Sumber Gambar

Pernikahan merupakan hal yang diidamkan oleh banyak orang. Suatu hal yang hanya dilakukan sehari seumur hidup, sehingga tak jarang para keluarga yang melangsungkan pernikahan biasanya membuat pesta yang cukup besar yang bisa diingat dan dikenang seumur hidup.

Umumnya, pesta pernikahan diadakan di gedung-gedung seperti ballroom atau aula. Tapi karena biayanya yang cukup besar terkadang orang juga memanfaatkan lahan seperti lapangan atau pekarangan rumah apabila memadai. Tapi sayangnya, tak jarang juga warga yang memaksakan pesta pernikahan di lahan yang sempit hingga mengganggu bahkan menutup jalan.

Seperti yang terjadi di Ciamis berikut ini. Sebuah video pesta pernikahan yang diadakan di Desa Bojongmengger menjadi pembicaraan di sosial media. Hal itu terjadi akibat pesta pernikahan itu dinilai menutup jalan besar yang merupakan jalan nasional yang kerap dilewati kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jawa Barat hingga Jakarta. Sehingga kendaraan yang hendak lewat harus menunggu beberapa saat untuk bisa lewat lagi.


Sumber Gambar

Aditia yang merupakan mempelai laki-laki dari pernikahan tersebut pun akhirnya buka suara terkait video yang viral di sosial media itu. Menurutnya, penutupan jalan itu tidak berlangsung lama yaitu hanya 2-3 menit saja untuk prosesi pelepasan balon. Ia dan istri memang ingin adanya prosesi pelepasan balon, akan tetapi tidak ada lahan yang memadai sehingga memakai badan jalan.

Memang lokasi yang mereka gunakan untuk melangsungkan pesta pernikahan hanyalah berupa pinggiran jalan yang cukup sempit. Acara ini sendiri sebenarnya sudah lama yakni pada 28 Desember lalu. Akan tetapi, karena video-nya baru di-up dan viral akhir-akhir ini.

Menurut Aditia, awalnya prosesi pelepasan balon ingin menunggu jalan sepi. Tapi karena terlalu berbahaya, jadi pihaknya memutuskan untuk menutup jalan sebentar. Nah, dari situ saja sudah tahu bahaya. Kalau bahaya ya seharusnya tidak usah maksa gak sih? Pesta pernikahan ini sendiri tidak menggunakan WO dan hanya dikoordinir oleh panitia bentukan keluarga.


Sumber Gambar

Menurut TS, untuk ukuran jalan besar dan jalan nasional waktu 2-3 menit itu sudah cukup lama sih. Apalagi terkadang jalan tersebut ramai di lewati kendaraan yang ingin berkunjung ke wisata pantai Pangandaran. Ditambah kendaraan di jalan ini kerap melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi dari jalan biasanya.

Mau seberapa lama pun, sebetulnya tidak dibenarkan menggunakan jalan yang difungsikan sebagai jalan untuk kendaraan melintas. Sebetulnya ini masih belum apa-apa, warga di lingkungan TS kalau sudah ada pesta pernikahan lebih parah lagi. Bisa-bisa satu jalan kampung ditutup total dari pagi sampai malam demi menggelar pesta pernikahan.


Sumber Gambar

Meski begitu, semua sudah lewat. Selamat bagi kedua mempelai yang kini sudah resmi menikah dan memulai hidup baru. Semoga langgeng dan bahagia selalu. Dan semoga warga lebih sadar lagi bahwa menggunakan jalan sebagai tempat pesta pernikahan tidak dibenarkan. Saran TS, jangan gunakan fasilitas publik untuk kegiatan pribadi.

bingung

Menurut kalian apakah hal ini bisa diwajarkan?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi