Hallo agan agan, kembali lagi bersama Kikirakaki. Kali ini kita bakal bahas tentang ponsel yang dianggap premium di Indonesia, apalagi kalau bukan iPhone. Yah, brand ponsel dengan logo apel kegigit ini emang udah dari dulu dicap sebagai brand ponsel premium. Bagaimana tidak, disaat brand ponsel lain memprouksi ponsel dengan harga miring plus dilengkapi spesifikasi yang mumpuni, Apple tetap setiap berkutat pada produksi ponsel dengan harga tinggi dan menjadi satu satunya brand yang tidak memiliki lini entry level ataupun mid range di dunia perponselan dunia.

Tidak sedikit orang yang menganggap brand Apple adalah simbol kemewahan ( khususnya untuk orang Asia Tenggara ). Tapi terlepas dari semua penilaian itu, apakah asumsi atau pemikiran ini masih sah untuk tahun 2023 ini ? I dont think so, lets discuss bout it dude ^^

Kita bahas dari point pertama mengapa iPhone tidak bisa lagi dibilang sebagai produk premium. Sebenarnya alasan pertama itu cukup sederhana, karena sudah ada banyak ponsel premium dengan basis robot hijau A.K.A Android dan produk besutan Huawei yang punya sistem operasinya sendiri. Tentunya brand lain juga menyuguhkan kemewahan yang tidak kalah dari iPhone. Memang kalau kita bahas dari brand value, iPhone masih menjadi yang terbaik, tapi bukan berarti brand besutan Samsung, Xiaomi, dan lain sebagainya kalah dalam segi kualitas. Setuju ????

Kedua, iPhone menjadi produk ponsel yang mendominasi lebih dari setengah pasar perponselan di Amerika Serikat. Loh, maksudnya gimana nih, bukannya berarti iPhone masih belum kehilangan "sinar"nya sebagai ponsel yang berkualitas. Ya, benar, tidak salah. Tapi apakah kalian pernah terfikir bahwa semakin banyak orang yang menggunakan suatu produk, berarti produk tersebut sudah menjadi barang yang pasaran dan kehilangan eksistensinya sebagai brand mewah ? adi kalau menurut pandangan TS sih, iPhone ga bisa lagi tuh dianggap sebagai produk mewah, terlebih lagi kalau dipakai di Eropa sana.

Ketiga, penerus Steve Jobs tidak mengikuti alur dan cara yang ditinggalkan pendahulunya. Apple mungkin selalu berhasil membuat produk luar biasa, namun mereka tidak selalu bisa menjual produk tersebut dengan sangat baik. Dikala masih menjadi CEO, Steve Jobs tahu bagaimana caranya menjual produk dengan sangat baik. Sayangnya, CEO saat ini yaitu Tim Cook tidak mengikuti cara yang sama. Alih-alih mengadakan event offline yang terasa lebih personal seperti yang Jobs lakukan, Cook memilih untuk mengadakan event online yang terasa seperti iklan biasa yang mudah dilupakan.

Jika ada ponsel baru yang diluncurkan, apalagi dengan harga yang membagongkan, apa yang kita butuhkan ? Peningkatan tentunya, sayangnya iPhone seri terbaru tidak membawa perubahan yang cukup "membagongkan", hanya upgrade minor yang sebenarnya membuat kita memiliki alasan untuk tidak upgrade dan lebih baik menggunakan seri terdahulunya, coba saja banding kualitas kamera dari seri 13 - 14, tidak terlalu ada perubahan yang signifikan.

Salah satu kekuatan terbesar Apple yang juga kemudian jadi salah satu kelemahan terbesar mereka adalah terlalu berfokus pada konsistensi. Karenanya, iPhone sangat lambat ketika berbicara soal fitur baru atau pembaruan dari segi hardware. Di sisi lain, brand-brand Android berinovasi dengan lebih cepat dan biasanya lebih terbuka terhadap feedback penggunanya. Sementara Apple, lebih memilih untuk menebak-nebak apa yang pengguna inginkan dan langsung mengaplikasikannya.

Apple hingga kini belum merilis HP lipat sama sekali. Salah satu hal menarik dari industri HP dalam beberapa tahun terakhir adalah munculnya HP lipat. Dapat dipahami mengapa HP lipat masih belum bisa menggantikan HP konvensional, namun tidak dapat disangkal jika perkembangannya terus naik dari tahun ke tahun. Sayangnya, di saat brand-brand HP Android berlomba-lomba untuk menciptakan HP lipat terbaik, Apple memilih untuk tidak aktif sama sekali. Beberapa leaker bahkan menyebut jika Apple tidak akan merilis HP lipat setidaknya sampai 2025.

Itulah tadi ulasan mengenai beberapa alasan mengapa iPhone bukan lagi smartphone keren seperti dulu. Setuju dengan pendapat di atas? Atau mungkin kamu punya pendapat lain?