sangat berat sekali.

Dan tampaknya pemilihan Soedirman oleh Indonesia ini adalah sangat tepat sekali, walau sebenarnya ada nama nama besar yang mungkin sangat mumpuni menjabat sebagai panglima besar pertama RI semacam Hamengkubuono ke 9, Oerip Soemohardjo, Suryadarma dan lainnya namun Soedirman telah membuktikan kegigihannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia!

Nggak patah arang walau dua ibukota RI telah direbut, tak menyerah walau penyakit terus menggerogoti tubuhnya hingga keteguhannya sebagai jenderal tertinggi ini pun jadi pemicu semangat berkobarnya rakyat dan tentara Indonesia untuk terus melawan tentara penjajah Belanda, sangat wajar jika jenderalnya menyerah ya pasti anak buahnya ikut menyerah dan rakyatnya pun menjadi tunduk terhadap penjajah.

Jenderal Petain dari Prancis kala perang dunia kedua adalah salah satu contohnya!



















Bukti orang biasa bukan berasal dari kalangan ningrat pun bisa berbuat banyak di negeri ini dan untuk saat ini juga sepertinya sama saja, asal tetap bersemangat dalam berusaha pun bisa menjadi yang terhebat di Indonesia seperti halnya pak Dirman, betul nggak Gansist?

Begitu pengangkatan Soedirman menjadi panglima besar republik pun akhirnya mendapat tanggapan menghina dari surat kabar Belanda yang melecehkan pemilihan tersebut dengan tulisan, ....


"Republik Indonesia mengangkat seorang guru SD sebagai panglima besar, tahu apa guru sekolah itu?"


Namun kenyataannya guru SD itu lebih teguh menghadapi tentara yang lebih hebat dari tentara miliknya sedangkan jenderal tertinggi Prancis dari kalangan terdidik dan terhormat pun tak berani mengobarkan pertempuran sampai akhir melawan agresor Nazi Jerman yang menginjak injak tanah mereka, merdeka atau mati?


Perang tak akan berhenti kecuali dua pilihan yaitu kita menang atau kita mati!


Semangat Bushido yang bisa diterapkan dimanapun apalagi untuk zaman sekarang tentang keberanian, pantang menyerah, kesetiaan dan kehormatan adalah diatas segalanya dan tidak takut pada semua ancaman yang mendatanginya, sikap yang patut diterapkan sama seperti halnya Jenderal Soedirman mantan tentara PETA, kita hidup dan berjuang di kehidupan ini sekarang namun jika ternyata kita tak sukses dalam perjuangan ini maka berarti kita tak mempunyai kehormatan, sebaiknya


Sebaiknya ya terus berjuang dan berjuang tak kenal lelah Gansist




Salah satu keberhasilan gerilya panglima besar Soedirman yang paling populer adalah Serangan Umum Satu Maret bermula dari permintaan Sri Sultan Hamengkubuono ke 9 mengirim surat minta izin ke Soedirman untuk mengadakan serangan besar besaran di ibukota yang sudah dikuasai musuh ini pada 1 Maret 1949 tentara nasional Indonesia berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam hingga membuka mata dunia yang waktu itu selalu ditipu oleh propaganda belanda, bahwa republik Indonesia telah tiada,ekstrimis menyerah dan perlawanan telah mati?


"narasi dan opini sendiri"



Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan 1

Sumber Tulisan 2

Sumber Gambar: Penelusuran Gambar Google