Total utang atau liabilitas BUMN karya menembus triliunan rupiah. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memecah rekor utang BUMN karya senilai Rp 82,4 triliun hingga kuartal III 2022.

Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan, kondisi kinerja keuangan Waskita Karya yang buruk menyebabkan rating kesehatan WSKT juga turun. Artinya, mencari kreditur baru akan semakin sulit.

“Kalau tidak ada kreditur baru maka harapan tinggal pada suntikan dana pemerintah lewat PMN. Tapi ini juga sulit karena dana APBN yang semakin terbatas,” kata Toto saat dihubungi kumparan, Kamis (23/2).

Toto menyebut, jalan keluar Waskita Karya untuk menyelamatkan utang adalah memperbaiki struktur liabilitas, dengan cara mempercepat divestasi aset jalan tol yang belum terjual serta fokus menyelesaikan proyek eksisting.

“Mungkin penyelesaian piutang juga bisa cepat, namun yang terjadi kelihatannya kondisi yang terbalik. Akibatnya tentu terjadi tekanan pada kondisi liquidity dan solvability perusahaan,” tuturnya.

Sementara itu, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, rasio utang berbunga terhadap total ekuitas atau DER adalah sekitar 3,6 kali, termasuk paling tinggi di antara BUMN Karya lainnya.

“Saham WSKT sendiri memang sementara waktu akan terdampak selama kinerja keuangan WSKT, terutama utang masih menjadi masalah sehingga WSKT harus menyelesaikan terlebih dulu,” ujar Jono.

Untuk BUMN Karya terutama konstruksi, kata Jono, investor sebaiknya mencermati mulai dari proyek yang didapatkan hingga neraca keuangan. Pasalnya, bisnis konstruksi memang membutuhkan pendanaan besar.

link

Sulit diselamatkan gan