Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Selayang Pandang STRIX - Drone Berkemampuan VTOL dari Negeri Kanguru

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Selayang Pandang STRIX - Drone Berkemampuan VTOL dari Negeri Kanguru
Quote:


Pada kesempatan kali ini kita akan membahas drone lagi Gan, akhir-akhir ini drone militer memang semakin kinclong. Dan Australia pun tak mau ketinggalan untuk membuat platform tak berawak tersebut. Pada hari Selasa (28/02/2023) mock-up drone bernama STRIX yang dipajang di stan BAE Systems Australia selama acara Avalon Airshow tahun ini di Geelong, Australia, yang akan berlanjut hingga hari Minggu.

Bergabung dengan BAE Systems Australia dalam pengembangan STRIX adalah perusahaan aeronautika yang berbasis di Perth, Innovaero, yang menyumbangkan pengalamannya dalam merancang dan membuat prototipe produk-produk aeronautika untuk pasar Australia. Menurut informasi yang diberikan oleh BAE Systems Australia, nama STRIX diambil dari spesies burung hantu. Dan yang lebih terkenal, dikenal senagai burung hantu yang berasal dari mitologi Yunani.

Dan sekilas spesifikasi drone STRIX memiliki footprint berukuran 2,6 meter x 4,5 meter membuatnya mudah untuk diangkut dengan kontainer ukuran standar. STRIX dirancang untuk menawarkan berat lepas landas maksimum 900 kg dan membawa muatan dengan berat hingga160 kg serta jarak jelajah sekitar 800 km.

Spesifikasi teknis dan kinerja lainnya tampaknya belum disertakan dalam literatur perusahaan yang tersedia di situs web BAE Australia. Namun, video promosi animasi yang sudah beredar menunjukkan STRIX dapat terbang hingga dua jam dan memiliki jangkauan fleksibel tergantung muatan yang dibawanya. BAE Australia mengatakan bahwa saar ini pengerjaan prototype sedang berlangsung, drone STRIX pertana diperkirakan akan siap beroperasi pada tahun 2026.

Quote:


Yang unik dari STRIX adalah kemampuan VTOL (vertical take-off and landing) untuk lepas landas dan mendarat. Artinya roda depan akan terangkat ke atas selama proses lepas landas tersebut. Setelah berhasil lepas landas, STRIX akan terbang secara konvensional layaknya pesawat pada umumnya. Proses transisi dari vertical take-off ke penerbangan konvensional dilakukan secara otonom.

BAE Asutralia menyebutkan jika STRIX dimaksimalkan untuk misi intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR). Untuk mendukung misi tersebut, STRIX sudah dilengkapi dengan sensor elektro-optik/inframerah yang tidak disebutkan namanya, yang dipasang di bagian depan badan pesawat di bawah dagu pesawat.

Selain untuk mendukung misi ISR, STRIX juga dimaksimalkan untuk misi serangan udara ke darat. Pihak BAE Australia dalam website resminya mengatakan telah membuat amunisi bernama RAZER yang dilengkapi dengan sistem pemandu GPS/INS. Selain amunisi tersebut, mock-up yang ditampilkan juga rudal anti kapal MBDA Sea Venom/ANL di samping mock-up STRIX. Hal ini menunjukkan potensi drone untuk operasi maritim. Ini bisa termasuk melakukan perang anti kapal selam atau misi penanggulangan ranjau.

BAE Australia juga menyebut jika STRIX juga bisa dilengkapi berbagai amunisi lainnya, termasuk amunisi udara ke darat yang ada dimiliki Tentara Australia, senjata tersebut akan ditempatkan pada dua stasiun senjata yang dipasang di perut (fuselage) STRIX. Saat berada di Avalon Airshow, senjata lain yang diungkapkan bisa dibawa STRIX mencakup roket berpemandu laser APKWS II 70mm, rudal Hellfire dan Brimstone.

Quote:
 

Punya kemampuan VTOL, STRIX dapat dioperasikan di mana saja tanpa bergantung pada landasan terbang. Di sisi lain STRIX juga dapat dioperasikan dari helikopter untuk memperluas misi sekaligus melindungi awak pesawat di lingkungan operasi dengan ancaman yang tinggi. Selain itu, BAE Australia juga menyebut jika STRIX kelak dapat berperan sebagai loyal wingman bagi helikopter militer.

Dalam konfigurasi misi yang lainnya, STRIX dapat digunakan memandu platform kendaraan tempur lain, termasuk kendaraan tempur M113 untuk program otonom Angkatan Darat Australia serta drone MQ-28 Ghost Bat untuk program otonom Angkatan Udara Australia.

Di sisi lain, tampaknya Australia tak mau setengah-setengah dalam pengembangan STRIX. Terbukti platform ini dapat melakukan berbagai misi di era modern. Dan yang menjadi poin menarik dari STRIX adalah kemampuan VTOL, itu artinya drone dapat diluncurkan di mana saja tanpa harus bergantung pada landasan pacu (runway). Konsep ini yang belum banyak ditemui pada drone militer saat ini, lalu apakah Australia akan sukses dengan konsep drone VFOL-nya ? Tentu kita harus menunggu tiga tahun lagi untuk mengetahui jawabannya.



---------------





Referensi Tulisan: TheDrive.com& BAE Systems
Sumber Foto: BAE Systems Australia
LordFaries4.0
69banditos
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.