Pasca Berpisah, Move On atau Stay?



Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan dengan pasangan, nyatanya harus kandas di tengah jalan. Lantas bagaimana dengan perasaan? Terima dengan lapang dada atau merasa tersiksa karena tidak rela?

Ehm, benarkah pihak yang paling cepat move on adalah orang bersih hatinya?

Aku sih yes.

Menurut aku, move on adalah sifat yang baik. Di mana seseorang itu lebih meletakkan logika di atas perasaan. Untuk apa memikirkan orang yang bukan siapa-siapa kita lagi. Siang malam terbayang-bayang kenangan dengan sang mantan, hingga lupa menata masa depan.

Jika move on dengan cepat artinya bisa menerima takdir dengan ikhlas. Mudah memaafkan terhadap apa yang telah dilakukan mantan. Tidak ada kemarahan, tidak ada kebencian, rasanya plong di hati.

Jadi, kalau ada orang yang masih marah-marah dengan mantan, mengajak orang lain untuk ikut membenci mantan, suka kepo dengan keseharian mantan, dan masih ganggu kehidupan mantan berarti dia belum move on.

Hatinya diselimuti oleh energi buruk yang jauh dari rasa penerimaan terhadap apa yang terjadi.

Lagian, coba pikir.

Seindah apa pun jalinan yang terjadi dengan mantan, toh akhirnya kandas di tengah jalan. Artinya memang bukan sesuatu yang patut untuk dikenang. Bukan pula pantas untuk dibenci.

Mending rajut hari-hari dengan membuka lembaran baru. Anggap apa yang terjadi dengan mantan adalah sebuah proses untuk menjadi lebih baik lagi.

Tidak usah memaksa untuk langsung melupakan, santai saja. Seiring berjalannya waktu nanti juga akan terbiasa. Orang-orang baru yang hadir mungkin jauh lebih baik daripada sang mantan.

Jangan biarkan mantan masih bertahta di hati, hingga tidak ada tempat bagi mereka yang mencoba masuk untuk kembali menata hari.

Move on dan sambut masa depan yang cerah dengan senyum bahagia.

Menurut kalian sendiri gimana?

Setuju atau kurang setuju dengan thread di atas? Atau punya pendapat lain boleh tulis di kolom komentar. Kita diskusi santai sambil ngunyah cemilan.

Sumber : Opini Pribadi
Picture : Pixabay