Mario Dandy Satriyo, nama pemuda ini tengah menjadi sorotan warganet setelah aksi keji dan arogansi menganiaya seorang anak di bawah umur bernama David hingga mengalami koma.

Dampak dari penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo selaku anak dari pegawai Ditjen Pajak, bukan hanya membuat David mengalami koma melainkan juga membuat sang ayah yaitu Rafael Alun Trisambodo diberhentikan jabatannya dan diperiksa terkait harta kekayaan yang bernilai sangat besar dan fantastis.

Dari viralnya kejadian dan tragedi penganiayaan anarkis tersebut pun muncul pribahasa Jawa yang menggambarkan perilaku Mario Dandy Satriyo yang membuat ayahnya ikut terlibat masalah besar.

Publik di media sosial tengah menyebut-nyebut pribahasa Jawa yang berbunyi "Anak Polah Bapa Kepradah".

Mungkin Agan dan Sista terutama yang bukan bersuku Jawa atau tinggal di Pulau Jawa banyak yang bertanya-tanya terkait arti dari pribahasa tersebut. Berikut ini arti peribahasa Jawa "Anak Polah Bapa Kepradah".

Berhubung TS adalah anak suku Japung alias Bapak Jawa ibu Lampung, sedikit banyak paham dengan bahasa Jawa karena juga tinggal di sekitaran orang-orang dengan suku Jawa.

Arti peribahasa Jawa "Anak Polah Bapa Kepradah" yaitu anak berulah bapak yang susah.

Adapun penjelasan dari pribahasa ini berkaitan dengan kondisi yang terjadi di masyarakat dimana saat seorang anak banyak berulah apa lagi ulah negatif yang merugikan orang lain, maka orang tua yang akan dibuat susah, bukan hanya susah karena harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh anak mereka, tetapi juga harus menanggung rasa malu karena disorot tidak baik oleh lingkungan sekitar dan dianggap sebagai orang tua yang gagal dalam mendidik anak.

Dapat dikatakan pribahasa Jawa Anak Polah Bapa Kepradah ini masih sangat related dengan apa yang terjadi di era modern seperti sekarang.

Sebagaimana contoh kasus Mario Dandy Satriyo yang terlibat kasus hukum karena ulahnya dan menjadi sorotan karena sering pamer harta kekayaan di media sosial. Akibatnya saat ini sang ayah harus diberhentikan dari jabatannya dan harus menerima konsekuensi diperiksa terkait harta kekayaan yang telah dikumpulkan selama ini.

Dari pribahasa Jawa "Anak Polah Bapa Kepradah" tersebut tentu dapat dijadikan sebagai pelajaran bukan hanya bagi anak melainkan juga para orang tua.

Mendidik dan membentuk seorang anak menjadi pribadi yang baik tentu ini adalah peran serta kewajiban orang tua, meskipun memang takdir kehidupan nantinya akan membawa anak ke arah mana itu bergantung atas banyak faktor dan telah gugur kewajiban orang tua selagi memang kewajibannya telah dilakukan dengan baik.

Begitupun dengan seorang anak, saat telah dibesarkan dan diberikan segala apa yang dibutuhkan maka sudah sepatutnya menjaga kepercayaan orang tua dan tidak membuat susah karena terlalu banyak berulah yang tidak baik.

Tentu harapan besar pepatah ini dapat dijadikan sebagai peringatan kepada Agan dan Sista semua. Agar tidak kepradah akibat ulah dan polah dari anak kalian sendiri.