Hi sobat edukasi,

Viralnya kisah Tiko, seorang anak yang merawat dan menjaga ibunya yang odgj, namun ia tak pantang menyerah walau dulunya ia hidup serba ada.

Sedari kecil ia merawat ibunya tersebut, hingga saat ini telah berumur 23 tahun. Disini banyak orang yang support pada Tiko, senang di zaman saat ini dimana moral semakin terkikis masih ada anak remaja yang mempunyai adab walau lahir dalam keadaan broken home.

Namanya viral bukan seperti Fajar yang galau ditinggal kekasih, atau juga dengan tag line "kamu nanya" tapi kisahnya yang mendalam dapat dijadikan inspirasi bagi semua orang.



Kita tak akan mengulas Tiko lebih jauh, apalagi kisah kelam keluarganya. Tapi, disini yang akan kita bahas itu adalah perlunya prndidikan adab sebelum ilmu. Seperti yang Tiko tunjukkan, maka saat inilah hasilnya.

Tentu itulah kunci dari inspirasi yang kita banggakan saat ini, tanpa adanya pendidikan adab maka ilmu akan mentah! Karena ilmu tanpa adab akan membuat banyak orang pintar yang menjadi licik, tak kenal malu, bisa berbuat sesukanya hingga hal yang paling membudaya di negeri ini yaitu korup.

Tiko memberikan inspirasi bagi banyak orang, tentu saja hal itu cukup bagus untuk viral saat ini.

Tapi diluar itu, sebenarnya gw agak risih juga ketika melihat konten keeator mencari sumber rezeki dengan memanfaatkan ODGJ. Tentunya banyak sekali konten kreator di Indonesia dengan berbagai genre, termasuk membantu mereka yang mengalami gangguan kejiwaan.





Karena seharusnya kalau melihat mereka yang berkeliaran di jalan apalagi dengan gangguan psikotis tentu akan meresahkan masyarakat, seharusnya yang bertanggung jawab atas mereka adalah Departemen Sosial (Depsos) yang dapat menunjuk Departemen Kesehatan (Depkes) sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk pemulihan.

Memang pada dasarnya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, jelas menjamin setiap orang dapat hidup sejahtera lahir dan batin serta memperoleh pelayanan kesehatan dengan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang masif dan terstruktur serta merata. Namun kita melihat undang-undang hanyalah sebuah tulisan usang saat kita merdeka dahulu, namun saat ini banyak ketidak adilan terlihat oleh mata.

Jadi yah, gimana mau tak mau para konten kreator yang berjuang demi rupiah inilah yang bisa membantu mereka yang berada di jalan.



Tak perduli pamrih atau tidak, yang terpenting keduanya diuntungkan. Persetanlah dengan pahala saat ini, toh cari cuan yang haram aja zaman sekarang cukup sulit hehehe... Begitulah kata netizen, yang hidupnya nganggur dan jomblo puluhan tahun.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google