Sumber Gambar

Sejak gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, baying-bayang sanksi FIFA pun mengancam Indonesia. Hal ini jelas menjadi momok yang menakutkan sebab Indonesia pernah merasakan hal serupa pada 2015 silam. Di mana Indonesia di-banned dari kejuaraan internasional selama beberapa waktu.

Sejak saat ini hingga kini, rasanya hanya sedikit yang bisa kita jadikan pelajaran. Malahan makin parah. Tragedi Kanjuruhan jadi salah satu contohnya betapa bobroknya sepakbola kita. Kini semakin kelihatan setelah kegagalan menjadi Piala Dunia. Kalau sampai terkena sanksi FIFA, maka betapa sia-sianya semua yang Indonesia lakukan untuk membangun sepakbolanya.

Beruntung, FIFA masih memberikan keringanan kepada Indonesia. Semua diputuskan lewat pertemuan FIFA dengan Erick Thohir beberapa waktu lalu. Di mana lagi-lagi, Ketum PSSI kita menjadi orang yang melobi pihak FIFA mau memberikan keringanan kepada negara kita. Dan benar saja, FIFA hanya memberikan kartu kuning terhadap Indonesia.


Sumber Gambar

Di mana Indonesia akan mendapat pembatasan penggunaan dana FIFA Forward oleh PSSI. Tapi itu belum selesai, Erick Thohir masih melobi Infantino selaku Presiden FIFA. Ketum PSSI kita akan menjelaskan mengenai rencana dan langkah strategis yang akan diambil Indonesia dalam membangun kembali serta memperbaiki sepakbola di negara ini.

Erick Thohir juga turut menunjukkan kesungguhan Indonesia untuk berbenah. Termasuk di antaranya dukungan yang diberikan Presiden Joko Widodo dalam menjalankan misi ini. Jika FIFA tertarik dengan rencana yang dibawa Erick Thohir, maka ada kemungkinan sanksi kartu kuning itu dicabut. Karena FIFA meman sudah berkomitmen membantu perkembangan sepakbola di Indonesia.

Ya semoga saja apapun yang terjadi, bisa membuat olahraga ini menjadi lebih baik. Setelah apa yang terjadi kemarin, kita memang harus segera move on dan tetap meneruskan mimpi anak muda untuk bermain di pentas dunia. Apalagi usai dicoretnya Peru dari tuan rumah Piala Dunia U-17, nama Indonesia digadang-gadang jadi penggantinya.


Sumber Gambar

Meski begitu, tetap saja mendapat sanksi ringan bukanlah apa yang kita inginkan. Tentu akan lebih baik jika tidak ada sanksi sama sekali dan Piala Dunia tetap digelar di sini. Tapi itu sudah berlalu, biarlah jadi sejarah menyedihkan yang kita jadikan pelajaran. Apa? Pelajaran? Emang suporter dan orang Indonesia bisa belajar?

Wkwk dari dulu ngomongnya jadikan pelajaran, jadikan pelajaran. Tapi kok gak berubah-berubah? Mau sampai kapan kita belajar terus?



Menurut kalian pantaskah sanksi yang dijatuhkan FIFA untuk Indonesia?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi