Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agustus999Avatar border
TS
agustus999
China Laporkan 13.000 Tewas Akibat Covid dalam Sepekan Terakhir
China Laporkan 13.000 Tewas Akibat Covid dalam Sepekan Terakhir

Wisatawan menunggu kereta mereka di stasiun kereta api Nanjing Selatan untuk melakukan perjalanan dalam merayakan Festival Musim Semi dalam Tahun Baru Imlek, di Nanjing, provinsi Jiangsu, Cina 20 Januari 2023. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - China melaporkan hampir 13.000 kematian terkait Covid di rumah sakit antara 13 dan 19 Januari 2023. Data itu diungkap setelah seorang pejabat tinggi kesehatan mengatakan sebagian besar penduduk telah terinfeksi oleh virus tersebut.

Sepekan sebelumnya, China mengatakan hampir 60.000 orang telah meninggal karena Covid di rumah sakit pada 12 Januari 2023. Ada keraguan bahwa data resmi itu tak mencerminkan yang sebenarnya sejak Beijing tiba-tiba menghentikan kontrol anti-virus bulan lalu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa 681 pasien rawat inap telah meninggal karena gagal napas yang disebabkan oleh infeksi virus corona. Sebanyak 11.977 telah meninggal karena penyakit lain yang dikombinasikan dengan infeksi selama periode tersebut.

Angka tersebut tidak termasuk mereka yang meninggal akibat virus di rumah.

Airfinity, sebuah perusahaan peramalan independen, memperkirakan kematian akibat Covid setiap hari di China akan mencapai puncaknya sekitar 36.000 selama liburan Tahun Baru Imlek. Perusahaan itu juga memperkirakan lebih dari 600.000 orang telah meninggal akibat penyakit itu sejak China meninggalkan kebijakan nol-Covid pada Desember.

Puluhan juta orang telah melakukan perjalanan ke seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir untuk reuni yang telah lama ditunggu-tunggu dengan keluarga. Pergerakan manusia mencapai puncak di tengah Hari Raya Imlek, hari libur terbesar dalam kalender lunar yang jatuh pada hari Minggu. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan wabah baru.

Tetapi seorang pejabat tinggi kesehatan mengatakan China tidak akan mengalami gelombang kedua infeksi covid dalam dua hingga tiga bulan ke depan setelah jutaan orang kembali ke desa-desa untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Sebab hampir 80 persen populasi telah terinfeksi virus tersebut.

"Meskipun sejumlah besar orang yang bepergian selama Festival Musim Semi dapat mendorong penyebaran epidemi sampai batas tertentu, gelombang epidemi saat ini telah menginfeksi sekitar 80 persen orang di negara tersebut," kata Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, kata dalam postingan di platform Weibo yang mirip Twitter di China pada hari Sabtu.

"Dalam jangka pendek, misalnya, dalam dua hingga tiga bulan ke depan, kemungkinan gelombang kedua epidemi di seluruh negeri sangat kecil."

Otoritas transportasi China memperkirakan bahwa lebih dari dua miliar perjalanan akan dilakukan bulan ini hingga Februari, bertepatan dengan Hari Raya Imlek yang merupakan salah satu pergerakan massal manusia terbesar di dunia.

https://dunia.tempo.co/read/1682680/...pekan-terakhir

13ribu ya? Yo yo yo! Wuakuu percoyo.

Btw, dunia perlu lebih hati-hati lagi. Jangan sampai ditipu lagi oleh tukang kibul.


China Laporkan 13.000 Tewas Akibat Covid dalam Sepekan Terakhir

0
742
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.