Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fachzAvatar border
TS
fachz
Psikolog Beberkan Alasan Istri Pejabat Suka Flexing


Hello agan-agan dan sista-sista, ada berita menarik nih tentang fenomena flexing yang sering kita lihat di media sosial. Banyak istri dan anak-anak pejabat yang suka pamer kekayaan, tapi akhir-akhir ini banyak dari mereka yang menutup akun media sosial karena takut konsekuensi dari perilaku yang kurang pantas tersebut.

Hal ini sebenarnya tidak baru, budaya pamer kekayaan sudah ada sejak dahulu, tapi sosial media membuatnya semakin terlihat. Pelaku flexing suka memamerkan barang-barang dari merek ternama, mulai dari tas Hermes, mobil sport, sampai liburan mewah di kapal pesiar.

Kenapa sih seseorang suka pamer kekayaan? Menurut ilmu psikologi, pamer merupakan bentuk perilaku narsisme. Faktor utama yang mendorong perilaku ini adalah perasaan insecure. Orang-orang yang merasa insecure biasanya mengatasi perasaan tersebut dengan flexing, tapi dalam jangka panjang perilaku ini justru membuat mereka semakin insecure.

Tapi, semua orang pada dasarnya senang memamerkan pencapaiannya di depan orang lain. Kita seringkali tidak sadar bahwa kita juga pernah flexing. Secara kolektif, perilaku ini membuat orang lain merasa insecure, dan akhirnya ikut-ikutan flexing.

Namun, tidak semua orang kaya suka pamer kekayaan. Seorang profesor sosiologi di New School for Social Research, New York, Rachel Sherman, telah mempelajari kebiasaan belanja di kalangan orang kaya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa banyak di antara mereka yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Mereka hidup hemat dan membelanjakan uang dengan normal.

Menurut Sherman, orang kaya yang bijak sangat hati-hati dengan implikasi moral dari privilege yang mereka dapatkan. Salah satu responden Sherman bahkan sengaja melepas label di roti seharga US$6 atau sekitar Rp85 ribu (kurs Rp14.310/US$) yang dia beli di toko kelontong agar tidak dilihat oleh babysitter mereka. Hal ini dilakukan karena dia merasa tidak nyaman jika ada gap besar antara keluarganya sendiri dengan sang pengasuh.

Jadi, bagaimana nih pendapat agan-agan dan sista-sista? Apakah flexing sebenarnya tidak apa-apa asal tidak merugikan orang lain? Atau sebaiknya kita menghargai uang dan kekayaan dengan cara yang lebih bijak dan hemat?

Share pendapat agan dan sista di kolom komentar, and jangan lupa cendol yaa.
blaine123
alin19
alin19 dan blaine123 memberi reputasi
2
1.9K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.