Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Wamenag Imbau Penceramah Agama Tidak Menyerang Kehormatan Presiden
Wamenag Imbau Penceramah Agama Tidak Menyerang Kehormatan Presiden

Kamis, 19 Jan 2023 13:02 WIB

Wamenag Imbau Penceramah Agama Tidak Menyerang Kehormatan Presiden
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi (Foto: dok. Kemenag)

Jakarta - Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun menjadi sorotan karena ucapannya yang mengibaratkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau siapa pun, khususnya penceramah agama, tidak menyerang kehormatan Presiden-Wakil Presiden di depan umum.

"Saya mengimbau kepada siapa pun khususnya penceramah agama untuk tidak menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri Presiden dan/atau Wakil Presiden di depan umum. Apa pun alasannya, tindakan tersebut tidak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum," kata Zainut, Kamis (19/1/2023).

Zainut mengatakan kebebasan menyampaikan pendapat, apakah itu bentuknya kritik maupun saran, hendaknya dilakukan secara santun, bijak, dan menghormati etika. Kritik maupun saran jangan disampaikan dengan cara yang sarkastik serta melanggar norma susila, hukum, dan agama.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini mengimbau para penceramah agama atau pendakwah dan tokoh agama hendaknya menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan dan inspiratif. Setiap tokoh agama, ulama, dan penceramah agama mengemban tugas mulia sebagai ahli waris para nabi (waratsatul ambiya) untuk melaksanakan tugas amar ma'ruf nahi munkar, yakni mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui jalan dakwah.

Karena itu, lanjut Zainut, tugas dakwah harus dilakukan dengan cara-cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dakwah harus disampaikan dengan hikmah penuh kebijaksanaan, mau'idhah hasanah dengan pesan-pesan yang baik, dan mujadalah hasanah, yakni berdiskusi atau bertukar pikiran dengan cara yang santun dan bijak.

"Saya kira ketiga hal tersebut bersifat umum yang semua penceramah agama sudah sangat memahaminya, hanya penerapannya yang dibutuhkan kesadaran dan tanggung jawab," ujar Zainut.

Zainut menegaskan tidak boleh, atas nama melaksanakan tugas dakwah yang mulia, ceramah dilakukan dengan mengungkap kata-kata yang kasar, menebarkan ujaran kebencian, hoax, fitnah, adu domba, bersikap subjektif dan berlaku tidak adil.

Dia mengingatkan setiap penceramah agama hendaknya bersikap adil dan objektif dalam menilai seseorang. Jangan sampai karena kebencian atau ketidaksukaannya terhadap orang lain menjadikan tidak bisa berbuat adil. Ini menurutnya sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah ayat 8:

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

https://news.detik.com/berita/d-6523...matan-presiden
pilotamoy141
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan pilotamoy141 memberi reputasi
2
1.1K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.