Sumber Gambar

Seperti yang kita tahu, beberapa waktu lalu sempat terjadi kebakaran yang cukup hebat yang melanda depo Pertamina di Plumpang. Kebakaran ini juga merembet hingga ke rumah warga sehingga banyak dari warga Tanah Merah yang kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. Tak hanya itu, tragedi juga memakan korban jiwa belasan orang dan puluhan lainnya mengalami luka bakar.

Kejadian ini menarik simpati dari berbagai pihak mulai dari para menteri hingga presiden yang turut datang ke pengungsian untuk menengok keadaan para korban. Tak hanya simpati, mereka juga mendapat bantuan logistic dan materil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satunya adalah nasi bungkus yang siap makan.

Namun ada kejadian tidak unik bin ajaib pada saat pembagian nasi bungkus beberapa waktu lalu. Tepatnya pada Senin, 6 Maret 2023. Seorang ibu-ibu berkerudung merah marah-marah karena tidak kebagian nasi yang dibagikan oleh petugas posko kepada para korban kebakaran Plumpang. Bahkan ia juga sampai mengeluarkan kata-kata kasar.


Sumber Gambar

Yang membuat aneh, ternyata si ibu-ibu itu bukanlah korban kebakaran. Hal itu diakui oleh dirinya sendiri saat ditanya oleh si perekam video. Ia kesal karena sudah lari-lari tapi tetap tidak dikasih nasi bungkus oleh petugas posko. Si ibu ini justru malah dimarahi oleh petugas, itulah yang kemudian membuat ia marah.

Ibu ini mengaku, jika membeli nasi sekedar 10 ribu juga ia bisa. Tapi karena orang-orang pengungsi itu pada dapat nasi bungkus, dia ingin juga. Mungkin ia merasa tidak dihargai karena sudah berusaha lari-lari mengejar tapi tetap tidak kebagian juga. Ibu itu pun sampai menangis dan ditenangkan oleh pria paruh baya di dekatnya. Bahkan menjadi tontonan para bocil.

Aneh gak sih? Korban bukan, kebakaran juga enggak. Tapi giliran para pengungsi dapat bantuan, ibu ini minta juga. Tanpa mengurangi rasa hormat pada orang tua, tapi perlu diakui kalau ibu ini kampungan, norak dan tak tahu malu. Bahkan salah satu netizen menyebut ini adalah contoh orang bermental miskin.


Sumber Gambar

TS setuju, kadang miskin bukan soal materil dan harta tapi juga soal mental. Tentang pola pikir juga. TS menduga, si ibu ini merasa berhak mendapatkan bantuan nasi bungkus itu karena merasa dirinya miskin. Dengan menunjukkan dia orang susah, lalu berharap mendapat bantuan. Padahal konteksnya ini bukan sedang memberi bansos untuk warga tidak mampu, tapi memang ada keadaan urgent yang membutuhkan bantuan.

Alih-alih sadar diri, ibu ini malah playing victim ke petugas. Seolah-olah petugas itu telah berlaku kejam karena sudah memarahi dirinya. Padahal dari penuturannya sendiri, semua orang kayanya sudah langsung tahu siapa yang salah di sini. Entah berapa banyak orang menengah ke bawah yang pola pikirnya kaya gini. GWS deh, pantesan miskin terus. Wkwk NT.



Kalian kalo liat langsung di lokasi mau bilang apa ke ibu ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi