Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe tiba di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/1/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe heran tukang cukur langganannya diperiksa KPK sebagai saksi. Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Enembe, Petrus Bala Pattyona.
Bala mengatakan, Enembe mempertanyakan hal tersebut saat ia berkunjung ke rutan KPK.
"Kalau perkara yang dituduhkan kepada Bapak Lukas Enembe, tentang dugaan gratifikasi, kenapa sampai tukang cukur langganannya, ikut diperiksa juga?" kata Bela dalam keterangannya, Selasa (7/2).
Bela menyebut, tukang cukur itu memang langganan Enembe, sejak 2001 atau ia menjadi Wakil Bupati Puncak Jaya.
Selain itu, tim pengacara juga sempat mempertanyakan penggeledahan KPK di Batam. Enembe menegaskan tak punya rumah di daerah itu.
"Jangankan punya rumah di Batam, ke Batam saja, Bapak Lukas mengatakan, belum pernah," ujar Bala.
Saat terjerat kasus di KPK, Enembe dalam kondisi sakit. Bala menyebut saat penangkapan oleh KPK pada 10 Januari 2023, tim penyidik KPK memberi tahu bahwa Enembe akan diizinkan berobat ke Singapura jika ikut ke Jakarta.
"Kata Bapak Lukas, Ketua Tim Penyidik itu, sebelumnya bicara lewat telepon, dengan Ketua KPK, baru kemudian bicara dengan Bapak Lukas, bahwa dirinya (Lukas) akan diizinkan berobat ke Singapura, kalau mau datang dulu ke Jakarta," kata dia.

"Karena dijanjikan itulah, maka Bapak Lukas Enembe mau ke Jakarta,” sambung Bala.

Kondisi Lukas Enembe

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe menuju mobil tahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (27/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bala mengatakan, saat mengunjungi Enembe siang tadi, kondisinya tidak baik. Bala menyebut kaki Enembe dalam kondisi bengkak.

"Jalannya juga pelan-pelan sekali, sehingga ketika masuk ke ruang kunjungan terpaksa kami papah,” kata Bala.
Bala menyebut, untuk keperluan mandi pun, Enembe tidak dapat melakukannya sendiri dan harus dibantu penghuni rutan lainnya.
"Bapak Lukas Enembe berkata sejak Selasa lalu, saat terakhir kami kunjungi hingga Selasa ini, belum pernah mendapat kunjungan dokter," kata Bala.
"Untuk obat-obatan yang diberikan, dari 11 jenis obat yang diberikan, hanya satu jenis obat, yang sama jenisnya seperti yang diresepkan dokter Singapura, sedangkan sisanya, tidak sama jenisnya," pungkas Bala.
Tanggapan KPK

Juru Bicara KPK Ali Fikri disela Acara Hakordia 2022, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Plt juru bicara KPK Ali Fikri merespons soal keheranan Enembe soal pemeriksaan tukang cukur. Ali menyebut setiap saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangannya.
"Mau siapa pun kami memiliki data dan informasi untuk digali keterangannya sebagai saksi, pasti kami panggil. Jadi jangan kemudian melihat dari profesinya, jabatannya. Tapi keterangan dan informasi yang ingin diklarifikasi kepada siapa itulah KPK panggil, siapa pun itu," kata Ali.
Ali belum menjelaskan materi pemeriksaan tukang cukur langganan Enembe itu, sebab masih didalami.
"Nanti kami konfirmasi kepada tim penyidik KPK karena memang kami maraton melakukan pemeriksaan sejumlah saksi di Papua. Sampai hari ini melakukan pemeriksaan saksi dan juga penggeledahan," katanya.
Kasus Lukas Enembe
Dalam kasusnya, Lukas Enembe ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan suap proyek yang bersumber dari APBD Papua. Ia diduga menerima suap hingga Rp 1 miliar.
Lukas Enembe juga diduga menerima gratifikasi terkait jabatannya. Perhitungan awal, nilainya mencapai Rp 10 miliar.
Lukas diduga menerima suap Rijatono Lakka selaku Direktur PT Tabi Bangun Papua. Suap itu diduga diberikan karena Lukas menyetujui pengerjaan sejumlah proyek oleh perusahaan Rijatono.
Rijatono dijerat dengan 5 ayat (1) atau Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 13 UU Tipikor. Sementara Lukas Enembe dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B UU Tipikor.

https://kumparan.com/kumparannews/lu...n26xSLE2E/full
Apa yang ditanyakan ya ke tukang cukur Lukas Enembe?