bekticahyopurnoAvatar border
TS
bekticahyopurno
Pernikahan Wanita Tidak Setara! Bahagia atau Menderita dalam Diam?
Wanita cantik sederhana dinikahi pria kaya, berakhir bahagia atau menderita?



Wanita muda cantik, energik dan usia waktunya berumahtangga. Secara umum selalu menginginkan pria tampan dan mapan.

Siapa sih yang ada ingin hidup menderita? Beberapa wanita realistis menyebutkan tampan masih termaklumkan penting mapan alias dompet tebal atau pria kaya.

Seakan semua itu menjadi stereotip wanita dalam menentukan pasangan. Pertanyaannya adalah Pernikahan Wanita Tidak Setara! Bahagia atau Menderita dalam Diam? Cekidot


Balada Pernikahan Tidak Setara



Ia seorang gadis cantik suatu hari impiannya terwujud. Seorang pria kaya datang melamarnya. Sebut saja nama samarannya Lea, anak pertama dari empat bersaudara.

Lea anak pertama, ayahnya seorang pensiunan polisi asli jawa dan mamanya keturunan chinese yang tinggal di indonesia sejak kakek buyutnya.

Pernikahan orang tuanya bahagia hingga suatu hari badai menerjang dan orang tuanya memutuskan bercerai. Ayahnya seorang pensiunan polisi jujur, sehingga penghasilan tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

Jatuh ketiban tangga, setelah cerai mamanya terlilit hutang untuk membiayai adik-adiknya. Bermodal wajah cantik, kulit putih selembut kapas. Lea akhirnya dilamar seorang pria kaya yang umurnya lima belas tahun lebih tua darinya.

Lamaran diterima dengan syarat mengatasi semua masalah financial keluarganya. Akhirnya mereka menikah.

Orang luar melihat Lea wanita beruntung dinikahi pria kaya dan punya banyak coorporate di berbagai daerah di indonesia. Meski kenyataannya berbeda, ia tidak ubahnya wanita sebagai tempat penitipan benih.

Bulan madu pernikahan, suaminya healing ke Singapore dengan adiknya. Lea hanya di rumah. Semua keuangan dijatah secukupnya.

Setiap hari dan waktu sepi, Lea hanya bisa menangis di kamar mandi. Ia sering mendapatkan tatapan miring dari keluarga besar suaminya.

Ia dilabeli wanita yang mau menikah hanya karena uang. Ia harus melayani suaminya meski tanpa cinta.

"Aku tidak ubahnya kupu-kupu malam, bedanya syah secara hukum negara," ucapnya menitikkan air mata.

Semua fasilitas mewah di rumahnya, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Tugasnya hanya melayani di ranjang dan produksi anak untuk meneruskan garis keturunan suaminya.

Hidupnya seperti burung dalam sangkar emas. Air mata habis mengering, mati rasa dan hampir putus asa.

Pada titik jenuh, akhirnya ia memutuskan untuk melahirkan banyak anak. Dengan satu tujuan, anak-anak dari rahimnya kelak yang akan mewarisi harta kekayaan suaminya. Seandainya ia sudah tidak dipakai lagi, masih bisa survival dari anak-anaknya.

Ia mengorbankan dirinya agar semua adiknya bisa sekolah tinggi dan membuat keluarganya survival. Waktu terus berlalu, ia memproduksi banyak anak sekaligus melubangi hatinya dengan luka yang mungkin tidak akan pernah tersembuhkan.

Demikian adalah cerita fiksi yang mungkin ada dalam kehidupan nyata. Entah ia menjadi istri pertama atau istri simpanan pria kaya. Wanita seperti itu biasanya menutupi luka dengan senyuman.

Quote:



"Apa kesimpulan dari pernikahan tidak setara?"


Pernikahan adalah saling melengkapi dan menggenapi. Demikian seharusnya hanya saja dalam kenyataan banyak hal tidak sesuai ekspektasi.

Bisa jadi menikah bukan karena cinta. Kendati demikian jika bisa menerima dan menumbuhkan rasa keduanya bukan tidak mungkin akan bahagia.

Tersebab bagaimanapun juga manusia bisa berubah. Entah berubah lebih baik atau lebih buruk.

Kedua pada akhirnya tidak bisa menemukan kebahagiaan. Seorang harus berani mengambil keputusan. Bisa berpisah untuk menjadi dirinya sendiri.

Sebenarnya berpisah bukan solusi terbaik, karena bagaimanapun sudah memiliki keturunan. Seyogyanya bisa menerima dan menyadari semua yang terjadi sebagai proses kehidupan.

Kemudian mencari sisi lain, melihat kebaikan dengan perspektif berbeda. Misalnya walaupun tanpa cinta, toh suaminya bertanggungjawab.

Seburuknya seorang istri masih menjadi wanita terhormat dari pada kupu-kupu malam. Jika tetap belum bisa menemukan kebahagiaan dengan suaminya, mungkin bisa untuk kebahagiaan anak-anaknya.

Sabar adalah senjata yang tidak terkalahkan. Memperbanyak syukur, karena dibawahnya masih banyak yang lebih menderita.

Bagaimana menurut sahabat kaskuser, punya pendapat lain? Yuk diskusikan disini. Belajar bersama bisa dan terimakasih.

Sumber : Opri
Ilustrasi Gambar: Pinteres
Diubah oleh bekticahyopurno 13-03-2023 06:02
ondapriatna
iblast867583
rezahebat
rezahebat dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.2K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & Family
icon
8.8KThread9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.