Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo beberapa kali terlihat marah karena Indonesia masih mengimpor cangkul dari luar negeri, seperti yang dia sampaikan pada 2019. Namun ternyata hingga 2022 berakhir impor cangkul masih terus terjadi dari berbagai negara.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2022, Indonesia sebetulnya masih mencatatkan impor cangkul sebanyak 38 kilogram (kg) dengan nilai US$ 254. Diantaranya dari Australia dengan volume sebesar 35 kg dengan nilai US$ 123, serta Amerika Serikat 3 kg dengan nilai US$ 131.

Cangkul atau mattock yang dicatat oleh BPS ini termasuk ke dalam kode HS 82013010. Barang ini memiliki nama yang masuk ke dalam bagian dari barang-barang seperti garu atau hand tools spades and shovel.

Pada 2021, impor cangkul sebetulnya sudah lagi tidak tercatat oleh BPS dan angka pada 2022 juga turun drastis dari periode 2020, 2019, dan 2018 yang masing-masing tercatat sebanyak 37.128 kg senilai US$20.297; 292.985 kg senilai US$ 111.508; dan 78.100 kg senilai US$ 33.889.

Sejak 2018-2020, Indonesia tercatat tidak impor cangkul dari Australia dan Amerika Serikat sebagaimana tercatat pada 2022. pada periode itu, kebanyakan dari China dengan volume pada 2018 sebanyak 78.100 kg, 2019 sebanyak 292.978 kg, dan pada 2020 sebanyak 36.660 kg.

Selain dari China, pada 2019, impor cangkul tercatat berasal dari Jepang dengar berat sebanyak 7 kg, lalu yang berasal dari Malaysia tercatat pada 2020 dengan berat 468 kg.

Pada 2019, Presiden Jokowi marah besar pada saat Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 karena Indonesia ternyata masih mengimpor cangkul dari China.

Terulang, pada Maret 2022, Presiden Jokowi pun mengungkapkan kejengkelannya karena masih maraknya barang impor untuk pengadaan barang dan jasa pemerintahan.

Di hadapan para gubernur, bupati, dan walikota, Presiden mengaku sedih dan heran, apalagi dengan besarnya anggaran pengadaan barang dan jasa.

Seandainya saja, kata dia, pengadaan barang dan jasa pemerintahan secara konsisten membeli produk buatan industri dan UKM dalam negeri, akan memacu pertumbuhan ekonomi.

"Kok enggak kita lakukan, bodoh sekali kita kalau enggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor, mau kita terus-teruskan, ndak. Ndak bisa," kata Presiden saat memberi arahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...egara-mana-aja

Kok iso yo cangkul ae di impor? ora masuk akal. tapi nyata. pening palaku cuk.