Saat membuat pilihan perdagangan, pedagang dapat memanfaatkan berita dan peristiwa terkini sebagai bagian dari penelitian mereka. Namun, sangat penting untuk menyadari bahwa berita dan peristiwa terkini mungkin tidak terduga dan mungkin tidak memiliki pengaruh yang jelas atau bertahan lama di pasar keuangan. Akibatnya, trader harus menggunakan berbagai alat dan metodologi dalam riset mereka daripada hanya mengandalkan berita dan peristiwa terkini.

Apa variabel yang mungkin menyebabkan pasangan mata uang tertentu jatuh？
Banyak variabel yang dapat mempengaruhi nilai pasangan mata uang.
Di antara faktor yang paling umum adalah:

Indikator ekonomi :
Keberhasilan ekonomi suatu negara mungkin memiliki pengaruh besar terhadap nilai mata uangnya. Misalnya, jika PDB suatu negara meningkat, mata uangnya mungkin naik; sebaliknya, jika ekonomi melambat atau memasuki kemerosotan, mata uang dapat menurun.

Suku bunga :
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menarik investasi asing dan memperkuat mata uang, sementara suku bunga yang lebih rendah dapat menghambat investasi dan melemahkan mata uang.

Inflasi :
Tingkat inflasi yang tinggi dapat merusak daya beli mata uang dan menyebabkannya kehilangan nilainya.

Ketidakstabilan politik :
Dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan investor terhadap mata uang suatu negara, menyebabkan nilainya turun.

Bencana alam :
Bencana, seperti gempa bumi atau angin topan, dapat mengganggu kegiatan ekonomi suatu negara dan bahkan menyebabkan mata uangnya kehilangan nilainya.

Intervensi oleh bank sentral :
Bank sentral terkadang dapat membeli atau menjual sejumlah besar mata uang untuk mempengaruhi nilainya.

Spekulasi :
Spekulasi pasar juga dapat berdampak pada nilai mata uang. Jika investor mengantisipasi bahwa suatu mata uang akan terapresiasi di masa depan, mereka dapat membelinya, menyebabkan nilainya naik. Sebaliknya, jika investor merasa mata uang akan turun, mereka mungkin menjualnya, menurunkan nilainya.




SUMUR