Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
PM Anwar Ibrahim Siap Beber Bukti Mahathir Perkaya Diri Selama Berkuasa 22 Tahun


KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim pada Jumat (7/4/2023) mengatakan dirinya siap memberikan bukti bahwa Mahathir Mohamad telah memperkaya dirinya dan keluarganya saat memimpin pemerintahan selama 22 tahun.

Selama sesi dialog dengan mahasiswa di Universiti Teknologi Mara di Shah Alam, Selangor, Anwar mengatakan mentornya itu telah melakukan kebaikan dan banyak kerusakan pada Malaysia ketika menjadi perdana menteri.

"Saya akan menjawab. Kalau dia minta bukti, saya kasih bukti. Tidak masalah,” jawab Anwar kepada seorang mahasiswa yang meminta tanggapannya terhadap ancaman hukum Mahathir atas klaimnya.

Perseteruan terbaru antara kedua politisi top itu dimulai pada 18 Maret ketika Anwar mengatakan bahwa seseorang yang telah memimpin negara selama 22 tahun 22 bulan telah memperkaya dirinya dan keluarganya, dan selama itu kekuasaan Melayu telah terkikis. 


Mahathir kemudian mengatakan bahwa Anwar pasti membicarakannya, karena tidak ada orang lain yang pernah menjadi perdana menteri untuk waktu yang sama.

Mahathir, yang telah berusia 97 tahun, adalah perdana menteri dua kali—pertama dari tahun 1981 hingga 2003; dan yang kedua dari 2018 hingga Februari 2020.

Mahathir kemudian mengirim surat permintaan kepada Anwar dan memberikan waktu hingga 17 April untuk mencabut atau membuktikan klaimnya atau akan menghadapi tuntutan hukum.

Dalam dialog dengan mahasiswa, Anwar mengatakan bahwa Mahathir melukiskan citra Melayu yang sangat negatif yang didasarkan pada pola pikir kolonial.

“Katanya orang Melayu itu pemalas, tidak tahu menghargai, mudah lupa. Benarkah budaya Melayu seperti itu?" kata Anwar. 


“Ras mana yang tidak ada orang yang malas...semua ras mudah lupa,” katanya.

Anwar juga mengatakan bahwa ras Melayu telah melahirkan para pemikir dan pemimpin besar sepanjang sejarah.

“Bagaimana orang Melayu di Melaka bisa disebut malas, padahal itu adalah pusat perdagangan global dan pusat kosmopolitan yang terkenal," paparnya.

“Masalahnya justru terletak pada pemikiran para pemimpin,” imbuh dia, seperti dikutip MalayMail.


sumber
jancumeng
jancumeng memberi reputasi
1
698
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.