Sumber Gambar

Tenaga nuklir memang menjadi salah satu tenaga atau energi yang keberadaannya memang cukup membantu bagi kehidupan manusia di berbagai sektor. Salah satunya adalah untuk menjadi pembangkit listrik seperti yang telah dilakukan beberapa negara.

Namun, nuklir juga bisa menjadi bencana saat orang-orang mulai menggunakannya sebagai senjata untuk menghancurkan satu sama lain. Teknologi ini jadi salah satu yang bisa dibilang sebagai pisau bermata dua. Akan bermanfaat jika berada di tangan yang benar, dan akan membunuh jika di tangan orang yang salah.

Jepang barangkali menjadi salah satu negara yang menjadi saksinya. Dua kota mereka yakni Hiroshima dan Nagasaki pernah merasakan bagaimana dahsyatnya ledakan nuklir yang membunuh warga kota seketika. Selain itu, Chernobyl juga menjadi korban dari nuklir ini.


Sumber Gambar

Akan tetapi ada perbedaan dari dua kasus di atas. Kini Hiroshima dan Nagasaki telah pulih. Dua kota itu kini kembali hidup seperti biasa setelah diledakan pada perang dunia lalu. Berbeda dengan Chernobyl, kota itu justru menjadi kota mati yang berbahaya. Tidak ada yang diperbolehkan menetap di sana sejak kebocoran reactor nuklir pada 1986 lalu.

Lantas mengapa Hiroshima dan Nagasaki bisa dihuni kembali sedangkan Chernobyl tidak?

Salah satu penyebabnya adalah bahan bakar nuklir pada reactor Chernobyl lebih banyak ketimbang kedua kota di Jepang itu. Diketahui bahwa pada Little Boy bom yang meledak di Hiroshima memiliki 140 pon uranium. Lalu di Nagasaki, bom Fat Man sekitar 14 pon plutonium. Keduanya merupakan zat kimia yang digunakan sebagai bahan bakar bom nuklir tersebut.


Sumber Gambar

Berbeda jauh dengan Chernobyl. Reaktor Nuklir yang meledak saat itu memiliki bahan bakar nuklir sekitar 180 ton. 1 ton saja sama dengan 2204 pon. Kurang lebih, sekitar 396.000 pon bahan bakar nuklir yang ada di reactor nomor 4 Chernobyl yang meledak kala itu. Jadi skalanya jauh lebih besar.

Ibarat monster di dalam game. Yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki mungkin sekedar monster kecil-kecil. Sedangkan yang di Chernobyl ini bisa diibaratkan sebagai induknya monster. Intinya, zat berbahaya yang ada pada insiden Chernobyl jauh lebih besar disbanding Hiroshima dan Nagasaki.

Lagipula, bom Hiroshima dan Nagasaki meledak di udara. Ratusan kaki di atas tanah sehingga radioaktif akan langsung naik ke atmosfer. Berbeda dengan Chernobyl yang radioaktif mengkontaminasi tanah dan menimbulkan reaksi yang berbahaya apabila terkena makhluk hidup.


Sumber Gambar

Ya, dengan kejadian ini semakin jelas bahwa nuklir adalah teknologi yang benar-benar harus dijaga dan dikelola oleh tangan yang benar. Bahkan tangan yang benar pun masih bisa melakukan kesalahan. Itulah mengapa perang nuklir itu sangat menakutkan. Kebayang gak kalau nanti terjadi perang nuklir, bisa-bisa seluruh bumi akan bernasib seperti Chernobyl dan itulah kiamat untuk kita.



Gimana gan? Apakah Indonesia butuh reaktor nuklir?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi