Identitas Buku

Judul: Yes, I Do (But Not With You)
Penulis: Shandy Tan
Tahun Terbit: 2017
Jumlah halaman: 219, 20 cm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Ilustrator cover: Yulianto Qin
ISBN: 978-602-03-3711-1

Sinopsis:

Amy menghabiskan masa mudanya selama enam tahun untuk berpacaran dengan Joshua. Seorang motivator/pembicara muda yang gemilang dalam karir. Selama itu pula Amy rela menjadi asisten pribadi kekasihnya dengan gaji yang tak sebanding. Hal itu dilakukannya dengan sukarela demi masa depan mereka berdua. Namun Amy harus menelan kecewa dengan penghianat Joshua yang menghamili gadis lain.

Ketika Amy larut dalam patah hatinya, semesta mempertemukannya dengan Gabriel yang selalu melezatkan hari-hari Amy dengan pastry buatannya. Meski begitu, Joshua tidak menyerah untuk merebut hati Amy kembali dan ia selalu tahu bagaimana cara meluluhkan hati Amy.

Akankah Amy menerima kembali atau memilih mendengarkan semesta yang seolah-olah menghadirkan Gabriel untuk menghiburnya?

Lantas siapa Gabriel? Ini akan menjadi kejutan untuk pembaca, jadi ane tidak mau spoiler.

Masih edisi baca buku hadiah, novel ini juga buku yang ane dapet dari hasil ikut event, sama seperti buku yang sebelumnya ane review. Namun gak tayang, entah karena salah forum atau apa, padahal lolos review.

Sebagai orang yang perhitungan dan pilah pilih ketika harus membeli sesuatu. Buku novel hampir tak pernah masuk daftar belanjaan. Namun jika harus memasukkannya, ane tidak akan menyesal membeli buku ini.

Tema patah hati adalah tema yang mainstream tetapi kali ini Sandy Tan, berhasil menceritakan kisah patah hati yang jarang diangkat, walaupun dalam kehidupan nyata, kisah seperti ini sering terjadi.

Berpacaran bertahun-tahun tetapi akhirnya putus. Merencanakan masa depan bersama tetapi akhirnya kandas karena orang ketiga dan lain sebagainya. Padahal telah merencanakan masa depan bersama (membuka tabungan bersama).

Dalam hal ini saya ingin menyoroti tentang rencana masa depan bersama meskipun dalam novel ini tidak khusus membahas soal ini tetapi menurut saya ini adalah pesan yang tersirat di dalamnya.

Di dunia nyata, kita tentu pernah menjumpai hal seperti ini contoh membeli rumah bersama atau membuat tabungan bersama sebelum menikah. Benar, hal ini tidak ada salahnya dilakukan atas dasar cinta dan kepercayaan tetapi perlu diingat, hal ini akan memunculkan konflik-konflik tak terduga.

Cerita patah hati sebanyak 219 halaman, dengan teknik show and tell yang sesuai dengan porsinya Shandy Tan berhasil memunculkan suasana patah hati yang benar-benar patah. Mengambil sudut pandang orang ketiga dengan fokus ke Amy dari awal bab hingga pada akhir bab, Sandy Tan bergeser ke sahabat-sahabat Amy yaitu Paris dan Lucia.
Namun itu hanya sejenak karena kemudian cerita kembali fokus ke Amy.

Satu hal yang membuat saya suka banget dengan buku ini adalah cerita detail tentang pekerjaan. Mungkin bagi orang yang bekerja di bidangnya akan merasa biasa saja atau untuk apa sih diceritakan? Namun sesungguhnya hal ini merupakan sebuah pengetahuan baru dan menarik. Dari buku ini ane tahu bagaimana cara memulai pekerjaan sebagai penerjemah buku, pengusaha kafe juga sebagai sekertaris seorang motivator. Hal semacam ini memang jarang diangkat ya, dalam film-film Indonesia atau sinetron?

Jika membaca judulnya "Yes I Do, But Not With You," tentu pembaca sudah bisa menduga bagaimana endingnya.
Akan tetapi seperti yang sebelumnya ane sebutkan, tidak akan rugi kok membaca novel ini sampai habis. Gak percaya silahkan dapatkan dan baca buku ini.

Dari satu sampai sepuluh ane pilih delapan untuk buku ini.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir dan sampai jumpa di thread berikutnya.

Salam
Husnamutia/Mutia AH
Ruji, 26 Maret 2023