Tamat, Megawati Tolak Proyek Bandara Bali Utara: Tulis, Ibu Mega Ngamuk!
Meski pimpinan PT BIBU Panji Sakti getol melakukan lobi ke sejumlah pihak, proyek tersebut hampir pasti tamat.
Alasan pertama, Presiden Jokowi telah mencoret Bandara Bali Utara dari Proyek Strategis Nasional (PSN) 2022 lalu.
Bandara Bali Utara merupakan satu dari delapan PSN yang dicoret karena pengerjaannya dianggap tidak akan selesai pada sisa masa pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin pada akhir 2024.
Kedua, ternyata ada andil mantan Presiden RI kelima, Megawati Soekarno Putri.
Megawati saat meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata di Sanur, Denpasar, kemarin (16/1) blak-blakan menolak keras pembangunan Bandara Bali Utara.
“Ngamuk saya, tulis Ibu Mega ngamuk,” ujar Megawati di depan Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Terlihat mendampingi Megawati Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Gubernur Bali Wayan Koster, Wali Kota Denpasar IGN Jayanegara dan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.
Sebelumnya, pencoretan Bandara Bali Utara dari PSN mendapat respons PT BIBU Panji Sakti.
Direktur Utama PT BIBU Erwanto Sad Adiatmoko mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan studi di delapan tempat berbeda di Pulau Bali untuk mencari tempat yang ideal dibangun bandara.
"Hasil studi lokasi dengan skor terbaik adalah di pesisir pantai (off shore) Kubutambahan, Buleleng,” ujar Erwanto Sad Adiatmoko.
Menurutnya, keuntungan pembangunan bandara internasional baru di Bali Utara, di antaranya tidak membutuhkan lahan yang luas.
“Kawasan itu ideal sebagai tempat dibangunnya bandara bertaraf internasional dari berbagai aspek sosial, ekonomi, teknis, dan lingkungan hidup," klaim Erwanto.
Erwanto Sad Adiatmoko menambahkan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara di kawasan pantai itu tidak akan mengorbankan lahan produktif.
Bandara baru yang dibangun juga tidak mengambil lahan pemukiman masyarakat dan tidak menggusur tempat ibadah.
“Tidak akan mengorbankan situs bersejarah yang ada di Kabupaten Buleleng,” papar Erwanto Sad Adiatmoko.
(lia/JPNN)
Tamat, Megawati Tolak Proyek Bandara Bali Utara: Tulis, Ibu Mega Ngamuk!