Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Inggris: Tentara Cadangan Rusia Berperang dengan Sekop karena Kekurangan Amunisi
Inggris: Tentara Cadangan Rusia Berperang dengan Sekop karena Kekurangan Amunisi

LONDON - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tentara cadangan Rusia menggunakan sekop untuk pertempuran di Ukraina karena kekurangan amunisi.

Dalam pembaruan intelijennya, kementerian itu mengatakan bahwa pasukan cadangan Moskow hanya dipersenjatai dengan senjata api dan sekop saat diperintahkan menyerang posisi militer Ukraina sejak akhir Februari lalu.

Sekop yang dijadikan senjata itu dikenal sebagai MPL-50. Alat tersebut dirancang pada 1869 dan tidak banyak berubah.

“Sifat mematikan dari alat entrenching MPL-50 edisi standar secara khusus dimitologi di Rusia," kata kementerian itu, seperti dikutip BBC, Senin (6/3/2023). 


"Penggunaan sekop yang terus berlanjut sebagai senjata menyoroti pertempuran brutal dan berteknologi rendah yang menjadi ciri sebagian besar perang," ujar kementerian tersebut.

Kementerian itu mengatakan pasukan cadangan Rusia diberi penjelasan dengan baik, secara fisik maupun psikologis, terkait penggunaan MPL-50.

"Bukti terbaru menunjukkan peningkatan pertempuran jarak dekat di Ukraina," imbuh pembaruan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris.

"Ini mungkin akibat dari komando Rusia yang terus bersikeras melakukan tindakan ofensif yang sebagian besar terdiri dari infanteri yang diturunkan, dengan dukungan yang lebih sedikit dari tembakan artileri karena Rusia kekurangan amunisi," papar kementerian tersebut.

Klaim Kementerian Pertahanan Inggris itu belum bisa diverifikasi secara independen. Kementerian itu juga tidak memberikan informasi di mana pertempuran dengan peralatan sekop itu terjadi.


Militer Rusia belum berkomentar atas klaim tersebut.
Apakah Stok Senjata Rusia Menipis?

Sementara itu pasukan Rusia telah mendapatkan keuntungan di medan perang kota Bakhmut. Itu menurut penilaian lembaga think tankInstitute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Amerika Serikat. 


Bakhmut telah menyaksikan pertempuran berbulan-bulan saat Rusia mencoba menguasai kota tersebut, tempat tinggal sekitar 4.000 warga sipil.

Merebut kota Bakhmut akan menjadi keberhasilan medan perang langka dalam beberapa bulan terakhir untuk Rusia, tetapi nilai strategis kota telah dipertanyakan.

ISW mengatakan keunggulan posisi Rusia dapat memungkinkan "gerakan berbalik" di kota.

Tujuan dari gerakan berbalik atau memutar adalah untuk memaksa musuh meninggalkan posisi pertahanan yang telah disiapkan, dan berbeda dari tujuan pengepungan, yaitu untuk menjebak dan menghancurkan pasukan musuh.

"Rusia mungkin bermaksud untuk mengepung pasukan Ukraina di Bakhmut, tetapi komando Ukraina telah memberi isyarat bahwa mereka kemungkinan akan mundur daripada mengambil risiko pengepungan," kata ISW.

Namun, militer Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka tidak berniat mundur dari Bakhmut.

Pernyataan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengakui bahwa pasukan Rusia masih berusaha mengepung kota itu, tetapi mengatakan lebih dari 100 serangan telah digagalkan di wilayah timur Donbas dalam 24 jam terakhir.


sumber
jancumeng
jazzcoustic
jazzcoustic dan jancumeng memberi reputasi
2
496
4
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.