Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rakitpcmendingAvatar border
TS
rakitpcmending
Dirjen Pajak ke Pegawai: Postingan di Medsos Tak Boleh Timbulkan Persepsi Buruk



Merdeka.com - Semua mata tertuju pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pasca mencuatnya kasus keluarga Rafael Alun Trisambodo. Hobi pamer gaya hidup mewah di sosial media keluarga Rafael Alun pun membuat publik bertanya asal usul kekayaan para pegawai kantor pajak.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo mengatakan, memposting berbagai aktivitas sehari-hari di media sosial bagi pegawai pajak tidak dilarang.

"Kalau cuma sekedar saya tadi habis dari pasar, naik sepeda itu mungkin keringetan, itu bisa ditunjukkan," kata Suryo dalam Liputan 6 Talks, dikutip Jumat (17/3).

Hanya saja, sebagai pegawai atau pejabat negara harus bisa bijak saat membagikan aktivitas di sosial media. Sebaliknya yang dilarang itu memamerkan postingan yang membuat masyarakat berprasangka tidak baik.

BACA JUGA:
"Tapi kalau sudah menunjukkan sesuatu yang beyond imajinasi orang, apalagi masyarakat umum melihatnya, kok pegawai negeri kayak gini? Ini bahasa sederhananya kan kayak gitu," kata dia.

Selain gaya hidup mewah, Rafael Alun kian menjadi sorotan karena memiliki harta kekayaan yang nyaris menyaingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Berdasarkan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Desember 2021, Rafael tercatat memiliki harta Rp56,1 miliar.

Suryo mengatakan sumber harta kekayaan setiap orang bisa berasal dari mana saja. Apalagi dalam LHKPN merupakan laporan harta kekayaan pegawai bersama keluarganya.

"Saya memahami betul masalah sumber penghasilan, itu betul, itu resmi, itu legal dan itu berkumpul di jadi satu dalam sebuah kepantasan pada waktu kita melaporkan LHKPN," kata dia.

BACA JUGA:
2 dari 2 halaman
Sehingga tolak ukurnya bagi Suryo bukan lagi seberapa banyak harga yang dimiliki PNS atau ASN Ditjen Pajak. Melainkan cara berperilaku di masyarakat yang harus mengikuti standar kepantasan masyarakat. Mengingat ASN maupun pejabat negara sejatinya bekerja untuk melayani masyarakat.

"Kalau memang pantas ya, masyarakat juga itu merasa oke fine, Jadi ukuran kepantasannya masyarakat, bukan kepantasan saya atau kepantasan keluarga saya. Tapi kepantasan masyarakat karena walaupun pegawai DJP tapi itu ASN. Itu logika ASN yang kita pakai di sana," katanya.

Suryo mengatakan dalam berbagai kesempatan dirinya terus menyampaikan pesan-pesan tersebut, mengingatkan para pegawai pajak untuk bisa memantaskan diri sebagai abdi negara.

"Makanya kita juga edukasi keluarga kita, keluarga saya, anak dan istri saya paling tidak ada yang di sekeliling kita. Bahwa yang dilihat oleh masyarakat ini bukan kita sendiri, tapi keluarga juga dilihat dan ini yang terus kita edukasi," kata dia.



https://www.merdeka.com/uang/dirjen-...psi-buruk.html


Aq dadi bingung, kalau punya duit dan lapor pajaknya betul, yo ora opo2 toh pamer harta?

Rafael alun ae, transaksi mencurigakan cuma 150 jt kata mba Sri, yo kok dibesar-besarkan toh?

Sri Mulyani: Transaksi Mencurigakan Rafael Alun Trisambodo Hanya Rp150 Juta
https://www.merdeka.com/uang/sri-mulyani-transaksi-mencurigakan-rafael-alun-trisambodo-hanya-rp150-juta.html

Jadi inget aq, dulu Sri Mulyono bilang, kalau ada yang pamer harta, dia paling senang, karena langsung datang petugas pajak. Nah, kalau yg pamer hartane petugas pajak, yg langsung datang siapa yo?

Quote:

Diubah oleh rakitpcmending 17-03-2023 10:54
nomorelies
odjay05
bukan.bomat
bukan.bomat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.