fachzAvatar border
TS
fachz
BPS Prediksi Harga Beras 'Terbang' Gara-gara Terdampak Cuaca Ekstrem


Cuaca ekstrem membuat harga beras tetap naik meski produksi padi meningkat. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini. Pada subron Januari-April 2023, produksi padi diproyeksikan mencapai 23,94 juta ton atau naik 0,13 juta ton atau 0,53 persen dari tahun sebelumnya.

Kenaikan produksi padi ini tidak diimbangi dengan kualitas yang baik, karena curah hujan tinggi pada Februari menyebabkan gabah yang dipanen tidak bagus. Akibatnya, pihak penggilingan harus merogoh ongkos produksi lebih dalam untuk mengeringkan gabah tersebut, yang berdampak pada harga jual beras di penggilingan.

Hal ini juga berdampak pada panen raya 2023. Cuaca ekstrem mengancam panen raya di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Mojokerto, Enrekang, Bontang, dan Sumbawa. Pada minggu-minggu terakhir Februari ini, masa panen berlangsung hingga Maret.

Produksi padi GKG terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatra, yakni sebesar 11,27 juta ton di Sumatra, 30,67 juta ton di Jawa, 2,16 juta ton di Kalimantan, 2,89 juta ton di Bali dan Nusa Tenggara, 7,42 juta ton di Sulawesi, dan 0,33 juta ton di Maluku dan Papua.

BPS juga mencatat harga beras eceran naik 2,63 persen secara month to month (mtm) atau 10,41 persen secara year on year (yoy) pada Februari 2023. Kenaikan harga beras juga terjadi di level grosir dan penggilingan. Harga gabah kering panen (GKP) turun 2,16 persen secara bulanan dan naik 17,78 persen secara tahunan. Sementara harga gabah kering giling (GKG) turun 0,99 persen secara bulanan dan naik 18,12 persen secara tahunan.

Inflasi pada Februari 2023 mencapai 5,47 persen yoy dengan inflasi bulanan terealisasi 0,16 persen. Beras punya andil inflasi terbesar secara bulanan pada Februari 2023 sebesar 0,08 persen mtm. 5 kota dengan inflasi beras tertinggi secara tahunan antara lain Palangka Raya sebesar 29,51 persen, Madiun 21,85 persen, Mobagu 20,98 persen, Pekanbaru 20,05 persen, dan Bungo 18,93 persen.

Cuaca ekstrem telah mengubah proyeksi produksi padi dan harga beras di Indonesia. Padahal, kenaikan produksi padi seharusnya dapat menekan harga beras. Namun, cuaca ekstrem mengancam panen raya dan meningkatkan ongkos produksi, sehingga harga beras di pasaran tetap naik.

Source: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...-cuaca-ekstrem
Antiluqman
Antiluqman memberi reputasi
-1
813
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.3KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.