Media sosial tengah digemparkan dengan kabar pemberitaan ditemukannya 10 mayat di sebuah kebun di daerah Banjarnegara.

Diketahui 10 mayat yang ditemukan merupakan korban pembunuhan dari seorang dukun bernama Slamet Tohari yang mengaku dapat menggandakan uang kepada para korban.

Saat ini pelaku Slamet Tohari telah ditangkap dan diamankan oleh pihak dari Satreskrim Polres Banjarnegara, untuk dimintai keterangan sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya.

Ditemukannya 10 mayat di kebun milik tersangka ini tentu membuat heboh warganet termasuk dengan masyarakat Banjarnegara. Pasalnya mayat dari kesepuluh korban tersebut ditemukan telah dalam keadaan tulang belulang sehingga dugaan sementara para korban telah dibunuh dalam waktu yang cukup lama.

Adapun untuk jumlah total korban dari dukun Slamet Tohari ini masih terus dalam proses pendalaman oleh pihak Kepolisian. Polisi saat ini diketahui juga telah menangkap BS, selaku tangan kanan dari dukun Slamet Tohari yang bertugas mempromosikan jasa penggandaan uang melalui media sosial.

Mengenaskan, mungkin itu satu kata yang dapat TS katakan saat melihat adanya pemberitaan 10 orang ditemukan dalam keadaan menjadi mayat dan tulang belulang karena mempercayai dukun dengan modus penggandaan uang.

Sebagaimana Agan dan Sista ketahui, kisah-kisah yang seperti ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia dan menggemparkan masyarakat. Beberapa kejadian serupa pernah terjadi dan terus berulang karena masyarakat percaya terhadap sesuatu yang bersifat klenik.

Indonesia adalah negara yang memang memiliki banyak kepercayaan serta tradisi. Hanya saja kepercayaan terhadap sesuatu yang klenik seperti percaya terhadap dukun untuk melancarkan usaha, menambah kewibawaan, penglaris, bahkan dengan penggandaan uang yang tidak jelas fakta dan kebenarannya seperti ini masih terus ada meskipun era semakin modern dan teknologi informasi semakin canggih.

Adanya kejadian yang semacam ini seharusnya dapat diambil hikmah dan dijadikan sebagai pelajaran, yaitu pelajaran untuk tidak percaya terhadap dukun yang menjual mantra dan menjanjikan kejayaan dengan cara-cara yang terbilang nyeleneh serta tidak masuk akal.

Praktik perdukunan memang telah ada di dunia termasuk di Indonesia sejak zaman dulu dan akan terus terpelihara sampai akhir zaman.

Namun dari masa ke masa yang perlu Agan Sista ingat dan yakini yaitu bahwa praktik perdukunan merupakan aktivitas yang berkaitan dengan mistis, dan segala macam bentuk mistis itu sulit untuk dipercayai atau dibuktikan kebenarannya karena selalu berkaitan dengan yang ghaib.

Jika Agan Sista ingin selamat dari segala macam bentuan rayuan dukun yang terdengar sangat menggiurkan, maka kalian harus terus berpikir logis. Sebab dukun selalu menggunakan tata cara yang tidak logis dalam menjalankan segala macam bentuk ritualnya, sehingga untuk kebenaran serta keberhasilannya pun juga perlu untuk tidak dipercaya.