amekachiAvatar border
TS
amekachi
Kisah Timnas Bela Penjajah tapi Bersikeras Kesempatan di Pildun tidak Datang Dua Kali

Kisah Timnas Kurcaci Bangga Main di Piala Dunia 1938 walau Digugat Kaum Pergerakan karena Dianggap Membela Penjajah tapi Bersikeras sebab Kesempatan Tampil di Piala Dunia tidak akan Datang Dua Kali!






















Kalau membaca beberapa komentar dari para warganet yang budiman diberbagai media sosial khususnya di Kaskus banyak bahkan mungkin mayoritas dari mereka yang menyesalkan atas berbagai tindakan yang menjadikan hingga Indonesia akhirnya batal menjadi tuan rumah kejuaraan piala dunia U-20 2023 yang selenggaranya akan diadakan di Indonesia?

Tentulah saya juga sebagai penggemar sepakbola sangat menyayangkan kejadian ini, padahal ini untuk pertama kalinya negara bernama Indonesia bisa melenggang masuk mengikuti pentas terakbar di acara sepakbola terbesar di dunia (versi usia dibawah 20 tahun) walau kenyataan sebenarnya Indonesia pernah juga mengikuti piala dunia tapi namanya masih bukan Indonesia tapi Hindia Belanda.

Yaitu kala piala dunia 1938 bersama Brazil dan Kuba adalah satu satunya peserta yang non eropa dengan Johannes Mastenbroek sebagai pelatihnya.




















Dengan perjalanan menggunakan kapal timnas berlabuh dulu di Den Haag, Belanda untuk berlatih melawan HBS dengan memperoleh skor gemilang 2-2 diakhiri melawan club HFC Harleem dengan kemenangan fantastis 5-3 pun akhirnya menuju Stadion Velodrome Municipal, Reims Prancis untuk melawan timnas Hungaria tim yang akhirnya akan menjadi runner up piala dunia ini Hindia Belanda takluk dengan skor 6-0 oleh gol gol dari Kohut, Toldi, Sarosi dan Zsengeller.

Kala itu timnas membawa beberapa pemain andalannya semacam Mo Heng Tan, Anwar Sultan, Achmad Nawir, Hans Taihuttu, Isaac Pattiwael dan Jack Samuels.

Timnas kita dulu dijuluki "tim kurcaci" karena mempunyai kemampuan mengiring bola yang sangat bagus namun sangat lemah dalam pertahanan dan sebenarnya dalam pertandingan piala dunia itu timnas berhasil membobol gawang Hungaria namun segera dianulir oleh wasit.




















Spoiler for :

Yaitu oleh gelandang sayap berdarah Maluku Isaac Pattiwael yang merobek jala kiper legendaris Antal Szabo dan kisah ini tak termuat dalam sejarah persepakbolaan dunia namun selalu diceritakan berulang ulang dengan bangga oleh Pattiwael kepada cucunya John Pattiwael juga memperlihatkan foto foto bukti saksi sejarah dirinya memperkuat timnas melaju di piala dunia melawan tim negara tersohor itu dengan sistem gugur.

Ini betapa bangganya anak bangsa bisa mengikuti kejuaraan bergengsi tersebut, mungkin akan sama terjadi jika pemain pemain sekarang seperti Marselino Ferdinan, Rabbani Tasnim, Muhammad Ferarri, Cahaya Supardi dan Ronaldo Kwateh bisa mengikuti piala dunia U-20 untuk pertama kalinya bagi Indonesia dan mereka tentunya.

Bahkan dalam pertandingan melawan Hindia Belanda tersebut sang bintang lapangan Gyorgy Sarosi sendiri setelah pertandingan berkomentar bahwa melawan tim Hindia Belanda agak berat karena gaya menggiring bola pemain timnas sangat brilian (The Times, London) yang menurut laporan tubuh rata rata pemain timnas Hindia Belanda adalah 160 cm sedangkan pemain timnas Hungaria bertubuh tinggi besar hingga Walikota Reims yang menyaksikan pertandingan berkelakar "saya melihat 22 pemain Hungaria dikerubuti 11 kurcaci"emoticon-Big Grin





















Spoiler for :

Menambahkan sang walikota pun menyebut pertandingan yang ditonton 9 ribuan orang ini sangat menarik simpati dikarenakan pemain hindia belanda begitu sopan dan memberikan hormat kepada penonton.

Keren sih jadi bukti diakui oleh orang luar kalau orang kita memang sopan dalam pertandingan sepakbola maupun yang lain sekaligus menutup celaan orang orang yang menuliskan kalau tindakan sopan para pemain muda timnas Indonesia itu biasa saja, ini buktinya hampir 100 tahun dunia sudah mengakui dan simpati pada ahlak pemain timnas.

Pun para pemain timnas ini juga mengalami kendala politik dalam negeri akibat menurut John Pattiwael kakeknya digugat oleh kaum pergerakan karena dianggap membela penjajah, namun kakeknya bersikeras bahwa "kesempatan tampil di piala dunia tidak akan datang untuk kedua kali"


John pattiwael:

"Dia bangga sekali sebagai orang Indonesia khususnya pesepakbola dari Ambon yang pernah ke piala dunia!".



















Spoiler for :

Hebat nih kakek dan selamat atas kebanggaannya karena yang lain bahkan sampai sekarang pun tak ada satu dari pemuda Indonesia yang bisa menyamai seperti rekor kakek Pattiwael tersebut, keren!


"narasi dan opini sendiri"



Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3

4
provocator3301
fachri15
indrag057
indrag057 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
2.6K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.