Sumber Gambar

Narkoba merupakan barang haram yang dilarang edar di Indonesia dan di banyak negara lainnya. Obat-obatan yang memicu kecanduan ini dapat merusak tubuh dan menghabiskan uang banyak untuk sekali pakainya. Itulah mengapa obat-obatan ini dilarang di banyak tempat untuk disalahgunakan karena mengancam banyak orang khususnya anak muda.

Polisi menjadi salah satu aparat yang bertugas untuk menindak berbagai kasus penyalahgunaan narkoba ini. Tapi seperti yang kita tahu, tahun lalu justru ada seorang polisi yang terlibat kasus narkoba. Tidak tanggung-tanggung, bukan anggota biasa yang terlibat melainkan seorang dengan pangkat tinggi yakni jendral bintang dua dan menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara lho gan!

Namanya Teddy Minahasa, orang ini tadinya ingin dijadikan Kapolda Jawa Timur menggantikan Kapolda terdahulu. Eh, tanpa angin tanpa hujan orang ini malah terlibat kasus narkoba. Sayang sekali, di saat dirinya mendapat banyak sorotan, kelakuan buruknya itu malah ketahuan oleh publik. Jadilah namanya menjadi jelek di mata masyarakat.


Sumber Gambar

Saat ini, persidangan Teddy Minahasa masih berlangsung. Dia tidak pasrah begitu saja. Karena merasa membutuhkan bantuan hukum. Dia menggaet salah satu pengacara senior nih, gan. Siapa lagi, the one and only Hotman Paris Hutapea. Seorang pengacara hebat dengan nama yang sudah besar di negeri ini. Terkenal hebat deh kalau soal hukum.

Mengedarkan narkoba merupakan kasus berat yang dapat merusak generasi bangsa. Namun mengapa Hotman Paris mau menerima tawaran dan membela Teddy Minahasa?

Menurut Hotman Paris, Teddy Minahasa adalah sosok polisi yang mau membantu menyelesaikan kasus-kasus rakyat kelas bawah alias rakyat kecil. Teddy dan Hotman sudah mengenal sejak lama, keduanya saling berkawan bahkan sejak corona menyerang dunia ini. Jadi wajar jika Hotman mau membantu temannya itu. Apalagi dia adalah seorang pengacara yang fungsinya memberi bantuan hukum kepada orang yang membutuhkan. Jadi ia hanya menjalankan perannya dengan profesional.


Sumber Gambar

Bagi Hotman Paris, ia hanya menjalankan tugasnya sebagai pengacara. Ia membantu semua orang yang butuh bantuannya, termasuk dalam kasus ini Teddy Minahasa. Mau dia bersalah atau tidak, itu tidak mempengaruhi hak seseorang untuk membawa pengacara. Pembunuh kelas kakap sekali pun berhak membawa pengacara ke persidangannya.

Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Jika penasaran kalian bisa mengeceknya langsung di mana seorang tersangka berhak membawa penasihat hukumnya guna melakukan pembelaan.

Apalagi dalam hal ini, Hotman Paris mengenal baik Teddy Minahasa. Tanpa membenarkan aksi pelaku, seorang teman pasti akan membantu sebisa mungkin. Walau nanti pada akhirnya keputusan hakimlah yang menentukan bagaimana nasib Teddy Minahasa ke depannya.


Sumber Gambar

Bahkan Ferdy Sambo pun memiliki pengacara di persidangannya. Jadi mungkin, Hotman Paris memiliki pandangannya sendiri baik terhadap Teddy Minahasa atau tentang kasus yang ia tangani ini. Meskipun kliennya sudah terbukti mengedarkan sabu pun, ia tetap menjalankan tugasnya secara profesional sebagai seorang pengacara.

Jadi terlepas apa yang jadi pilihan Hotman Paris, itu haknya. Sudah menjadi haknya untuk membela Teddy Minahasa dan memiliki pandangannya sendiri. Bukan berarti Hotman Paris membenarkan perbuatan Teddy, tapi ia menjaga profesionalitasnya.



Gimana GanSis? Apakah sudah benar keputusan Hotman Paris ini?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi