Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Benny Wenda : Saya Sedih 9 Warga Papua Barat Hilang Setelah Kerusuhan Wamena
Benny Wenda : Saya Sedih Atas 9 Jiwa Warga Papua Barat yang Hilang Setelah Kerusuhan Wamena
Benny Wenda : Saya Sedih 9 Warga Papua Barat Hilang Setelah Kerusuhan Wamena
Senin, 27 Februari 2023 18:46
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
zoom-inlihat fotoBenny Wenda : Saya Sedih Atas 9 Jiwa Warga Papua Barat yang Hilang Setelah Kerusuhan Wamena
ULMWP
Benny Wenda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pentolan  KKB Papua yang merupakan Ketua ULMWP,  Benny Wenda menyatakan kesedihannya atas 9 jiwa warga  Papua Barat yang hilang setelah kerusuhan  Wamena .

Benny Wenda menuding 9 warga  Papua Barat itu dibunuh oleh pasukan keamanan Indonesia setelah kerusuhan di  Wamena, kampung halamannya.

Menurut  Benny Wenda , penembakan terjadi menyusul penculikan seorang anak Papua, yang memicu konflik antara masyarakat dan pasukan kolonial.

"Selain sembilan orang tewas, tujuh belas lainnya telah ditembak. Atas nama Eksekutif ULMWP, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban, dan berdoa untuk pemulihan yang cepat dari yang terluka," ungkap  Benny Wenda .

Dalam pernyataan resminya,  Benny Wenda menyampaikan sebagai berikut :

Ini hanya yang terbaru dari garis panjang pembantaian Indonesia di  Papua Barat. Setelah Paniai Berdarah tahun 2014, Abepura Berdarah tahun 2000, dan  Wamena Berdarah tahun 2003, kini kita melihat ' Wamena Berdarah' baru di tahun 2023. Kapan dunia akan mengatakan 'cukup'?

Di manakah para pemimpin Pasifik dan Melanesia? Lebih dari 500.000 dari kami telah terbunuh sejak mereka menginvasi tanah kami. Kami adalah korban genosida. Kisah kekuasaan Indonesia atas  Papua Barat diceritakan dalam darah penduduk asli.

Kata-kata penghukuman saja tidak cukup. Tanpa tindakan nyata, Indonesia akan terus bertindak dengan impunitas total di West Papua. Mereka telah berulang kali menunjukkan bahwa kita tidak aman di bawah kekuasaan mereka.

Dunia harus campur tangan: kami sangat membutuhkan kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana janji Indonesia untuk memfasilitasi pada tahun 2018.

Ini bukan hanya permintaan saya, tetapi permintaan lebih dari 80 negara, termasuk anggota Forum Kepulauan Pasifik, Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia, dan Pasifik, Spanyol, Belanda, dan Komisi Uni Eropa.

Jika Indonesia terus menggunakan taktik penundaan, masyarakat internasional harus memaksa mereka untuk mengizinkan PBB masuk. Tidak ada alasan lagi.

Satu-satunya cara untuk menghentikan pertumpahan darah ini adalah untuk Indonesia menarik pasukan mereka dan mengakhiri pendudukan brutal mereka.

Apa yang disebut 'Otonomi Khusus' hanya membawa lebih banyak pembunuhan.

Otonomi macam apa yang kita miliki jika tentara Indonesia dapat membunuh anak-anak di Paniai, hanya pengadilan Indonesia yang membebaskan mereka delapan tahun kemudian?

Satu-satunya otonomi nyata yang ada adalah otonomi tentara Indonesia untuk membunuh kami dengan darah dingin. Satu-satunya keadilan sejati akan datang melalui pembebasan.

Rincian korban tewas yang diketahui adalah sebagai berikut:

1. Ramot Siagian, 28, laki-laki, suku Batak (Luka golok di belakang kepala, luka panah di belakang).

2. Albert Sitorus, 26, laki-laki, suku Batak (Luka golok di belakang kepala, luka panah di belakang).

3. Stepanus Wenda, laki-laki (Kepala Desa) di Kelurahan Kelokbeam, Kecamatan Lani Jaya, ditembak di perut.

4. Alfredo Elopete, laki-laki, luka tembak di leher.

5. Korwa Wanimbo, laki-laki, luka tembak di punggung.

6. Tinus Yelipele, luka tembak di paha kanan.`

7. Temias Pokneagge, laki-laki.

8. Vicky Kogoya, luka tembak di ketiak.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
https://pekanbaru.tribunnews.com/202...mena?page=all.
Pernyataan Benny Wenda atas pembunuhan orang-orang Papua oleh aparat dalam kerusuhan Wamena







16 Polisi Diperiksa Buntut Kerusuhan di Wamena yang Mengakibatkan 11 Orang Tewas
Benny Wenda : Saya Sedih 9 Warga Papua Barat Hilang Setelah Kerusuhan Wamena
Senin, 27 Februari 2023 | 18:26 WIB
Share : 
16-polisi-diperiksa-buntut-kerusuhan-di-wamena-yang-mengakibatkan-11-orang-tewas
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dalam sebuah acara di Mapolda Papua. (Sumber: Tribrata TV via Tribunnews)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Edy A. Putra
WAMENA, KOMPAS.TV - Sebanyak 16 anggota polisi diperiksa buntut kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua Pegunungan, yang mengakibatkan sebelas orang meninggal dunia.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri membenarkan adanya pemeriksaan terhadap 16 anggota polisi tersebut terkait kerusuhan di Wamena yang terjadi pada Kamis (23/2/2023) lalu.[/B\


"Memang benar 16 anggota polisi yang bertugas saat kerusuhan di kawasan Sinakma, Distrik Wamena, Kamis (23/2) sudah diperiksa Propam Polda Papua," kata Fakhiri di Wamena pada Senin (27/2/2023), dikutip dari Antara.

Menurut Fakhiri, tidak tertutup kemungkinan anggota polisi yang diperiksa terkait kejadian kerusuhan itu akan bertambah. Sebab, hingga kini penyelidikan masih terus dilakukan.

Dia mengatakan, Polres Jayawijaya sudah memulangkan sebanyak 13 orang yang sebelumnya sempat ditangkap karena alasan keamanan.

"Kami tidak ingin penangkapan ke-13 orang dijadikan sekelompok masyarakat sebagai alasan untuk melakukan aksi hingga menimbulkan korban jiwa," ujarnya.

Fakhiri menuturkan, walaupun mereka sudah dilepaskan, tidak tertutup kemungkinan akan ditangkap kembali agar dapat diproses kasusnya.

Namun, kata dia, penangkapan kembali terhadap 13 orang itu dilakukan apabila bukti-bukti yang mengarah pada mereka dirasa sudah cukup.

“Apabila sudah cukup bukti, maka penyidik akan kembali memanggil atau menangkap mereka dan bila tetap tidak diindahkan akan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujarnya.

"Kasus ini akan tetap diselidiki hingga tuntas sehingga ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini.”

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi di Sinakma, Wamena pada Kamis (23/2/2023). Peristiwa itu berawal dari isu penculikan anak yang saat hendak ditangani polisi, dilaporkan ada sekelompok massa yang melakukan provokasi.

Akibatnya, massa melakukan tindakan anarkis dengan menyerang polisi dan melakukan pembakaran di sekitar Sinakma.

Tercatat, sebelas orang meninggal dunia dalam kerusuhan itu dan menyebabkan 41 orang terluka, termasuk aparat keamanan. Sejumlah ruko serta rumah warga pun dibakar massa.

https://www.kompas.tv/article/382748...11-orang-tewas

Penyelidikan atas kasus pelanggaran HAM di Wamena





Imbau Warga Papua Pegunungan Tak Mudah Percaya Isu Miring, Kapolda: Tangkap dan Proses Pelaku!
Benny Wenda : Saya Sedih 9 Warga Papua Barat Hilang Setelah Kerusuhan Wamena
Senin, 27 Februari 2023 20:07
Penulis: Arni Hisage | Editor: Paul Manahara Tambunan
zoom-inlihat fotoImbau Warga Papua Pegunungan Tak Mudah Percaya Isu Miring, Kapolda: Tangkap dan Proses Pelaku!
Istimewa
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, mengancam bakal membongkar dan menangkap penjual minuman keras yang nekat berjualan di Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Arny Hisage

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memerintahkan Kapolres Jayawijaya menangkap para pelaku kericuhan di Sinakma Wamena yang dipicu hoaks penculikan anak.

Mastarakat Papua Pegunungan diminta untuk tidak mudah percaya informasi disebar di media sosial atau WhatsApp berisi isu yang tak jelas kebenarannya.

Fakhiri mengajak masyarakat belajar dari kasus hoaks yang berujung tewasnya 12 orang di Wamena.

"Sebagai putra daerah anak yang besar juga di Wamena saya sangat prihatin dan berduka atas kejadian ini," kata Mathius saat memantau situasi di Wamena, Senin (27/2/2023).

Bersama Penjabat Gubernur Papua Tengah dan Bupati Jayawijaya, Irjen Mathius Fakhiri akan melakukan rapat penanganan kasus tersebut.

Termasuk penanganan korban meninggal serta luka, serta kios yang dibakar massa.

"Saya minta secara rinci atau runut dilakukan dengan berbagai data dan fakta di lapangan itu disampaikan ke kami," pesannya.

Ia juga berpesan kepada seluruh anggota polisi di wilayahnya agar menjadikan kasus Wamena sebagai pelajaran agar lebih humanis dalam menangani gangguan keamanan di masyarakat.

"Ini juga evaluasi yang terjadi di tubuh kepolisian khususnya Polres Jayawijaya tentang pelaksanaan tugas," jelasnya.


Kapolda menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang berdampak langsung kericuhan di Wamena.

"Tentunya kami akan kembali memberikan rasa aman supaya pelaksanaan kegiatan masyarakat bisa kembali  normal," tandasnya.


Sementara itu, Irjen Mathius menyebut sduah ada 16 anggota polisi yang diperiksa dalam kasus kericuhan Sinakma.

Ia menyebut, kemungkinan petugas yang diperiksa bakal bertambah.

"Cek peran masing-masing dari semua pihak dan tentu sekali lagi kami juga sudah punya video-video amatir yang ada, sehingga saya selaku pimpinan akan melihat apakah mereka sudah sesuai dengan prosedur atau tidak," jpungkasnya. (*)

https://papua.tribunnews.com/2023/02...proses-pelaku.
Seruan Kapolda atas kasus kerusuhan Wamena

Diubah oleh mabdulkarim 27-02-2023 14:03
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.1K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.