Sumber Gambar

Polisi merupakan salah satu peran penting yang ada di tengah masyarakat. Bertugas mengayomi dan memastikan situasi aman. Kepolisian tentunya perlu mendengar keluh kesah masyarakat mengenai apa saja yang kurang nyaman, kurang tertib dan kurang aman yang ada di lingkungan sekitar. Supaya nantinya bisa dilakukan evaluasi demi terciptanya lingkungan yang lebih baik.

Karena alasan inilah, ruang dialog antara masyarakat dan polisi dirasa cukup penting untuk diadakan. Nah, hanya saja bagaimanakah caranya? Bagaimana cara mewadahi masyarakat untuk bisa berdialog dengan kepolisian. Salah satu anggota ini memiliki cara uniknya sendiri.

Namanya Aipda Mohadi, ia bertugas sebagai Binmas Polsek Sukmajaya Polres Metro Depok. Demi bisa dekat dan mendengar keluh kesah masyarakat, ia menyulap motornya menjadi motor starling atau penjual kopi keliling yang biasanya menggunakan sepeda. Dengan cara ini ia berkeliling menemui warga-warga dan menjajakan kopi gratis untuk mereka.


Sumber Gambar

Nantinya Aipda Mohadi dan masyarakat akan duduk bersama sambil minum kopi. Saat itu pula warga akan curhat dan menceritakan keluh kesahnya di lingkungan yang ditinggali. Starling inilah yang menjadi wadah curhat warga. Apalagi dengan kopi gratis, warga semakin antusias untuk datang meramaikan program ini.

Aipda Mohadi menyebut programnya ini dengan nama “Ngucur Mas” yang memiliki kepanjangan Ngopi Curhat bersama Binmas. Ia menggunakan motor pribadinya untuk menjalankan program ini. Keinginannya ini pun didukung oleh sang istri yang bahkan sampai membelikan termos dan kopinya. Ia juga menuturkan bahwa ke depannya, motornya juga akan ditambahkan musik.

Selama satu hari, Aipda Mohadi menghabiskan 80 sampai 90 bungkus kopi dan sampai 4 kali isi ulang termos. Dia mengaku melakukan ini hanya untuk merasa lebih dekat dengan warga. Ia berharap warga tidak sungkan atau takut lagi bercerita dengan polisi. Akan lebih baik jika warga lebih terbuka terhadap kepolisian.


Sumber Gambar

Sebenarnya apa yang dilakukan Aipda Mohadi ini bagus-bagus saja. Tapi perlu juga di follow-up untuk ke depannya, mau diapakan keluh kesah itu? Setelah disampaikan bagaimana respon dari atasan-atasannya? Apakah cepat ditanggapi atau malah terabaikan?

Tentu TS berpikir positif kalau hasil dari upaya Aipda Mohadi mengumpulkan keluh kesah masyarakat akan ditindaklanjuti oleh kepolisian. Karena dengan cara itulah kerja keras beliau diapreasiasi dan memberikan hasil yang nyata. Tapi sekali lagi, apakah semua anggota polisi punya niat dan pikiran yang sama seperti Aipda Mohadi? Semoga saja iya ya. Depok lagi nih, selalu ada cerita menarik dari kota ini ya. Haha.



Menurut kalian program Ngucur Mas ini sudah efektif belum?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi