Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anak.durhaka45Avatar border
TS
anak.durhaka45
Dendam Anak Pada Orangtua

Dendam Anak Pada Orangtua

Saya saat ini berumur 29tahun,merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara, Ayah saya seorang researcher untuk salah satu lembaga atau semacam expertise sedangkan Ibu saya pensiunan dari salah satu perusahaan BUMN.

Kisah kelam saya dimulai sejak kecil saya selalu mendapatkan barang2 warisan dari kakak2 saya, jarang mendapatkan barang baru atau sesuai keinginan sendiri. Ibaratnya seperti anak pungut tidak bisa bersuara dan mendapatkan prioritas,serba terbatas, bahkan hingga makanan pun saya selalu mendapat bagian yg seadanya,bahkan ibu saya seringkali menyembunyikan makanan2 yg bagus atau kue2 cemilan, yg hanya dapat dinikmati oleh orangtua dan kakak2 saya.

Saat saya terlahir di dunia.....orangtua saya sudah menjadi sangat Religius terhadap Agama Islam. Awalnya saya masih bisa bersekolah di Sekolah normal, TK yg dkelolah perusahaan BUMN, SD hingga SMP di sekolah negeri favorit kebetulan nilai saya bagus, bahkan pada saat lulus SMP dan SMA nilai saya paling tinggi ditempat bimbel. Tapi semenjak masuk SMA hingga kuliah saya dimasukan oleh orangtua di lembaga pendidikan yg berbasis Agama. SMA fullday school dan kuliah di perguruan tinggi yg kental dengan nuansa Islami.

Semasa sekolah saya diberi uang hanya cukup untuk ongkos PP dan bekal dari rumah dengan menu yg sama seperti menu makan saya dirumah. Berbeda dengan kakak2 saya, mereka diberi uang jajan yg melebihi ongkos PP dan ada yg diberi fasilitas kendaraan.

Saat kuliah saya tinggal di kosan yg paling murah dengan lokasi yg agak jauh dari kampus, saya tinggal bersama penghuni kos dari berbagai latarbelakang, ada yg tukang ojek, tukang soto,sales minuman ringan dll. Jatah uang semasa kuliah pun sangat minim, bisa dibilang hanya cukup untuk makan 3 kali sehari dengan menu murah dan pulsa,itupun tidak termasuk untuk beli perlengkapan mandi detergen dsb, coz sudah dijatah saat saya pulang kerumah orang tua,kalau habis sebelum jadwal saya pulang kampung,terpaksa hemat tidak makan. Kalau saya minta uang diluar uang bulanan rutin semisal untuk keperluan kuliah seperti ngetik foto kopi dsb atau untuk ongkos pulang kampung, seringkali harus dimarahi oleh orang tua dengan kalimat "kamu minta uang terus,kamu hemat pengeluaran, dan bla....bla....bla.....". Itu sebabnya saya malas komunikasi dengan orang tua ataupun pulang kerumah. Bahkan pada tahun kedua saya kuliah, orangtua sudah menyuruh saya untuk bekerja part time,tanpa koneksi dan usaha sendiri saya masukan lamaran kerja,saya buat surat lamaran hanya bermodal contoh dari internet di warnet. Teman2 sekelas saya tidak ada yg kuliah sambil bekerja saat itu. Bahkan untuk mengikuti organisasi kampus atau kegiatan2 lain penunjang jurusan yg saya ambil saja tidak bisa,karena uang saya terbatas.

Seringkali saya dibayarin teman untuk makan ataupun bayar keperluan kuliah. Saya tidak mendapatkan fasilitas laptop,komputer ataupun printer seperti kakak2 saya. Bahkan saya untuk menghemat biaya makan menu enak saya biasanya makan yg penjualnya didekat tempat ibadah biasanya suka ada harga promo. Setiap hari Minggu saya rutin makan didekat Gereja, kalau hari biasa makan didekat Kenteng/Vihara dan hari Jumat Di Masjid suka ada makanan gratis. Biasanya kadang saya bungkus bawa pulang kekosan nanti saya titip keteman kosan yg punya Magicom. Atau saya bantu2 cuci piring di rumah makan Padang kalau malam hari,imbalannya bisa bungkus makanan menu seikhlasnya yg punya.

Pada saat saya KKN menuju salah satu kota Di Jawa Timur,saya bertemu dengan sepasang lansia yg baik hati di kereta,mereka berAgama Hindu keturunan India. Mereka sedang berkunjung kerumah saudara. Singkat cerita saat saya lulus kuliah, saya bekerja di salah satu kota, dan bertemu dengan pasangan lansia ini kembali. Kami jadi akrab dan sering bertemu,bahkan saya sudah dianggap oleh mereka sebagai anak angkat hingga suatu ketika saya ditawari untuk melanjutkan studi pascasarjana(S2) ke India.

Dan saat ini saya sedang mengerjakan tesis, yg membuat saya semakin dendam terhadap orangtua, sering kali meminta dikirimi uang dan menyuruh saya pulang Ke Indonesia,padahal saya disini bukan liburan tapi studi yg dibiayai oleh orang lain bukan beasiswa pemerintah ataupun perusahaan/lembaga swasta. Biaya yg ditanggung oleh orang tua angkat saya mencangkul biaya kuliah,sewa tempat tinggal dan uang saku dan tidak mungkin juga saya meminta uang diluar itu.

Saya sewaktu lulus S1 saat saya bekerja,saya rutin setiap bulan kirimi orangtua saya uang, bisa dibilang itu 50% dari gaji saya setiap bulannya. Orang tua saya ini komunikasi dengan saya hanya sebatas minta duit dan nyuruh pulang, tidak ada sedikitpun oborolan lain atau bahkan saya curhat mengeluarkan uneg2 pun tidak bisa seperti welcome dan warm nya orangtua angkat saya.

Ada yg ketinggalan kakak saya yg pertama perempuan,hamil dluar nikah. Kakak saya yg kedua ekonomi sangat mapan, istri dan mertuanya juga kaya raya tapi tidak pernah mengirim uang dan tidak pernah mengunjungi orangtua saya. Kakak saya yg ketiga,terjerumus narkoba,sempat direhabilitasi selama 1tahun.

Wajarkah saya menyimpan rasa dendam terhadap orangtua saya? Bolehkah saya memutuskan komunikasi dengan orangtua saya? Saya ada rasa yg mengganjal, apakah kedua orangtua saya selama ini bukan orangtua kandung saya, apakah perlu saya lakukan tes DNA?

Dendam Anak Pada Orangtua

Quote "There're times when strangers are like family, and family are like strangers" real terjadi dalam hidup saya

Maaf kalau kalimat saya berantakan,saya menulis dalam keadaan emosi dan dongkol sekaligus dendam terhadap orangtua saya. Untung saja saya tidak sampai seperti video viral anak pukul orangtua lansia seperti yg dibahas dalam podcast Deddy Corbuzier bersama young Lex.

Terkadang mindset orang Indonesia figur orangtua selalu benar, anak harus nurut kalau tidak nurut menjadi anak durhaka berdosa masuk neraka tidak bisa masuk surga. Padahal setiap anak dan keluarga memiliki kondisi dan ceritanya masing2. Orangtua yg menjual anak perempuannya untuk menikahi pria tua sebagai bayar hutang pun ada, orangtua yg menyuruh anak perempuan sebagai prostitusi juga ada dan orangtua menyuruh anaknya untuk menjadi TKW ke luar negeri juga ada. Sudah banyak berita yg mengangkat hal tersebut, media2 mainstream.
ToxicNetizen
bukhorigan
screamo37
screamo37 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
817
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.9KThread28.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.