Sumber Gambar

Senja adalah saat-saat yang ditunggu anak muda. Ada yang menamakan diri mereka sebagai anak senja, yaitu ketika anak-anak ini menikmati matahari tenggelam sambil duduk di balkon rumah dan meminum segelas kopi dengan semilir angin yang sejuk.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan apa yang disarankan oleh orang tua kita zaman dahulu. Karena orang tua kebanyakan melarang kita untuk keluar atau menyuruh kita segera pulang saat senja atau magrib. Hal ini lalu kerap dikaitkan dengan beberapa mitos dan hal mistis.

Konon, pada saat senja tiba adalah waktu di mana para makhluk halus keluar dari persembunyian mereka. Ada juga yang bilang waktu magrib adalah saat di mana portal dimensi gaib terbuka. Bahkan ada yang menyebut bisa saja anak kecil yang main di waktu magrib diculik hantu seperti Wewe Gombel dan semacamnya.


Sumber Gambar

Apakah hal itu benar?

Tidak juga, tapi larangan keluar saat magrib itu ada benarnya. Seorang penulis bernama Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS pernah memberikan penjelasan ilmiah terkait hal ini dalam bukunya yang berjudul The Science of Shalat. Btw, gelarnya banyak banget ya. Semoga TS bisa seperti beliau deh.

Dalam bukunya itu, ia menjelaskan mengapa saat senja kita lebih baik di rumah saja. Sebelumnya perlu dijelaskan terlebih dahulu bahwa cahaya termasuk ke dalam gelombang elektromagnetis yang memiliki spectrum warna yang berbeda-beda. Nah, warna-warna ini memiliki energi dan frekuensinya masing-masing.

Pada saat senja tiba, terjadi perubahan warna spectrum menjadi warna kemerahan, jingga atau oranye. Karena itu, banyak gelombang dan frekuensi cahaya dengan frekuensi sama yang saling tumpeng tindih. Sehingga pengelihatan kadang menjadi kurang tajam dan menyebabkan fatamorgana atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.


Sumber Gambar

Hal inilah yang kemudian disalahartikan oleh kebanyakan orang di sekitar kita. Kemudian dianggap sebagai penampakan makhluk halus dan sebagainya. Bisa juga karena salah melihat atau fatamorgana ini, seseorang jadi tersesat atau salah jalan yang kemudian diartikan sebagai diculik Wewe Gombel.

Kebanyakan anak-anak yang katanya ‘diculik’ ini ditemukan di hutan atau tempat yang banyak pohon bambu. Bisa saja ia mengalami fatamorgana yang membingungkan, apalagi kita tahu hutan dan pepohonan bambu itu tempat yang cukup rawan tersesat.

Selain itu, jika dilihat dari sisi agama Islam. Waktu senja sendiri waktunya untuk ibadah. Jadi, lebih baik ke masjid atau diam di rumah daripada keluyuran tidak jelas.


Sumber Gambar

Kalau dari TS sendiri, waktu senja adalah saat-saat sebelum menjelang waktu istirahat yaitu malam. Di waktu ini pastinya ibu kita ingin semua anggota keluarganya lengkap supaya bisa beristirahat dengan tenang. Lagian gak capek apa keluyuran seharian? Ada waktunya kita tahu cukup lalu kembali ke rumah.



Jadi gimana gan? Dulu ibu kalian pakai cara apa supaya kalian pulang ke rumah? Hehe.

Sumber: Sumber Gambar
Tulisan dan Narasi Pribadi