Astrositoma merupakan jenis tumor otak yang bermula dari suatu sel yang bernama astrosit. Astrosit sendiri merupakan nama dari sel-sel berbentuk bintang yang menyusun jaringan otak.

Astrositoma merupakan salah satu jenis tumor otak yang paling sering terjadi. Sekitar 34% dari seluruh kasus tumor otak yang terdiagnosis di Inggris mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 adalah astrositoma.

Berdasarkan tingkat keparahannya, astrositoma dapat dibagi menjadi 4 tipe yang berbeda:

Tipe 1: Pilocytic Astrocytoma
Tipe 2: Diffuse Astrocytoma
Tipe 3: Anaplastic Astrocytoma
Tipe 4: Glioblastoma

Sekitar 80% dari seluruh kasus astrositoma yang terdiagnosis setiap tahunnya di Inggris adalah astrositoma tipe 4 atau glioblastoma.

Gejala-gejala astrositoma:

Gejala utama dari astrositoma meliputi:

1. Sakit kepala
2. Muntah-muntah
3. Perubahan keadaan mental

Pada bayi, tekanan di dalam rongga kepala yang meningkat akibat adanya tumor astrositoma dapat menyebabkan ukuran kepala bayi membesar (hidrosefalus).

Gejala lain astrositoma muncul lebih awal pada kira-kira 1 dari 4 pasien dengan tumor otak ganas. Gejala-gejala tersebut meliputi:

1. Gangguan perilaku
2. Gangguan kemampuan mental
3. Keterlambatan dalam berpikir tanpa disertai penyebab yang jelas
4. Selalu mengantuk tanpa disertai penyebab yang jelas
5. Selalu merasa lesu tanpa disertai penyebab yang jelas
6. Perubahan kepribadian

(SUMBER 2)
(SUMBER 3)

Ependimoma merupakan jenis tumor otak yang bermula dari sel-sel ependimal. Sel-sel ependimal sendiri merupakan sel-sel yang berada di tengah sumsum tulang belakang dan di ventrikel otak.

Ependimoma merupakan jenis tumor otak yang langka. Sekitar 2% dari seluruh kasus tumor otak yang terdiagnosis di Inggris mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 adalah ependimoma.

Ependimoma dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Ependimoma di otak lebih sering terjadi pada anak-anak. Sedangkan ependimoma di sumsum tulang belakang lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Gejala-gejala ependimoma:

Pada sebagian besar kasus, ependimoma berawal dari tumor kecil yang tumbuh secara perlahan selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, ependimoma pada awalnya mungkin tidak bergejala. Pada saat gejala mulai muncul, gejala yang muncul tergantung pada di mana letak tumor ini.

Gejala ependimoma otak:

1. Sering sakit kepala
2. Kejang-kejang
3. Gangguan keseimbangan tubuh
4. Penglihatan kabur
5. Kebingungan tanpa disertai penyebab yang jelas
6. Perasaan yang sensitif tanpa disertai penyebab yang jelas
7. Mual dan muntah tanpa disertai penyebab yang jelas

Gejala ependimoma sumsum tulang belakang:

1. Kaku pada leher bagian belakang atau punggung
2. Nyeri pada tulang belakang
3. Kelumpuhan atau rasa kebas di tangan atau kaki
4. Masalah seksual
5. Sulit buang air kecil

Pada bayi, ependimoma dapat menyebabkan ukuran kepala bayi lebih besar dari biasanya (hidrosefalus).

(SUMBER 4)
(SUMBER 5)

Oligodendroglioma merupakan jenis tumor otak yang bermula dari suatu sel glial yang bernama oligodendrosit. Oligodendrosit sendiri merupakan sel-sel penyusun materi putih berlemak yang melapisi saraf (mielin).

Oligodendroglioma merupakan jenis tumor otak yang langka. Oligodendroglioma lebih sering menyerang orang dewasa daripada anak-anak, serta cenderung lebih sering menyerang pria daripada wanita.

Oligodendroglioma lebih sering ditemukan di lobus frontal otak. Oligodendroglioma juga dapat bermula dari sumsum tulang belakang, tetapi oligodendroglioma jenis ini jarang terjadi. Pada kasus yang langka, oligodendroglioma dapat menyebar ke bagian lain dari otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala-gejala oligodendroglioma:

Gejala oligodendroglioma tergantung pada lokasi dan ukuran tumor di otak. Akan tetapi, gejala-gejala umum oligodendroglioma meliputi:

1. Sakit kepala
2. Kejang-kejang
3. Perubahan kepribadian

Gejala lain dari oligodendroglioma meliputi:

1. Kelumpuhan atau rasa kebas yang terus-menerus di tangan atau kaki
2. Perubahan pada cara berpikir, pengambilan keputusan, konsentrasi, pembelajaran dan pemecahan masalah

(SUMBER 6)
(SUMBER 7)

Meningioma merupakan sejenis tumor otak yang bermula dari selaput otak. Selaput otak merupakan lapisan jaringan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Sebenarnya, meningioma bukan termasuk tumor otak karena tidak bermula di jaringan otak itu sendiri. Akan tetapi, meningioma sering disebut sebagai tumor otak.

Meningioma merupakan jenis tumor otak yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Meningioma jauh lebih sering menyerang wanita daripada pria. Meningioma jarang terjadi pada anak-anak.

Kabar baiknya, meningioma biasanya tidak bersifat kanker. Akan tetapi, meningioma tetap dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pada beberapa kasus, meningioma dapat berakibat fatal.

Gejala-gejala meningioma:

Seringkali, meningioma tidak menimbulkan gejala. Gejala meningioma sering muncul secara bertahap karena sebagian besar meningioma tumbuh sangat lambat. Adapun gejala-gejala meningioma yang paling umum meliputi:

1. Sakit kepala
2. Kejang-kejang
3. Kehilangan penglihatan atau pendengaran
4. Kesulitan berpikir dengan jernih
5. Kesulitan berjalan dengan benar
6. Kehilangan kemampuan mengendus bau
7. Kelumpuhan dan rasa kebas di tangan atau kaki
8. Gangguan berbicara

(SUMBER 8)
(SUMBER 9)

Tumor kelenjar pituitari merupakan sejenis tumor otak yang bermula dari sel-sel abnormal yang tumbuh pada kelenjar pituitari di bagian bawah otak. Kelenjar pituitari berfungsi untuk memproduksi hormon-hormon yang diperlukan oleh tubuh manusia.

Kabar baiknya, sebagian besar tumor kelenjar pituitari tidak bersifat kanker. Akan tetapi, tumor kelenjar pituitari dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Gejala-gejala tumor kelenjar pituitari:

Gejala umum:

1. Sakit kepala
2. Gangguan penglihatan, seperti kehilangan penglihatan dan penglihatan ganda
3. Gangguan produksi hormon (produksi hormon berkurang atau justru berlebihan)

Apabila produksi hormon berkurang:

1. Pada pria, terjadi pertumbuhan payudara, pertumbuhan bulu-bulu di wajah berkurang dan gangguan ereksi
2. Selalu merasa kedinginan
3. Pada wanita, siklus haid tidak teratur dan tidak dapat memproduksi air susu
4. Pada anak-anak, terjadi keterlambatan pubertas dan gangguan pertumbuhan
5. Gairah seks rendah pada pria dan wanita
6. Perubahan berat badan tanpa disertai penyebab yang jelas
7. Muntah dan sakit perut tanpa disertai penyebab yang jelas

Apabila produksi hormon berlebihan:

1. Pada wanita, tidak datang haid, gairah seks rendah, air susu keluar secara spontan dari puting susu dan sulit hamil
3. Pada anak-anak, terjadi pertumbuhan tulang yang cepat dan tidak terkendali (gigantisme)
4. Pada orang dewasa, terjadi pertumbuhan tulang yang tidak seimbang antara satu dengan yang lainnya (akromegali)
5. Gula darah tinggi
6. Tekanan darah tinggi
7. Berkeringat lebih banyak dari biasanya
8. Nyeri sendi
9. Denyut jantung cepat dan tidak teratur
10. Gemetar
11. Penurunan berat badan tanpa disertai penyebab yang jelas

(SUMBER 10)
(SUMBER 11)