- Beranda
- Stories from the Heart
Kumpulan Prosa Catatan Hati
...
TS
erina79purba
Kumpulan Prosa Catatan Hati
Selamat pagi agan dan sista berjumpa lagi dengan saya lewat tulisan catatan hati melalui prosa.
Prosa adalah cerita kisah tentang hati ini saya kumpulkan menjadi satu. Kelak suatu saat nanti menjadi satu buku
Hujan di Kala Senja
Hujan diakhir bulan Juli, aku melepas kepergianmu dengan berurai air mata. Iring-iringan kendaraan menuju pemakaman di senja berwarna keemasan.
Rintik-rintik hujan ikut melepaskan kepergianmu, seperti kami separuh jiwamu diiringi isak tangis tak rela engkau pergi ke alam suci bersama dengan Sang Illahi.
Gerimis mengundang tak henti- hentinya seolah-olah bumi ikut menangis kepergianmu Membawa luka yang teramat dalam
Rinai mengalir terus menerus walaupun engkau sudah berbaring di pusara. Pusara yang dingin sedingin hati ini sampai terasa membeku, sepi mencekam. Tiada lagi canda tawa, belaian mesra mengurai rambutku
Tetesan air hujan kembali terdengar sayup-sayup di kejauhan. Seperti tetesan air mata tak henti- henti-hentinya mengalir di pipi. Mata sembab, cekung dan bengkak sehingga badan ini serasa tidak punya tenaga lagi. Aku lemah, tak ada lagi harapan indah di hidupku. Aku tak kuasa menanggung beban ini semua.
Tik tik tik bunyi hujan terdengar kembali, aku mendengar kidung dengan iringan dentingan piano dan suara merdu memuji nama-Mu. Seketika aku tersadar bahwa keadaan ini segera berlalu. Cahaya hati, pelangi jiwa kami yang terlahir dari rahimku ikut bersedih lebih bersedih.
Gemuruh halilintar menyambar bumi seketika hujan turun dengan derasnya. Mereka berhamburan memelukku, menyandarkan bahwa hidup ini masih berkelanjutan. Buah hati kami adalah harta yang paling berharga. Ahli waris yang hidup dari belahan jiwa. Aku mendapatkan mata elang itu menatapku dengan tajam persis mendiang Ayahnya.
Derasnya hujan mengalahkan air mata kami bertiga, meluapkan rasa sedih. Bangkit dari kesedihan yang mendalam meraih impian sang belahan jiwa. Kelak buah hati kami mampu meraih impian mereka kala itu bercengkrama bersama dengan sang ayah.
Banjir air mata akhirnya bisa terbendung juga setelah sebulan kepergiannya. Keluarga, sahabat semua memberikan penghiburan merelakannya pergi agar dia tenang di sana.
Hujan kembali datang rintik-rintik, menyejukkan bumi, bahkan bunga-bunga yang tadinya mulai layu kini telah bermekaran kembali. Memberikan kesejukan di hati dan berpesan senyumlah kembali sambutlah mentari agar kehidupan ini bisa dilalui dengan hati yang sukacita.
Ayat-ayat suci dan simponi yang bersenandung lagu penyemangat jiwa menyirami kegersangan hati yang hampir merenggut nyawa.
Lesterina Purba
Bekasi, 03082020
Selamat datang di kumpulan prosa ane, sampai jumpa lagi di prosa berikutnya
Terima kasih
Sumber gambar
sumber gambar
69banditos dan 39 lainnya memberi reputasi
40
4.7K
71
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.2KThread•46.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya