Senin, 13 Maret 2023, dunia anime & manga Indonesia tengah berduka. Bagi Anda yang sudah cukup lama menggeluti dunia anime pasti tak asing lagi dengan situs Samehadaku. Kemarin, melalui situs instagram milik mereka, diberitahukan bahwa pendiri sekaligus pemilik situs anime subtitle Indonesia yang terkenal itu telah berpulang akibat penyakit.

Meskipun kita tak mengetahui namanya, tetapi marilah kita melakukan bela sungkawa dan berdoa agar dia tenang di alam sana.





Jika berbicara tentang pertumbuhan anime di Indonesia, tentunya peran situs bajakan seperti Samehadaku tak bisa dianggap remeh. Dulu di awal tahun 2000-an, anime-anime yang menjadi pembicaraan di Indonesia hanya berputar di anime yang tayang di televisi nasional seperti Doraemon, Naruto, dan Saint Seiya. Meski demikian kemajuan internet turut serta meramaikan judul-judul baru, judul-judul yang tak mungkin tayang di televisi Indonesia karena sensor.

Anime-anime hasil download menjadi amat populer pada tahun 2010 ke atas. Satu orang akan mendownloadnya di warnet dan kemudian membagikannya melalui flashdisk. Dengan cara seperti itu kultur peranimean mulai menyebar di Indonesia, terutama kalangan muda. Forum-forum anime pun mulai bermunculan dan situs-situs bajakan terus bertumbuh.



Anime bajakan memang melanggar UU hak cipta, kita semua tahu itu, tetapi situs-situs bajakan inilah yang menciptakan dan membuat pasar anime & manga Indonesia menjadi sebesar sekarang. Kemunculan tren anime membuat para pengusaha sadar akan potensi keuntungan dalam industri ini dan mulai mengimpor lebih banyak manga dari Jepang.

Bisa dikatakan tahun 2015-2020 merupakan titik puncak dari kejayaan situs-situs anime bajakan, tetapi sejak Juni 2020 negara Jepang memutuskan untuk memperkuat undang-undang hak cipta mereka yang berarti penyebaran anime ilegal di luar Jepang akan ditindak hukum.



KissAnime dan Kissmanga menjadi salah satu korban pertama dari kebijakan ini. Kedua situs itu ditutup secara paksa dengan laporan pelanggaran hak cipta dan sejak saat itu situs-situs lain pun ikut menyusul. Untungnya, kejadian ini juga membuat Jepang sadar akan potensi manga & anime di luar negeri sehingga berbagai situs streaming anime legal mulai bermunculan seperti Netflix, Crunchyroll, dan Muse.

Keberadaan situs-situs legal ini memberi keuntungan bagi banyak pihak. Studio-studio Jepang kini bisa mendapat tambahan pemasukan dari fans di luar negeri sementara penggemar luar negeri akhirnya bisa mendukung kreator favorit mereka secara resmi. Namun, apakah situs bajakan akhirnya mati? Tentu saja tidak.



Samehadaku adalah salah satu situs yang masih bertahan hingga sekarang karena jumlah penggemar anime yang tak sanggup subscribe Netflix masih cukup banyak. Selain itu, tak semua anime memiliki situs streaming legal mereka sendiri. Saya pribadi menganggap situs-situs bajakan seperti ini tidak akan pernah punah sekalipun pemerintah Jepang memperkuat undang-undang mereka. Selama peminat gratisan masih ada di luar sana, situs anime bajakan akan terus menyediakan kebutuhan tersebut.

Kita harus berterima kasih pada situs-situs bajakan karena berkat merekalah industri anime di Indonesia menjadi sebesar sekarang, tetapi sekali lagi saya ingatkan bahwa membajak bukanlah perbuatan terpuji. Sekarang sudah banyak situs streaming gratis, cobalah cari anime-anime kesukaan Anda di sana sebelum akhirnya beralih ke situs bajakan.

Sekian dari saya dan sekali lagi mari kita panjatkan syukur dan doa pada pendiri Samehadaku. Rest in Peace!