Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Australia Blokir TikTok, Tambah Daftar Panjang Selain AS
Australia Blokir TikTok, Tambah Daftar Panjang Selain AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia melarang TikTok ada di perangkat milik pemerintah federal karena masalah keamanan. Australia menjadi negara sekutu Amerika Serikat (AS) terbaru yang mengambil tindakan terhadap aplikasi video milik China.
Larangan tersebut menggarisbawahi kekhawatiran bahwa China dapat menggunakan ByteDance, perusahaan induk Tiktok yang berbasis di Beijing, untuk mengambil data pengguna demi kepentingan politik dan merusak kepentingan keamanan Barat.
Ini juga berisiko memperbaharui ketegangan diplomatik antara Australia dan mitra dagang terbesarnya setelah keadaan sedikit mereda sejak Perdana Menteri Anthony Albanese menjabat pada bulan Mei sebagai kepala pemerintahan Partai Buruh.
TikTok mengatakan sangat kecewa dengan keputusan Australia. Mereka menyebut keputusan tersebut didorong oleh politik, bukan fakta, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/4/2023). 


Larangan itu akan mulai berlaku secepat mungkin, kata Jaksa Agung Mark Dreyfus dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa pengecualian hanya akan diberikan berdasarkan kasus per kasus dan dengan langkah-langkah keamanan yang sesuai.
Dengan larangan TikTok di Australia, semua anggota jaringan berbagi intelijen Five Eyes - yang terdiri dari Australia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, dan Selandia Baru - telah melarang aplikasi tersebut dari perangkat pemerintah. Prancis, Belgia, dan Komisi Eropa telah mengumumkan larangan serupa.
CEO TikTok Shou Zi Chew, dalam kesaksiannya di hadapan Kongres AS bulan lalu, berulang kali membantah bahwa aplikasi tersebut membagikan data atau memiliki hubungan dengan Partai Komunis China.
Surat kabar Australia pada Senin malam melaporkan warga Albania telah menyetujui larangan tersebut setelah ditinjau oleh Departemen Dalam Negeri.
Larangan itu datang pada hari pejabat Australia dan China mengadakan pembicaraan di Beijing dalam upaya untuk menormalisasi perdagangan saat Organisasi Perdagangan Dunia bersiap untuk merilis temuan ke dalam pengaduan Australia tentang tarif jelai.
"Segalanya berjalan baik, tetapi tentu saja, akan butuh waktu untuk membalikkan keadaan," kata Menteri Perdagangan Don Farrell kepada Sky News, mengacu pada prospek untuk meningkatkan hubungan perdagangan. 


sumber
0
369
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.