• Beranda
  • ...
  • Forex
  • Kasus Robot Trading Net89 Menyeret Beberapa Artis. Siapa Sajakah Artis Tersebut?

jaborexAvatar border
TS
jaborex
Kasus Robot Trading Net89 Menyeret Beberapa Artis. Siapa Sajakah Artis Tersebut?
Kabar terbaru diterima WikiFX

 dari kasus penipuan investasi berkedok robot trading Net89 yang dikabarkan bahwa berkas-berkasnya saat ini sedang dilengkapi untuk kemudian diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU). Setelah sebelumnya para tersangka ini diperiksa oleh Bareskrim atas dugaan penipuan, penggelapan dan pencucian uang.

Seperti yang telah diketahui, Net89 termasuk salah satu robot trading yang diblokir oleh pemerintah karena ilegal dan menyalahi ketentuan hukum yang berlaku. Beberapa robot trading yang diblokir pemerintah itu banyak yang akhirnya terbukti melakukan penipuan seperti kasus Evotrade, Fahrenheit, Viral Blast dan lainnya setelah sebelumnya para membernya mengalami hal yang serupa seperti yang dialami oleh para member dari robot trading Net89 ini.


Pemeriksaan terhadap tersangka AA, LSH, ESI, RS, AL, FI dan DA telah dilakukan. Total tersangka saat ini tinggal 7 karena 1 tersangka berinisial HS meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Hal ini disampaikan oleh Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Karo Penmas Divhumas Polri pada tanggal 20 Januari kemarin. Namun, untuk hasil pemeriksaan dari para tersangka tersebut sayangnya belum bisa dibeberkan olehnya. Ia hanya mengatakan bahwa proses pelengkapan berkas sedang dilakukan untuk segera dilimpahkan kepada Jaksa Penuntut Umum.




Kasus penipuan investasi berkedok robot trading Net89 ini diketahui menyebabkan kerugian bagi kurang lebih 300ribu orang membernya. Untuk total kerugian yang diketahui pun sekitar Rp2 triliun. Kasus ini pun sebelumnya sempat menyeret sejumlah nama artis di Tanah Air. Nama-nama seperti Atta Halilintar, Mario Teguh, Taqy Malik, Adri Prakarsa dan Kevin Aprilio turut terseret pada kasus robot bodong Net89 ini. Atta Halilintar dan Taqy Malik diketahui ikut terseret karena salah satu tersangka yakni Reza Paten atau RS membeli barang lelangan Atta Halilintar yakni bandana dan sepeda lelangan milik Taqy Malik. Sedangkan Kevin Aprilio dan Adri Prakarsa diduga mempromosikan robot bodong ini dan Mario Teguh yang terseret kasus robot trading karena dugaan sebagai leader dan founder Billions Group Net89.

Meledaknya kasus robot trading Net89 ini pun diawali dengan kesulitan penarikan dana atau withdrawal yang dilakukan oleh para member atau penggunanya. Setelah sebelumnya manajemen Net89 menyediakan dua opsi pencairan WD bagi membernya, mereka lalu memberikan opsi ketiga. Opsi ketiga ini diberikan karena adanya waktu yang panjang dari para broker mengenai WD dana member. Manajemen Net89 pun menyampaikan bahwa lamanya proses WD pada broker terjadi diluar kontrol dari Manajemen Net89. Mengenai tawaran terbaru dari Net89, salah seorang member Net89 menyampaikan bahwa jika dihitung, para member mengalami kerugian yang cukup banyak.

Pasalnya, mereka telah membayar pembelian robot pada awal investasi yang harganya sebesar 20% dari dana investasi yang mereka keluarkan. Selain itu terdapat selisih kurs dari tawaran WD yang diberikan Net89, para member sebelumnya melakukan deposit dengan kurs Rp15.000 per USD tetapi pada WD kurs yang dihitung hanya sebesar Rp13.000 per USD. Formula pada WD yang digunakan pun juga dinilai tidak memuaskan karena nilai yang dibayar = (Nilai Deposit-Jumlah WD yang sudah dilakukan):2. Hal ini berarti jika menggunakan opsi ketiga, member hanya akan memperoleh tidak sampai 50% dari total dana yang sudah didepositkan.


Baca berita selengkapnya disini.
Sumber: Platform Berita WikiFX
sirai90
bang.toyip
c4punk1950...
c4punk1950... dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.4K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Forex
ForexKASKUS Official
19.6KThread3.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.