Kutipan
Kutipan digunakan dengan tanda petik ("...") untuk kata-kata yang bukan milik Anda.


Tanda petik digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah kutipan diambil dari sumber lain dan bukan merupakan bagian dari tulisan Anda sendiri. Ini membantu untuk membedakan antara bagian teks yang diambil dari sumber lain dan bagian yang Anda tulis sendiri, dan juga membantu untuk memperjelas asal usul informasi yang dikutip.




Perhatikan contoh kalimat di gambar, kata, "Ya Allah, Ya Allah" adalah kata milik orang lain, yakni milik orang yang sedang Anda komentari, karenanya ia termasuk kutipan. Kata milik Anda hanyalah, "mulu tapi gapernah sholat".

Jadi, cara nulis yang benar adalah, "Ya Allah, ya Allah," mulu tapi gapernah sholat.

Kutipan dalam kutipan

Nah, kalau ada kutipan di dalam kutipan, gimana? 
Gunakan tanda petik tunggal ('... ') untuk kutipan yang ada di dalam kutipan.

Jika Anda ingin mengutip bagian dari sebuah kutipan, Anda bisa menggunakan tanda petik tunggal ('...'). Ini membantu untuk membedakan antara bagian teks yang diambil dari sumber lain dan bagian yang diambil dari kutipan di dalam kutipan tersebut. 

Contoh:
Jundi mengatakan, "Saya pernah mendengar teman saya berkata, 'Kehidupan adalah tentang membuat pilihan.' "

Di sini, tanda petik ganda ("...") digunakan untuk menunjukkan kutipan yang diambil dari ucapan Jundi, sementara tanda petik tunggal (''...) digunakan untuk menunjukkan kutipan yang diambil dari apa yang dikatakan teman Jundi.

Fungsi tanda petik menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanda petik adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan kutipan, yaitu bagian teks yang diambil dari sumber lain. Tanda petik juga bisa digunakan untuk menunjukkan suatu istilah atau kata yang digunakan secara khusus dan memiliki makna yang berbeda dari makna umum. Dalam hal ini, tanda petik digunakan untuk memberikan penekanan pada kata atau istilah tersebut.

Selain itu, tanda petik juga bisa digunakan untuk menunjukkan suatu ungkapan atau pernyataan yang digunakan secara ironi atau sarkastik. Dalam hal ini, tanda petik digunakan untuk menunjukkan bahwa kutipan tersebut bukan merupakan pendapat atau pernyataan yang diambil dari sumber lain, tetapi merupakan pernyataan yang dipolemikkan oleh pengutip.

Kesalahan-kesalahan penggunaan tanda petik

Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam penggunaan tanda petik:

1. Menempatkan tanda petik di luar tanda baca: Tanda petik harus ditempatkan di dalam tanda baca, bukan di luar tanda baca.

2. Tidak menggunakan tanda petik untuk menunjukkan kutipan: Jika Anda mengutip sebuah pernyataan, sangat penting untuk menggunakan tanda petik untuk menunjukkan bahwa itu adalah kutipan.

3. Menggunakan tanda petik secara berlebihan: Penggunaan tanda petik yang berlebihan bisa membuat teks terlihat tidak profesional dan tidak berkualitas.

4. Tidak memasukkan kutipan yang cukup besar ke dalam tanda petik: Jika Anda mengutip bagian yang sangat panjang dari sumber lain, pastikan untuk memasukkannya ke dalam tanda petik.

5. Tidak memasukkan penjelasan yang cukup untuk memperjelas kutipan: Jika Anda mengutip sebuah pernyataan, pastikan untuk memberikan penjelasan yang cukup untuk memperjelas asal usul kutipan dan bagaimana ia sesuai dengan argument Anda.

6. Menggunakan tanda petik untuk menunjukkan yang tidak perlu: Tanda petik harus digunakan hanya untuk menunjukkan kutipan dan istilah yang khusus. Jika tidak, mereka bisa menimbulkan kebingungan dan membuat teks terlihat tidak profesional.

7. Menggunakan tanda petik dengan tidak benar untuk menunjukkan ironi atau sarkasme: Tanda petik harus digunakan dengan benar untuk menunjukkan ironi atau sarkasme, dan harus sesuai dengan konteks dan intonasi pada saat digunakan.

Referensi tulisan: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online | Wikipedia