Baru saja nonton sepintas sebuah film Science Fiction di HBO berjudul "Equilibrium" yg dibintangi "Christian Bale" yg menceritakan tentang suatu masyarakat disuatu negeri antah berantah setelah perang dunia ke 3. Film ini bisa dibilang salah satu yang saya masukkan daftar list favorit dan bakal dijadikan referensi jika ingin menonton film-film berikutnya dengan genre serupa. Seru dan menegangkan!!

Dalam alur ceritanya film ini menggambarkan masyarakat yang dilarang mengekspresikan emosinya karena bisa berbahaya. Segala bentuk emosi dianggap sebagai tindakan kriminal dan bisa dihukum mati. Sebuah kehidupan yang tentu saja sangat tidak menyenangkan jika berpatokan pada habit masyarakat modern yang kian demokratis ini.

Mereka dipimpin oleh seorang Father / Bapa. Semua orang harus bersumpah setia kepada Father / Bapa. Pejabat yang terlihat semuanya mengaku sebagai wakil Bapa. Bapa sendiri tidak ada satu orang pun yg pernah melihatnya. Meskipun demikian, kekuasaan yg dijalankan oleh para wakilnya adalah tanpa batas. Hmm, sudah kebayang kan?. Rasanya cerita semacam ini sangat familiar ya ditelinga masyarakat kita. Seperti menggambarkan sebuah kelompok yang sangat patuh pada "objek imajinatif" yang mereka sendiri sebenarnya ragu akan keberadaannya namun enggan untuk menolak. Soalnya, menolak keberadaan "objek imajinatif" ini adalah sebuah kemustahilan. Bisa mendatangkan marabahaya, dicap sebagai orang jahat dan tentu saja akan dikucilkan dari pergaulan di masyarakat.

Agar kesetiaan kepada Bapa tidak pernah berkurang maka setiap orang wajib minum pill yg melemahkan emosi (semacam Prozac), tetapi disaat yg sama, pill itu juga melemahkan sikap kritis mereka. Hal ini sebenarnya sangat identik dengan para pemuja "objek imajinatif", yang mana mereka dicekoki pil yang tidak lain adalah doktrin dan dogma-dogma yang harus diterima tanpa tetapi.

Adalah seseorang John Preston (diperankan oleh Christian Bale) mengurangi dosis, bahkan akhirnya dia tidak minum obat sama sekali. Dari situ, fikirannya mulai menjadi sangat kritis dan akhirnya dia juga mengetahui bahwa sosok Father yang selama ini ditakuti dan dipuja puja dan semua orang bersumpah setia sebenarnya tidak ada.

Yang ada adalah para wakil dan para penghubungnya yang bisa sangat berkuasa bagaikan Father sendiri dengan mencatut nama Father.

Meskipun tokoh Father selalu didengung-dengungkan sebagai panyayang rakyatnya, tetapi kesalahan kecil saja akan dijatuhi hukuman yang sangat berat. Telat meminum obat yang menjadikan setia kepada Father akan dihukum mati dengan dibakar hidup- hidup didalam incinerator sehingga menjadi debu.

Istri John Preston juga jadi korban hukuman biadab itu. Ketika istrinya di hukum, John Preston harus menyaksikan sendiri istrinya terbakar dalam ruang pembakaran.

Meskipun John Preston akhirnya terbongkar rahasianya bahwa dia tidak rutin minum pill yang menimbulkan kesetiaan kepada tokoh imaginer Father, tetapi dia diampuni karena dia mengaku; itu dilakukan agar bisa masuk kedalam kelompok para pemberontak yang sangat militant dan bisa membahayakan masyarakat.

Akhirnya John Preston bisa memimpin para pemberontak dan hancurkan penguasa tirani yang mengatas namakan tokoh Father yg sebetulnya tidak ada itu.

Film itu di buat tahun 2002 dan masih sangat relevan untuk ditonton. TS menyarankan sebelum menonton film ini, alangkah baiknya netralkan dulu hati dan pikiran Agan dan Sista semua dari prasangka apalagi dogma dan doktrin tunggal tentang "objek imajinatif" yang tidak bisa diganggu gugat. Filmnya tersedia online kok. Tinggal googling saja dan download atau streaming, lalu siapkan camilan dan secangkir kopi hangat dan duduklah menonton dengan bahagia. Selamat menonton ya bagi anda yang sudah menemukan filmnya.

Bagi Agan dan Sista yang sudah menonton, silahkan berikan komentar anda dibawah ini ya. Terima kasih sudah membaca. See you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi (dikembangkan dari postingan Mustafa Husein Baabad)

Sumber Referensi :

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Equilibrium_(film)

Copyright© @albyabby912023