Kemunculan mobil Esemka yang akan berpartisipasi dalam pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2023 pada tanggal 16-26 Februari membuat publik tertarik. Salah satu orang yang tertarik adalah Rocky Gerung komentari Esemka.

Analis politik dan akademisi ini mengungkapkan keraguan bahwa mobil Esemka, terutama versi listriknya, adalah produk asli Indonesia. Dia curiga bahwa Esemka sebenarnya dibuat di China.

Rocky menebak bahwa Esemka sebenarnya adalah merek China yang beroperasi di Indonesia.

Menurutnya, mereka membawa komponen dan peralatan perakitan dari China ke Indonesia dan memasarkannya sebagai mobil nasional di Indonesia.

“Ini adalah perusahaan China yang beroperasi di Indonesia, membawa semua peralatan untuk dirakit di sini, dan itu saja,” kata Rocky Gerung di kanal Youtube Rocky Gerung Official bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dilihat pada Rabu (8/2/2023).

Dia mengatakan bahwa bagian dari mobil Esemka yang sebenarnya dibuat di Indonesia hanya angin dalam ban.

“Kemudian itu menjadi simbol Indonesia yang memproduksi mobil listrik, tapi sekarang di mana pabrik baterainya? Di mana pabrik besinya? Pasti di China, jadi Indonesia memproduksi apa? Hanya angin ban-nya saja itu,” lanjutnya.

Rocky percaya bahwa Esemka adalah mobil China yang dipasarkan sebagai mobil nasional. Menurutnya, Indonesia masih belum siap untuk memproduksi kendaraan secara mandiri dalam hal kapasitas dan kemampuan.

“Ada persaingan di dunia yang Indonesia tidak bisa berkompetisi di situ. Ya, belilah mobil dari China dan pura-puralah menjadi Esemka. Itulah yang disebut Esemka made in China,” jelasnya.

Sebelum Rocky Gerung komentari Esemka, dalam sejarahnya perusahaan ini sudah memproduksi sebuah mobil bernama Esemka Bima.

Ini adalah mobil pikap produk pertama yang diproduksi secara massal oleh perusahaan tersebut.

Kendaraan ini dibuat di pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Boyolali, Jawa Tengah. Esemka Bima diluncurkan pada 6 September 2019 dan 26 produsen komponen lokal menyediakan suku cadang untuk mobil ini, termasuk PT INKA.

Esemka mengklaim bahwa Bima dibangun dengan konten lokal sebesar 60-62 persen, meskipun desain cetak birunya diduga identik dengan truk pikap Changan, Jinbei, dan Shineray.

Nama Bima pertama kali didaftarkan pada tahun 2012 bersama dengan SUV Rajawali.

Esemka berencana untuk bekerja sama dengan produsen mobil Tiongkok Chery dan Foday untuk memproduksi Bima.

IKLAN MOBIL BEKAS DI MOBILMAN.ID:


NISSAN GRAND LIVINA

HONDA CIVIC

TOYOTA AGYA

Mobil ini ditujukan sebagai truk pikap berbiaya rendah yang dilengkapi dengan mesin bensin 1.1 liter dan ditujukan untuk petani di pedesaan. Pada tahun 2013, sebanyak 40 unit Bima dan Rajawali sudah didistribusikan.