Jakarta - Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, mengumumkan bahwa mereka akan membangun pabrik baterai berskala besar di China.
Tesla menyebut pabrik di Shanghai itu akan memproduksi 10.000 megapack baterai dalam setahun.

Megapack adalah baterai yang sangat besar dan digunakan untuk membantu menstabilkan jaringan energi serta mencegah pemadaman listrik.

Sebelumnya, Tesla sudah memiliki pabrik megapack di California dengan kapasitas produksi 10.000 unit per tahun.

Melalui akun Twitter-nya, Musk mengatakan bahwa pabrik baru mereka di China akan menjadi tambahan dari pabrik Tesla di AS.

?s=20

Pekerjaan pembangunan pabrik Tesla di China diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun ini, sedangkan produksi baterai akan dimulai pada musim panas 2024, kata media pemerintah China, Xinhua.

Tesla tidak segera menanggapi permintaan BBC untuk memberi komentar terkait ini.

China merupakan produsen baterai terbesar di dunia, yang dapat dimanfaatkan Tesla untuk meningkatkan produksi dan menurunkan biaya.

Pengumuman itu muncul setelah pemerintah AS menekan perusahaan-perusahaan Amerika untuk tidak terlalu bergantung pada China di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington.

Tahun lalu, pemerintahan Joe Biden melarang perusahaan teknologi AS yang menerima dana federal untuk membangun fasilitas "teknologi canggih di China selama 10 tahun.

Larangan itu merupakan bagian dari rencana senilai US$50 miliar untuk membangun industri semikonduktor AS.

Pada Agustus 2022, Biden menandatangani undang-undang yang memberikan US$280 miliar untuk penelitian ilmiah dan manufaktur berteknologi tinggi, di tengah kekhawatiran bahwa AS kehilangan keunggulan teknologinya oleh China.

Pada 2019, Tesla membuka pabrik pertamanya di luar AS di Shanghai. Pabrik itu saat ini memproduksi 22.000 kendaraan per minggu.

Tesla juga memproduksi mobil di sekitar Berlin, Jerman, dan telah mengumumkan rencananya membangun pabrik luar negeri lainnya di Monterrey, Meksiko.

China, yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia, mengalami penurunan penjualan kendaraan listrik yang tajam pada tahun ini karena melambatnya ekonomi.

Bulan lalu, Tesla menurunkan harga dari model mobil mereka yang dibuat di pabrik Shanghai karena stok kendaraan yang tidak terjual menumpuk, ditambah persaingan ketat di negara tersebut.

Bagaimana rencana Tesla buka pabrik di Indonesia?


Sejauh ini, kabar terkait rencana Tesla untuk membuka pabrik di Indonesia masih belum terealisasi.

Pada Senin (20/03), Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa negosiasi dengan Tesla "mengalami kemajuan".

"Kita masih NDA [nondisclosure agreement] tapi saya katakan kita punya kemajuan yang sangat maju," kata Luhut dikutip dari Antara.

Pada Januari lalu, Bloomberg sempat memberitakan bahwa Tesla "sudah hampir mencapai kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia". Namun laporan itu tidak mencantumkan sumbernya.

Musk kemudian menanggapi pemberitaan terkait ini.

"Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip 'sumber yang tidak disebutkan namanya, karena sering kali palsu'," kata Musk melalui akun Twitter-nya.

Tesla merupakan salah satu incaran Indonesia untuk berinvestasi. Pada Mei 2022, Presiden Joko Widodo sempat bertemu dengan Elon Musk di Boca Chica, AS.

Dalam pertemuan itu, Luhut yang turut hadir menyampaikan kepada Musk bahwa "Indonesia bisa memenuhi kebutuhan nikel dengan standar environmental, social, and governance (ESG) yang tinggi, terutama dari aspek lingkungan dan emisi karbon".


link


Dulu sih ada yang bilang minggu ini final (2 Feb 2023)

Luhut soal Investasi Tesla di RI: Mungkin Minggu Ini Final
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...nggu-ini-final